10 Oktober 2025

Bantah Dugaan Suami Mahar 3M Pacitan Minggat, Konsultan Hukum: Mereka Sedang Bulan Madu

Bantah Dugaan Suami Mahar 3M Pacitan Minggat, Konsultan Hukum: Mereka Sedang Bulan Madu

Danur Suprapto, S.H., M.H., Konsultan Hukum Sutarman dan Sheila Pasangan Viral Mahar 3M Pacitan (Foto Istimewa)

lintas6.com, Pacitan — Dalam konferensi pers yang digelar hari ini untuk mengklarifikasi isu kontroversial seputar pernikahan Sutarman dan Sheila Arika, konsultan hukum pasangan tersebut, Danur Suprapto, S.H., M.H., menegaskan bahwa seluruh kabar yang beredar adalah hoaks dan tidak berdasar.

Danur menyampaikan pembantahan tegas atas desas-desus yang menyebut bahwa Sutarman meninggalkan istrinya atau mahar yang diberikan berupa cek kosong. 

“Kami tegaskan, informasi yang menyebut Sutarman meninggalkan istrinya atau memberikan mahar berupa cek kosong adalah tidak berdasar,” ujarnya Jumat, (10/10/2025).

Ia menambahkan bahwa pasangan itu saat ini dalam keadaan harmonis dan menikmati masa bulan madu di destinasi pilihan tanpa ada masalah sebagaimana diberitakan.

Konsultan hukum tersebut juga mengimbau publik untuk lebih bijak menyikapi informasi yang beredar, terutama di era digital yang memungkinkan penyebaran berita tanpa verifikasi.

 “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah termakan oleh berita-berita yang belum diklarifikasi,” tegas Danur.

Danur menjelaskan bahwa klarifikasi ini dimaksudkan untuk meredam spekulasi negatif yang bisa merusak reputasi dan keharmonisan rumah tangga Sutarman dan Sheila. 

Ia menekankan pentingnya pembuktian fakta melalui sumber resmi sebelum menyebarkan informasi.

Selain menepis isu suami minggat, Danur menyoroti bahwa fokus publik sebaiknya dialihkan pada kebahagiaan pasangan tersebut serta upaya menjaga etika berkomunikasi agar tidak menimbulkan dampak sosial yang merugikan. 

“Dengan adanya penegasan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami situasi yang sebenarnya dan berhenti menyebarluaskan informasi yang tidak benar,” tambahnya.

Konferensi pers ini juga menekankan perlunya verifikasi informasi dengan klaim berasal dari pihak yang berwenang atau pernyataan resmi dari pihak terkait. Danur menegaskan bahwa klarifikasi semacam ini diperlukan agar tidak terjadi salah tafsir di kalangan publik maupun komunitas media.

Sutarman dan Sheila Arika sendiri diwakili oleh kuasa hukum dalam upaya menjaga privasi serta keharmonisan hubungan rumah tangga mereka. Danur menyampaikan harapan bahwa pelaku media dan publik dapat menghormati proses klarifikasi tanpa menambah spekulasi baru.

Kedepannya, diharapkan tidak ada lagi berita yang tidak akurat mengenai pasangan tersebut. Klarifikasi resmi ini dimaksudkan sebagai upaya menjaga kedamaian keluarga serta memastikan informasi yang beredar dapat dipertanggungjawabkan. (min)
PMI Kabupaten Grobogan Latih 25 Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

PMI Kabupaten Grobogan Latih 25 Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

Kegiatan pelatihan Fasilitator SPAB di PMI Grobogan (Foto Istimewa)

lintas6.com, Grobogan – Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana di lingkungan sekolah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Pelatihan ini diadakan di Gedung Lantai 2 markas PMI dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari Selasa (07/10/2025) hingga Kamis (09/10/2025). Dengan diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari urusan Dinas Pendidikan dari 19 kecamatan, Kementerian Agama (Kemenag), perwakilan relawan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pelatihan ini menunjukkan komitmen kuat PMI dalam membangun kompetensi fasilitator SPAB.

Ketua PMI Kabupaten Grobogan, Moh Sumarsono, M.Si, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam usaha perlindungan anak-anak dari ancaman bencana.
 
“Hampir separuh hidup mereka berada di sekolah, sehingga ada potensi bencana yang dapat mengancam mereka. Oleh karena itu, diperlukan kepedulian untuk membantu sekolah dalam memberikan perlindungan terhadap siswa,” ungkap Sumarsono. 

Pernyataan ini didukung sepenuh hati oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Drs. Purnyomo, M.Pd, yang menyatakan bahwa pendidikan aman adalah kunci untuk menciptakan sekolah yang tangguh terhadap bencana. 

“Saya harap para peserta, yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan siswa, mampu menangani dan memitigasi risiko jika terjadi bencana,” katanya. 



Drs. Purnyomo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk relawan yang bersedia mewakili Dinas Pendidikan dalam pelatihan ini.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan beragam materi penting yang mencakup konsep pengurangan risiko bencana, pemetaan bahaya dan kapasitas sekolah, penyusunan standar operasional prosedur (SOP), penyuluhan tentang risiko bencana kepada komunitas sekolah, serta latihan simulasi evakuasi mandiri dalam situasi darurat. 

Dengan pendekatan menyeluruh ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yang mereka peroleh dan berkontribusi dalam membangun budaya kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan.

Pelatihan ini menandai langkah penting bagi PMI Kabupaten Grobogan dalam usaha memperkuat kapasitas sekolah menghadapi potensi bencana. Dengan pengetahuan dan keterampilan baru, para fasilitator yang dilatih diharapkan dapat menerapkannya dalam konteks lokal serta menyebarluaskan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana di sekolah.

Ke depan, PMI Kabupaten Grobogan berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program serupa guna memastikan tiap sekolah memiliki kesiapan dan ketahanan yang memadai dalam menghadapi ancaman bencana. 

Upaya ini merupakan bagian integral dari misi PMI dalam melindungi dan menyelamatkan jiwa manusia, terutama generasi muda, dari berbagai potensi risiko bencana.

Dengan pelatihan ini, diharapkan bahwa setiap sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan siap menghadapi berbagai ancaman bencana, menjamin keselamatan dan keamanan seluruh penghuni sekolah, terutama siswa, sebagai generasi penerus bangsa. Proses ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak terkait dan perencanaan yang matang, namun bersama PMI Kabupaten Grobogan, harapan tersebut semakin dapat diwujudkan.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

09 Oktober 2025

PMI dan Palang Merah Amerika Luncurkan Proyek Kota Tangguh Panas Ekstrem dan Adaptasi Perubahan Iklim di Surabaya

PMI dan Palang Merah Amerika Luncurkan Proyek Kota Tangguh Panas Ekstrem dan Adaptasi Perubahan Iklim di Surabaya

lintas86.com, Surabaya – Dalam upaya mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan Palang Merah Amerika (American Red Cross) meluncurkan proyek ambisius bertajuk “Strengthening Urban Resilience to Extreme Heat” atau “Membangun Ketangguhan Kota terhadap Panas Ekstrem”. 

Acara peluncuran yang berlangsung di markas PMI Kota Surabaya ini menegaskan komitmen kedua lembaga kemanusiaan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat urban terhadap ancaman panas ekstrem yang semakin nyata.

Proyek ini dirancang untuk dieksekusi selama 18 bulan di dua kota besar Indonesia: Surabaya dan Medan. Keduanya dipilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek karena menghadapi tekanan signifikan akibat peningkatan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim. 

Langkah ini merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, yakni Coastal Resilience City and Heat Action Project (CoCHAP), yang memberikan landasan penting dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di kawasan pesisir.

Menurut dr. Muhlasudin, M.Kes., Wakil Ketua PMI Kota Surabaya, proyek ini adalah bentuk konkret dari langkah proaktif untuk mengatasi salah satu dampak perubahan iklim yang paling meresahkan bagi masyarakat perkotaan, yaitu panas ekstrem. 

“Kami sangat senang dapat melanjutkan kerja sama dengan Palang Merah Amerika dalam proyek ini. Melalui proyek ini, kami berharap dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi panas ekstrem dan melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim,” ujarnya. Kamis, 09 Oktober 2025.

Proyek ini menitikberatkan pada peningkatan kesadaran dan kapasitas masyarakat untuk menghadapi kondisi panas ekstrem serta adaptasi terhadap perubahan iklim. 

Dengan memanfaatkan metode yang inklusif dan kolaboratif, PMI dan Palang Merah Amerika bermaksud untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kota, komunitas lokal, organisasi masyarakat sipil, serta lembaga surveilans cuaca seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Andre, Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda, mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif ini. 

“BMKG berkomitmen untuk mendukung langkah PMI dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana,” katanya. 

Dukungan dari BMKG akan sangat penting dalam menyediakan data dan analisis cuaca yang akurat, sebagai dasar bagi pengembangan strategi adaptasi dan mitigasi.

Lebih jauh, proyek ini juga dirancang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya tindakan preventif dan adaptasi yang berbasis sains. 

Implementasi proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi kejadian panas ekstrem tetapi juga memperkuat kerangka kebijakan lokal yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan iklim.

Dengan berbagai tantangan iklim yang semakin kompleks di masa depan, proyek “Strengthening Urban Resilience to Extreme Heat” ini diharapkan bisa menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara yang menghadapi ancaman serupa. 

Inisiatif ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan negara dalam menghadapi masalah global yang memerlukan solusi kolektif dan berkelanjutan. 

Jelas sudah bahwa perubahan iklim bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Oleh karena itu, melalui proyek ini, Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Amerika berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan tangguh bagi masyarakat urban, dimulai dari langkah-langkah konkret di Kota Surabaya dan Medan. Jika berhasil, proyek ini dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah penanganan perubahan iklim di Tanah Air.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
PMI Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Sampang, Distribusi 18.000 Liter per Hari

PMI Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Sampang, Distribusi 18.000 Liter per Hari

lintas86.com, Sampang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sampang kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons krisis kekeringan yang melanda wilayah itu. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sampang, 11 dari 14 kecamatan mulai merasakan dampak kekeringan akibat kemarau basah yang berlangsung. Meskipun hujan sesekali turun, jumlah dan durasinya belum memenuhi kebutuhan air bagi warga.

Krisis ini memaksa warga menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air, sehingga mereka sangat bergantung pada bantuan distribusi air bersih yang disalurkan pemerintah dan PMI. 

Sebagai respons awal, PMI Kabupaten Sampang bersama BPBD dan dukungan armada tangki air dari PMI Provinsi Jawa Timur mulai melakukan penyaluran untuk meringankan beban warga.

Hingga saat ini, Program distribusi air bersih PMI telah menjangkau 15 desa di 6 kecamatan, dari total 11 kecamatan terdampak. Secara rutin, PMl menyalurkan sekitar 3 tangki per hari, setara sekitar 18.000 liter air bersih, dengan jarak tempuh rata-rata sekitar 30 kilometer per rute.

Ketu la PMI Sampang, Moh. Anwari Abdullah, SE.MM, melalui Kepala Markas, Moh Ali saat dikonfirmasi melalui Telepon menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya soal kebutuhan dasar air. 

“Krisis kekeringan menuntut respons komprehensif: distribusi air, edukasi penggunaan air yang bijak, dan dukungan sanitasi,” katanya. Kamis, (09/10/2025)

Ia menambahkan bahwa PMI berupaya menjaga kelangsungan pasokan dengan mekanisme koordinasi yang kuat bersama BPBD dan pemerintah desa.

Ia menekankan bahwa walau cuaca belum sepenuhnya stabil, upaya distribusi tetap menjadi prioritas hingga situasi membaik.

“Kami terus memantau kebutuhan di lapangan dan siap memperpanjang distribusi bila diperlukan,” ungkapnya. 

Ia juga mencatat bahwa selain air, PMI menyalurkan paket PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) untuk mendukung upaya preventif kesehatan masyarakat.

Beberapa kendala yang dihadapi mencakup jarak tempuh yang cukup jauh antara titik distribusi dan lokasi warga, serta tantangan akses di beberapa wilayah berpotensi tertutup karena kondisi topografi. 

PMI bersama BPBD terus berupaya mengoptimalkan jalur distribusi, termasuk memanfaatkan dua lokasi distribusi utama yang dikelola bersama BPBD untuk mempercepat penyaluran ke desa-desa terpencil.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program rutin PMI selama musim kemarau, dengan fokus jangka panjang pada peningkatan ketahanan komunitas. PMI berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban saat ini, tetapi juga meningkatkan kapasitas warga untuk bertahan menghadapi musim kemarau di masa depan melalui edukasi serta peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan.

Kedepannya, PMI berupaya memperluas jaringan distribusi, menambah jumlah tandon darurat di lokasi strategis, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pendistribusian air bersih tetap berkelanjutan.
 
“Kami mengajak semua pihak untuk saling bahu-membahu menjaga kelangsungan akses air bersih bagi warga yang paling membutuhkan,” pungkas Moh Ali.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

08 Oktober 2025

PMR MTsN 2 Pasuruan Cetak Role Model Kepalangmerahan

PMR MTsN 2 Pasuruan Cetak Role Model Kepalangmerahan

lintas86.com, Pasuruan - Palang Merah Remaja (PMR) MTsN 2 Pasuruan baru-baru ini mengukir sejarah signifikan dalam jejak organisasi kepalangmerahan di Kabupaten Pasuruan dengan menggelar Orientasi dan Pelantikan Pengurus serta Anggota Baru di Hotel Arayyana pada 8–9 Oktober 2025. 

Peristiwa penting ini menjadi manifestasi dari komitmen MTsN 2 Pasuruan dalam menumbuhkembangkan jiwa kemanusiaan sekaligus memperkokoh peran aktif siswa dalam organisasi kemanusiaan sejak dini.

Dibuka oleh Kepala MTsN 2 Pasuruan, Irfan Fauzi, acara tersebut memproklamirkan sinergi antara pendidikan formal dan pengembangan karakter berbasis kepalangmerahan. 

Kehadiran Ir. H. Misbah Zunib, M.Si., Wakil Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, mempertegas pentingnya agenda ini. 

Misbah Zunib memberi apresiasi tinggi atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara mandiri, menyatakan bahwa langkah PMR MTsN 2 Pasuruan ini dapat menjadi teladan atau role model bagi unit PMR lainnya.

"Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah pembelajaran yang inovatif untuk mencetak generasi masa depan dengan visi kepemimpinan dan kemanusiaan yang kuat," puji Misbah Zunib. 

Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik organisasi dan menumbuhkan prinsip kemanusiaan dalam diri setiap anggota. 

Komitmen ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu tetapi turut memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, sebuah prinsip yang menjadi pilar utama gerakan kepalangmerahan.

Irfan Fauzi, Kepala MTsN 2 Pasuruan, menyampaikan rasa bangganya akan peran vital PMR dalam keseharian sekolah. 

Menurut beliau, PMR bukan sekadar organisasi ekstra, melainkan elemen integral yang mendukung tercapainya visi misi madrasah melalui keaktifan dalam bidang kesehatan dan kesiapsiagaan bencana.

"PMR selalu hadir di garda terdepan. Kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan yang sangat dinantikan para siswa," ungkap Irfan, menjelaskan bagaimana kegiatan ini telah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut dengan partisipasi 55 siswa pada tahun ini.

Pentingnya orientasi ini juga diamini oleh Yeni, Pembina PMR MTsN 2 Pasuruan. 

Beliau melihat kegiatan ini sebagai momentum krusial dalam mencetak pelopor kepalangmerahan masa depan. 

"Pembekalan ini tak hanya membangun pengetahuan teori, tetapi juga membentuk kesadaran sosial dan kedisiplinan yang tinggi. Aspek-aspek ini penting untuk mengembangkan jiwa sosial yang mampu berkontribusi positif pada masyarakat," tuturnya.

Proses panjang menuju pengesahan sebagai anggota PMR diakui oleh salah satu peserta, Anggun Madaniyah. Ia mengisahkan perjalanan dari pendaftaran, seleksi tulis, hingga wawancara, Anggun merasakan nilai-nilai sosialisasi dan empati yang kian terasah. 

"Banyak ilmu dan semangat yang tumbuh setelah bergabung dengan PMR, ilmu kepalangmerahan yang menjadi dasar untuk menolong sesama dan membangun kebersamaan," ujar Anggun, mengekspresikan rasa syukur atas kesempatan berharga tersebut.

Kegiatan orientasi dan pelantikan PMR ini tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi langkah strategis dalam pengembangan soft skills siswa MTsN 2 Pasuruan untuk mencetak generasi berjiwa sosial yang solid dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan pelaksanaan yang mandiri dan perhatian dari PMI Kabupaten Pasuruan, harapan besar disematkan agar MTsN 2 Pasuruan menjadi tonggak perubahan melalui kepemimpinan bagi sekolah lain.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

07 Oktober 2025

PMI Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Kabupaten Pasuruan

PMI Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Kabupaten Pasuruan

lintas86.com, Pasuruan – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons situasi darurat kekeringan di Kecamatan Pasrepan. Upaya ini dilakukan menyusul diterbitkannya Surat Keputusan Tanggap Darurat Bencana Kekeringan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan, sebagai sinyal bahwa penanganan krisis ini menjadi prioritas daerah.

Koordinasi lintas lembaga dan dukungan logistik
Sejak awal Oktober 2025, PMI Pasuruan langsung mendirikan koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi dampak kekeringan yang dirasakan masyarakat.

Dukungan armada tangki air dari PMI Provinsi Jawa Timur menjadi kunci untuk meningkatkan kapasitas distribusi air bersih kepada warga terdampak, terutama di desa-desa yang mengalami kekeringan parah.

Dalam dua hari pertama pelaksanaan, PMI Pasuruan berhasil mendistribusikan total 20.000 liter air bersih, dengan laju sekitar 10.000 liter per hari. Distribusi ini sudah menjangkau beberapa desa terdampak, salah satunya Desa Ngantungan yang menjadi salah satu titik krisis signifikan di wilayah tersebut. 

Romy Happy Ikmal, Staf Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Pasuruan, menegaskan bahwa fokus utama adalah memenuhi kebutuhan vital warga akan air bersih, sambil menegaskan kesiapan untuk memperpanjang distribusi jika diperlukan.

“Tahap pertama penyaluran air bersih ini akan dilakukan hingga akhir bulan. Jika masyarakat masih membutuhkan, maka akan dilakukan perpanjangan sampai kebutuhan air bersih benar-benar tercukupi,” jelas Romy Happy Ikmal, staf Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Pasuruan. Selasa, (07/10/2025)

A. Syauqil Adib, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Pasuruan, menegaskan bahwa distribusi air ini tidak sekadar soal logistik.

“Distribusi air ini lebih dari sekadar logistik; ini merupakan perwujudan dari tanggung jawab sosial PMI untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan,” ujarnya. 

Ia menambahkan bahwa upaya ini dilakukan melalui koordinasi erat dengan pemerintah desa dan BPBD agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat yang membutuhkannya.

PMI juga tidak berhenti pada penyaluran air bersih. upaya edukatif tentang penggunaan air yang bijak dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan turut digalakkan. 

Langkah ini dirancang untuk memastikan sumber daya yang terbatas dapat dikelola secara efisien selama musim kemarau, sambil menjaga kesehatan dan kebersihan komunitas, sehingga dampak krisis bisa diminimalisir dalam jangka panjang.

Kegiatan distribusi air bersih ini merupakan bagian dari program rutin PMI Kabupaten Pasuruan selama musim kemarau. 

PMI menegaskan siap memberikan layanan kebencanaan lainnya dengan sumber daya yang dimiliki, guna memastikan kesejahteraan warga tetap menjadi prioritas utama. 

Intervensi ini juga mencerminkan respons adaptif terhadap dampak perubahan iklim yang semakin nyata, yang kerap memperburuk ketersediaan air bersih di berbagai daerah.

Dukungan komunitas dan upaya berkelanjutan
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BPBD, pemerintah desa, dan pihak terkait lain, PMI Pasuruan menegaskan komitmen untuk menjaga solidaritas dan ketahanan komunitas. 

Secara berkelanjutan, PMI berharap inisiatif penyaluran air ini tidak hanya meredam krisis saat ini, tetapi juga memperkuat kapasitas komunitas untuk menghadapi musim kemarau mendatang melalui edukasi sanitasi, penghematan air, dan praktik kebersihan lingkungan yang lebih baik.

Terlepas dari kemajuan distribusi, tantangan dalam penanganan krisis air di Pasrepan masih besar. Akses ke desa-desa yang berada di wilayah terpencil, ketersediaan air bersih yang berkelanjutan, serta perubahan iklim yang semakin ekstrem tetap menjadi perhatian utama. 

PMI Pasuruan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan distribusi hingga kebutuhan air bersih tercukupi secara adil dan berkelanjutan, dengan evaluasi berkala untuk memastikan efektivitas bantuan dan kelayakan operasional di masa mendatang. 



PMI Kabupaten Pasuruan menegaskan bahwa aksi kemanusiaan ini bukan hanya tentang menyalurkan air, melainkan membangun ketahanan komunitas menghadapi krisis air di tengah musim kemarau. Dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait sangat penting untuk menjaga kelangsungan pasokan air bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. 

PMI mengajak semua lapisan masyarakat untuk terus mendukung upaya ini dengan menggunakan air secara bijak dan menjaga sanitasi lingkungan, demi kesejahteraan bersama.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
Kisah Perjuangan PMI di Balik Puing Ponpes Al Khoziny

Kisah Perjuangan PMI di Balik Puing Ponpes Al Khoziny



lintas86.com, Sidoarjo —
Di tengah reruntuhan Gedung Ponpes Al Khoziny, Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sidoarjo bersama Basarnas dan beberapa pihak terkait terus berjuang menyelamatkan santri yang terjebak.
 
Operasi gabungan ini berlangsung di medan yang berat dan berbahaya, namun semangat kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama.

Staf Pengembangan SDM PMI Sidoarjo, Musa Kalimulloh, menggambarkan situasi di lokasi kejadian sebagai sangat menantang. 

“Situasinya sangat sulit. Namun, dengan peralatan seperti kamera dan live detector, kami bisa memantau dan menemukan posisi para korban,” ujarnya. 

Tim PMI berusaha menembus celah-celah reruntuhan yang sempit untuk menjamin keselamatan korban maupun anggota tim.

Kisah penyelamatan yang menggugah
Di antara momen-momen penyelamatan yang penuh risiko, Musa menceritakan bagaimana mereka berhasil mengevakuasi beberapa santri, termasuk Yusuf, Haikal, dan Deni. 

Yusuf dan Deni berhasil dievakuasi setelah tim menetapkan jalur aman di antara puing-puing. 

Haikal memerlukan waktu lebih lama karena posisi tubuhnya terjepit dan tertutup material reruntuhan, namun kerja keras serta strategi yang matang akhirnya membebaskannya dan ia langsung mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Peran tim PMI tidak hanya berhenti pada penyelamatan fisik. Mereka juga memberikan dukungan psikologis kepada para santri dengan menjaga komunikasi dan semangat selama proses evakuasi. Makanan dan minuman disalurkan secara hati-hati untuk menjaga kesadaran korban yang bergerak terbatas.



“Tim kami menghadapi medan yang penuh tantangan, tetapi semangat kami tidak goyah. Setiap gerakan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari bahaya lebih lanjut akibat pergerakan bangunan pasca gempa,” ujar Musa. 

Dua tim rescue PMI, masing-masing terdiri dari 5 hingga 8 personel, bekerja tanpa lelah bersama Basarnas dan pihak terkait lainnya.
 
Ia menambahkan bahwa upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga semua korban ditemukan dan diberikan perawatan yang layak.

Kondisi korban dan gambaran ke depan
Hingga saat ini, total korban yang telah dievakuasi mencapai 143 orang, dengan rincian 104 selamat dan  67 meninggal dunia, dan ada juga korban teridentifikasi berupa potongan tubuh. Evakuasi dan penanganan pascainsiden terus dilakukan, dengan fokus pada keselamatan penanganan puing serta dukungan bagi keluarga korban. Pihak berwenang juga menekankan pentingnya menjaga keamanan area runtuhan dan mengikuti arahan petugas di lapangan.


Kisah di balik puing Ponpes Al Khoziny menjadi pengingat kuat bahwa di saat bencana, solidaritas dan kerja sama lintas lembaga bisa menyelamatkan nyawa. 

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

06 Oktober 2025

Dosen UMPo Dampingi Yayasan Sosial Ponorogo Tertib Pajak

Dosen UMPo Dampingi Yayasan Sosial Ponorogo Tertib Pajak

lintas86.com, Ponorogo — Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPo) menunjukkan komitmen nyata dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan program bertema “Peningkatan Kepatuhan Perpajakan Yayasan Sosial Keagamaan melalui Edukasi dan Pendampingan Administrasi Pajak.”. Senin, 6 Oktober 2025

Kegiatan ini diadakan di MCC/LKSA Nyai Ahmad Dahlan Ponorogo, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pengurus yayasan dalam memahami dan melaksanakan kewajiban perpajakan, khususnya terkait PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23, serta prosedur pelaporan pajak menggunakan sistem DJP Online.

Program ini diinisiasi oleh Dr. Wijianto, SE., M.Si., serta didukung oleh tim dosen UMPo, yaitu Ardyan Firdausi Mustoffa, SE., M.Si., dan Ika Farida Ulfah, S.Pd., M.Si. 

Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Ponorogo melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM).

Dr. Wijianto menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dari akademisi untuk membantu lembaga sosial menyesuaikan diri dengan regulasi perpajakan yang terus berkembang. 

“Ada banyak yayasan sosial dan keagamaan yang keliru beranggapan bahwa lembaga nirlaba sepenuhnya bebas pajak. Melalui program ini, kami bermaksud membantu para pengurus memahami bahwa terdapat transaksi tertentu yang tetap menjadi objek pajak, serta tata cara pelaporannya yang benar,” ujarnya.

Lebih jauh, selama pelaksanaan program di bulan Oktober 2025, sejumlah fokus utama diangkat sebagai bagian dari kegiatan pengabdian ini:

Pertama, pemberian pemahaman praktis mengenai kewajiban perpajakan yayasan yang meliputi pengenalan mendalam terhadap berbagai jenis pajak yang relevan dengan yayasan sosial. 

Kedua, penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) sederhana perpajakan sebagai panduan administrasi internal, yang diharapkan dapat menjadi pedoman standar bagi yayasan dalam menjalankan fungsi administrasi pajak. 

Ketiga, pembentukan tim pajak internal yang mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak secara berkelanjutan.

M. Zulkarnain Asyifa, M.Hum., selaku pimpinan MCC/LKSA Nyai Ahmad Dahlan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan pendampingan yang diterima. 

“Pendampingan ini sangat membantu kami memahami hal-hal teknis perpajakan yang selama ini kurang kami pahami. Kami juga semakin termotivasi untuk menata administrasi perpajakan agar lebih tertib dan transparan,” tuturnya.

Kegiatan ini tidak hanya diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan perpajakan MCC/LKSA Nyai Ahmad Dahlan, tetapi juga menjadi contoh bagi lembaga sosial keagamaan lainnya di Ponorogo dalam mewujudkan tata kelola yang akuntabel dan sesuai dengan peraturan perpajakan nasional. 

Keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi pemicu perubahan positif yang berkelanjutan bagi seluruh yayasan sosial keagamaan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan mereka dengan lebih baik di masa depan.

Program yang diprakarsai oleh UMPo ini juga menunjukkan bagaimana kolaborasi antara dunia akademis dan lembaga sosial dapat menghasilkan dampak signifikan bagi peningkatan kapasitas dan ketaatan terhadap regulasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap yayasan-yayasan sosial. 

Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak diharapkan dapat melahirkan inovasi dan praktik terbaik lainnya di bidang pengelolaan yayasan.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (bekti/min)
Total 55 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Dievakuasi

Total 55 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al-Khoziny Dievakuasi

lintas86.com, Sidoarjo – Basarnas melaporkan bahwa hingga Senin (6/10) dini hari, total 55 jenazah korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya berupa potongan tubuh. 

Sirektur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, menyampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, update terakhir pukul 03.34 WIB, kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 55, termasuk lima body parts, dengan jumlah jenazah utuh yang telah dievakuasi sebanyak 49.

Yudhi menambahkan bahwa hari ini, yang merupakan hari kedelapan pasca-kejadian, tim SAR gabungan masih memfokuskan pencarian di sisi selatan bangunan yang roboh. Hal ini dilakukan karena diyakini masih ada korban yang terjepit di lokasi tersebut. Berdasarkan hasil pemetaan petugas, ada sekitar empat korban yang teridentifikasi posisinya—tiga di bagian depan dan satu di bagian belakang bangunan sisi selatan.

“Harapan kami hari ini bisa selesai, karena target itu masih dikejar,” ungkapnya.

Dalam upaya pencarian, Basarnas terus berkoordinasi dengan unsur TNI, Polri, dan tim teknis, untuk memastikan bahwa pencarian berjalan dengan aman. Hal ini penting mengingat sebagian struktur bangunan masih menempel dan berisiko runtuh kembali. Operasi pencarian melibatkan ratusan personel gabungan dan dilaksanakan selama 24 jam penuh, dengan pola bergantian agar tetap efektif.

Yudhi menegaskan, “Basarnas akan berupaya maksimal hingga seluruh korban berhasil dievakuasi dan diserahkan ke tim DVI Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi.”

Kegiatan pencarian dan evakuasi ini diharapkan segera menyelesaikan tugasnya demi memberikan kepastian bagi keluarga korban.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)