lintas6.com, Ponorogo – Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, diguncang bencana tanah longsor pada Rabu sore, 19 November 2025. Insiden ini terjadi akibat hujan deras berkepanjangan yang membasahi daerah tersebut sejak siang hari, memicu longsoran di lereng setinggi 10 meter dengan panjang 20 meter di Dukuh Bangunsari. Material longsor tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menimbun satu rumah sepenuhnya, menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah lainnya, serta mengubur tiga kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua.
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB ini dilaporkan secara cepat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo oleh warga setempat. Bapak Marjuki, pemilik rumah yang terkena dampak langsung, menjadi yang pertama mengidentifikasi peristiwa tragis ini. Koordinasi tanggap darurat segera dilakukan oleh BPBD Kabupaten Ponorogo yang dibantu oleh personil Koramil dan Polsek Pulung, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) serta perangkat desa.
Dalam upaya penyelamatan, satu korban luka, yang terkena material longsor saat melintas, dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan medis. Tim gabungan yang berada di lokasi terus berjibaku menangani situasi darurat ini. Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah membantu korban dan mengamankan area agar terhindar dari longsor susulan. Menurut Masun, "Pembersihan material longsor masih dalam tahap persiapan mengingat kondisi medan yang sulit dan risiko keselamatan."
Kerusakan yang muncul dari bencana ini memaksa dua keluarga terdampak, keluarga Bapak Briyan (3 jiwa) dan keluarga Bapak Nuryadi (2 jiwa), untuk mengungsi. Keduanya memerlukan suplai perlengkapan hidup dasar dan dukungan emosional guna mengatasi trauma dan kesulitan akibat kejadian ini. Plt. Bupati Ponorogo, Hj. Lisdyarita, direncanakan mengunjungi lokasi bencana pada Kamis, 20 November 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau keadaan masyarakat terdampak dan mendistribusikan bantuan logistik untuk meringankan beban para korban.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuka akses jalan desa yang tertutup material longsor setinggi lima meter. Hambatan ini membatasi mobilisasi masyarakat dan mempersulit respons dan pemulihan pasca-bencana.
![]() |
| petugas dari BPBD saat koordinasi dengan pemerintah setempat |
Bencana tanah longsor di Desa Wagir Kidul ini tidak hanya menimbulkan kerugian material tetapi juga menjadi pengingat akan risiko cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Pemerintah daerah melalui BPBD Ponorogo terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melakukan mitigasi risiko, terutama menjelang musim hujan. Sinergi semua pihak diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan, sehingga kehidupan warga di Desa Wagir Kidul segera dapat kembali seperti sediakala.
Dengan kesiapsiagaan dan kerja sama lintas sektor, diharapkan setiap bencana dapat ditangani secara cepat dan efektif, meminimalisir dampak yang lebih buruk di masa depan. Hingga saat ini, upaya pemulihan dan peningkatan kesadaran masyarakat terus dilakukan untuk memastikan kesejahteraan serta keamanan warga setempat.
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi



