lintas6.com, Lumajang - Peristiwa awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menghantam wilayah Kecamatan Pronojiwo, secara khusus melanda Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang.
Bencana alam ini menimbulkan kekhawatiran dan kebutuhan mendesak bagi warga setempat, yang segera direspons oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lumajang. Dalam situasi genting ini, PMI bergerak cepat dengan membuka dapur umum di Balai Desa Oro Oro Ombo, yang bertujuan untuk memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga terdampak.
Pembukaan dapur umum ini merupakan hasil dari koordinasi erat antara PMI Lumajang dengan berbagai pihak terkait dan dilakukan dalam kerangka penetapan tanggap darurat bencana (TDP). Nurhadi Santoso, SP., selaku Wakil Sekretaris PMI Lumajang, menjelaskan bahwa selain membuka dapur umum, pihaknya juga telah memobilisasi layanan pertolongan pertama untuk para pengungsi yang memerlukan dukungan medis segera.
Nurhadi menuturkan bahwa sejak malam hari tanggal 19 November 2025, dapur umum PMI Lumajang telah aktif mendistribusikan paket nasi bungkus ke beberapa lokasi pengungsian.
"Kami telah mendistribusikan 180 bungkus nasi ke titik-titik pengungsian, seperti SD Negeri Supit Urang 04 dan Masjid Nurul Jadid di Supit Urang," jelasnya.
Upaya yang dilakukan PMI Lumajang tidak hanya berhenti pada pembukaan dapur umum. Mereka terus melakukan koordinasi secara intens dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran dan dapat memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak APG Semeru.
"Kami akan terus melayani warga melalui dapur umum ini selama masa tanggap darurat bencana masih berlangsung, atau sampai ada petunjuk lebih lanjut dari hasil koordinasi," tambah Nurhadi.
Dampak dari bencana ini memang cukup signifikan. Selain menyebabkan kerusakan fisik, bencana ini juga memicu trauma dan kepanikan di kalangan warga. Banyak di antara mereka yang terpaksa meninggalkan rumah dan mencari perlindungan di tempat-tempat pengungsian darurat. Oleh karena itu, kehadiran dapur umum dari PMI Lumajang di tengah situasi krisis ini menjadi angin segar bagi warga terdampak, memberikan mereka jaminan bahwa kebutuhan dasar, terutama pangan, dapat terpenuhi.
Melalui aksi cepat tanggap dan koordinasi yang efisien, PMI Lumajang menunjukkan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam situasi bencana. Keberadaan mereka di lapangan selama masa tanggap darurat ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan profesionalisme dalam menjalankan misi kemanusiaan. Dengan adanya dapur umum ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kuat dan optimis dalam menghadapi masa pemulihan pascabencana yang tentunya memerlukan waktu dan usaha bersama.
Intervensi cepat dan solusi nyata dari PMI Lumajang seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lainnya dalam menangani situasi bencana, dengan tetap mengutamakan kemanusiaan dan kebutuhan mendasar masyarakat terdampak.
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi


