![]() |
| PMI dan Palang Merah Amerika saat Luncurkan Proyek Kota Tangguh Panas Ekstrem dan Adaptasi Perubahan Iklim di Surabaya |
Acara peluncuran yang berlangsung di markas PMI Kota Surabaya ini menegaskan komitmen kedua lembaga kemanusiaan untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat urban terhadap ancaman panas ekstrem yang semakin nyata.
Proyek ini dirancang untuk dieksekusi selama 18 bulan di dua kota besar Indonesia: Surabaya dan Medan. Keduanya dipilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek karena menghadapi tekanan signifikan akibat peningkatan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari proyek sebelumnya, yakni Coastal Resilience City and Heat Action Project (CoCHAP), yang memberikan landasan penting dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di kawasan pesisir.
Menurut dr. Muhlasudin, M.Kes., Wakil Ketua PMI Kota Surabaya, proyek ini adalah bentuk konkret dari langkah proaktif untuk mengatasi salah satu dampak perubahan iklim yang paling meresahkan bagi masyarakat perkotaan, yaitu panas ekstrem.
“Kami sangat senang dapat melanjutkan kerja sama dengan Palang Merah Amerika dalam proyek ini. Melalui proyek ini, kami berharap dapat meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi panas ekstrem dan melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim,” ujarnya. Kamis, 09 Oktober 2025.
Proyek ini menitikberatkan pada peningkatan kesadaran dan kapasitas masyarakat untuk menghadapi kondisi panas ekstrem serta adaptasi terhadap perubahan iklim.
Dengan memanfaatkan metode yang inklusif dan kolaboratif, PMI dan Palang Merah Amerika bermaksud untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kota, komunitas lokal, organisasi masyarakat sipil, serta lembaga surveilans cuaca seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Andre, Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda, mengungkapkan dukungannya terhadap inisiatif ini.
“BMKG berkomitmen untuk mendukung langkah PMI dalam menghadapi perubahan iklim dan mengurangi risiko bencana,” katanya.
Dukungan dari BMKG akan sangat penting dalam menyediakan data dan analisis cuaca yang akurat, sebagai dasar bagi pengembangan strategi adaptasi dan mitigasi.
Lebih jauh, proyek ini juga dirancang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya tindakan preventif dan adaptasi yang berbasis sains.
Implementasi proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi kejadian panas ekstrem tetapi juga memperkuat kerangka kebijakan lokal yang berkelanjutan dan responsif terhadap perubahan iklim.
Dengan berbagai tantangan iklim yang semakin kompleks di masa depan, proyek “Strengthening Urban Resilience to Extreme Heat” ini diharapkan bisa menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara yang menghadapi ancaman serupa.
Inisiatif ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan negara dalam menghadapi masalah global yang memerlukan solusi kolektif dan berkelanjutan.
Jelas sudah bahwa perubahan iklim bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Oleh karena itu, melalui proyek ini, Palang Merah Indonesia dan Palang Merah Amerika berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan tangguh bagi masyarakat urban, dimulai dari langkah-langkah konkret di Kota Surabaya dan Medan. Jika berhasil, proyek ini dapat menjadi tonggak penting dalam sejarah penanganan perubahan iklim di Tanah Air.
Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)


