Notification

×

Iklan

Iklan

PMI Bantu Atasi Krisis Air Bersih di Sampang, Distribusi 18.000 Liter per Hari

09 Oktober 2025 | Oktober 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-15T08:34:50Z
lintas86.com, Sampang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sampang kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons krisis kekeringan yang melanda wilayah itu. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sampang, 11 dari 14 kecamatan mulai merasakan dampak kekeringan akibat kemarau basah yang berlangsung. Meskipun hujan sesekali turun, jumlah dan durasinya belum memenuhi kebutuhan air bagi warga.

Krisis ini memaksa warga menempuh jarak jauh untuk mendapatkan air, sehingga mereka sangat bergantung pada bantuan distribusi air bersih yang disalurkan pemerintah dan PMI. 

Sebagai respons awal, PMI Kabupaten Sampang bersama BPBD dan dukungan armada tangki air dari PMI Provinsi Jawa Timur mulai melakukan penyaluran untuk meringankan beban warga.

Hingga saat ini, Program distribusi air bersih PMI telah menjangkau 15 desa di 6 kecamatan, dari total 11 kecamatan terdampak. Secara rutin, PMl menyalurkan sekitar 3 tangki per hari, setara sekitar 18.000 liter air bersih, dengan jarak tempuh rata-rata sekitar 30 kilometer per rute.

Ketu la PMI Sampang, Moh. Anwari Abdullah, SE.MM, melalui Kepala Markas, Moh Ali saat dikonfirmasi melalui Telepon menegaskan bahwa upaya ini tidak hanya soal kebutuhan dasar air. 

“Krisis kekeringan menuntut respons komprehensif: distribusi air, edukasi penggunaan air yang bijak, dan dukungan sanitasi,” katanya. Kamis, (09/10/2025)

Ia menambahkan bahwa PMI berupaya menjaga kelangsungan pasokan dengan mekanisme koordinasi yang kuat bersama BPBD dan pemerintah desa.

Ia menekankan bahwa walau cuaca belum sepenuhnya stabil, upaya distribusi tetap menjadi prioritas hingga situasi membaik.

“Kami terus memantau kebutuhan di lapangan dan siap memperpanjang distribusi bila diperlukan,” ungkapnya. 

Ia juga mencatat bahwa selain air, PMI menyalurkan paket PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) untuk mendukung upaya preventif kesehatan masyarakat.

Beberapa kendala yang dihadapi mencakup jarak tempuh yang cukup jauh antara titik distribusi dan lokasi warga, serta tantangan akses di beberapa wilayah berpotensi tertutup karena kondisi topografi. 

PMI bersama BPBD terus berupaya mengoptimalkan jalur distribusi, termasuk memanfaatkan dua lokasi distribusi utama yang dikelola bersama BPBD untuk mempercepat penyaluran ke desa-desa terpencil.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program rutin PMI selama musim kemarau, dengan fokus jangka panjang pada peningkatan ketahanan komunitas. PMI berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban saat ini, tetapi juga meningkatkan kapasitas warga untuk bertahan menghadapi musim kemarau di masa depan melalui edukasi serta peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan.

Kedepannya, PMI berupaya memperluas jaringan distribusi, menambah jumlah tandon darurat di lokasi strategis, dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pendistribusian air bersih tetap berkelanjutan.
 
“Kami mengajak semua pihak untuk saling bahu-membahu menjaga kelangsungan akses air bersih bagi warga yang paling membutuhkan,” pungkas Moh Ali.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
close