Notification

×

Iklan

Iklan

PMI Hadir di COP30 Brasil, Suarakan Ketahanan Iklim untuk Masyarakat Rentan

15 November 2025 | November 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-17T12:52:37Z
lintas6.com, Brasil – Palang Merah Indonesia (PMI) aktif hadir dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB COP30 yang diselenggarakan di Belem, Brasil, pada 10–14 November 2025. Kehadiran PMI ini merupakan bagian dari usaha kolektif dalam gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, melalui delegasi Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, khususnya bagi kelompok rentan.

Sebagai anggota Sekretariat IFRC dan IFRC Climate Champion, PMI bergabung dalam misi global ini dengan perwakilan dari Colombian Red Cross, Belize Red Cross, Ethiopian Red Cross, serta berbagai tokoh penting dari IFRC, seperti Director of America IFRC dan perwakilan dari Climate Centre. Kehadiran mereka dalam gelombang pertama ini berfokus pada menggarisbawahi komitmen gerakan untuk mengatasi dampak perubahan iklim melalui tiga pilar utama aksi iklim yang dikampanyekan oleh IFRC.

Ketiga pilar tersebut mencakup: Kesehatan dan Kesejahteraan, di mana sistem kesehatan diharapkan dapat lebih tahan terhadap dampak perubahan iklim; Investasi pada Komunitas, yang mendorong agar pendanaan iklim langsung menjangkau tingkat komunitas; serta Waktu/Kesiapsiagaan, yang memperkuat sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat dalam antisipasi bencana.

Di Belem, PMI juga berkesempatan berdialog dengan perwakilan nasional lain pada sesi-sesi dialog COP30, di mana ketegasan akan peran organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah diangkat. Penekanan diberikan pada pentingnya pelibatan kelompok rentan—termasuk perempuan, lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas—dalam perencanaan adaptasi iklim. Hal ini sejalan dengan Prinsip Adaptasi dan Ketahanan Iklim PMI yang meliputi Berbasis Masyarakat, Integrasi Adaptasi dan Mitigasi, Kolaborasi dan Kemitraan, serta Pemantauan, Evaluasi, dan Pembelajaran.

Dalam diskusi antarperwakilan, PMI juga menyoroti perlunya data yang tepat dan informasi yang tersampaikan dengan benar kepada masyarakat, demi membangun kepercayaan terhadap sistem peringatan dini yang diimplementasikan. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim masa depan.

PMI turut menyoroti kontribusinya dalam agenda iklim nasional Indonesia, dengan mendukung sub-tema Nature yang diusung pada Indonesia Pavilion di COP30. Beragam aksi nyata terkait Solusi Berbasis Alam menjadi agenda utama, termasuk upaya rehabilitasi, restorasi ekosistem, dan penguatan mata pencaharian berbasis alam.

Sekretaris Jenderal PMI, A.M Fachir, menegaskan kembali bahwa keterlibatan PMI dalam COP30 adalah bentuk nyata dari komitmen organisasi untuk memastikan suara masyarakat paling rentan didengar dalam keputusan global terkait iklim. 

“Kami ingin memastikan pendanaan iklim benar-benar menjangkau komunitas, memperkuat sistem peringatan dini, dan membangun ketahanan dari tingkat paling dasar. Dari Indonesia, PMI siap memperkuat kolaborasi nasional dan global untuk mengurangi risiko iklim,” tuturnya.

Dengan berpartisipasi dalam COP30, PMI menegaskan perannya bukan hanya sebagai penyedia layanan kemanusiaan, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam penyusunan kebijakan dan implementasi tindakan kongkrit menghadapi perubahan iklim. Partisipasi PMI dalam forum global seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi peningkatan ketahanan iklim masyarakat Indonesia dan dunia.

Penulis: Nur A. 
Editor: Redaksi
close