![]() |
| Pemateri PMI saat menyampaikan pertolongan pertama di SMPN 2 Sutojayan |
lintas6.com, Blitar — Upaya peningkatan keterampilan dan kesiapsiagaan anggota Palang Merah Remaja (PMR) Madya kembali ditunjukkan oleh SMP Negeri 2 Sutojayan melalui pelaksanaan Fasilitasi Pelatihan Bidang Pertolongan Pertama. Sabtu, 15 November 2025.
Kegiatan penting ini dirancang untuk membekali anggota PMR dengan kemampuan vital dalam menghadapi situasi darurat, sebuah langkah krusial dalam menciptakan generasi muda yang sigap dan peduli terhadap keselamatan di lingkungan sekolah maupun masyarakat luas.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMP Negeri 2 Sutojayan, Cahyo Ruhmadiyanto, S.Pd., M.Pd., didampingi Pembina PMR, Happy Nurahmadani dan Anis Rofiqoh.
Dalam sambutannya, Cahyo Ruhmadiyanto, S.Pd., M.Pd., menekankan pentingnya pelatihan ini bagi para siswa sebagai bekal untuk menjadi individu yang tanggap dan cerdas saat menghadapi keadaan darurat.
"Kami berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam pendidikan akademik tetapi juga memiliki kualitas kepemimpinan, kepedulian sosial, dan kesiapsiagaan dalam situasi kritis," ujar Cahyo.
Pembina PMR, Happy Nurahmadani dan Ibu Anis Rofiqoh, yang telah memberikan dukungan penuh dalam setiap langkah pelatihan PMR.
Dengan keterampilan dan pengalaman mereka, para pembina ini terus memotivasi anggota PMR untuk berkontribusi lebih dalam mengembangkan budaya hidup sehat di sekolah.
"Sebagai inti dari pelatihan, anggota PMR dari kelas VII dan VIII memperoleh materi komprehensif tentang pertolongan pertama yang disampaikan oleh fasilitator berpengalaman dari PMI Kabupaten Blitar, Hanif Al Badri dan Agus Hariadi,". Ujarnya
"Kedua fasilitator ini telah dikenal luas atas dedikasi mereka dalam mendidik masyarakat mengenai pentingnya pertolongan pertama dan memiliki reputasi yang kuat dalam memberikan materi yang mudah dipahami dan diaplikasikan,". Tambahnya
Sementara itu, Agus Hariadi, pemateri dari PMI menegaskan, materi pelatihan meliputi dasar-dasar penanganan luka, teknik CPR (Cardiopulmonary Resuscitation), penanganan pendarahan, hingga cara menghadapi korban syok dan patah tulang.
"Praktik langsung diberikan kepada peserta agar mereka dapat mempraktikkan teori yang diperoleh dalam skenario simulasi,". Terangnya
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan siswa dalam memberikan pertolongan pertama dengan tepat dan cepat,". Jelasnya
Dengan selesainya kegiatan ini, SMP Negeri 2 Sutojayan berharap bahwa para peserta akan menjadi pelopor dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tindakan pertolongan pertama di antara rekan-rekan mereka.
Pelatihan ini bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memupuk rasa tanggung jawab sosial dan solidaritas, karakter esensial bagi mereka yang terlibat dalam organisasi sosial seperti PMR.
"Ke depan, SMP Negeri 2 Sutojayan berencana untuk mengadakan kegiatan serupa secara berkala, memastikan bahwa setiap generasi siswa yang lulus dari sekolah ini memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi darurat dengan profesionalisme dan empati. Hal ini sejalan dengan visi sekolah untuk membentuk lulusan yang tidak hanya memiliki prestasi akademik tetapi juga memiliki karakter yang peduli dan bertanggung jawab terhadap sesama.
![]() |
| PMI Blitar dan SMPN 2 Sutojayan Foto Bersama |
"Dengan pelatihan ini, PMR SMP Negeri 2 Sutojayan menunjukkan bahwa mereka siap dan siaga untuk menyelamatkan nyawa dan menjadikan lingkungan sekitar lebih aman, menjadikan sekolah ini sebagai salah satu pelopor institusi pendidikan yang memprioritaskan keselamatan dan kesehatan dalam setiap aspek pendidikannya,". Tutup Cahyo
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi



