![]() | |
|
lintas6.com, Ponorogo - Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk menjaga dan memperjuangkan ajaran Islam sesuai dengan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah serta melawan kebijakan kolonialisme yang dianggap merugikan umat Islam. Dalam esai ini, kita akan menelusuri latar belakang dan perjalanan sejarah lahirnya NU, serta dampaknya terhadap masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Latar Belakang dan Pendirian NU
Lahirnya Nahdlatul Ulama tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial-politik dan keagamaan yang melingkupi Indonesia pada masa kolonial. Pada awal abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda mulai menerapkan kebijakan yang mengancam keberadaan pesantren dan pendidikan Islam tradisional. Modernisasi di sektor pendidikan yang diperkenalkan Belanda seringkali bertentangan dengan tradisi pesantren dan mengancam nilai-nilai keislaman lokal.
Kekhawatiran ini mendorong para ulama untuk memikirkan langkah nyata guna melindungi dan mempromosikan ajaran Islam tradisional. Para tokoh utama, seperti KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Chasbullah, menjadi motor penggerak pendirian NU bersama ulama lain yang memiliki visi serupa. Sebelum terbentuknya NU, para kiai telah berjuang melalui Komite Hijaz yang didirikan untuk menolak pembatasan mazhab Islam oleh pihak kolonial. Komite ini menjadi cikal bakal berdirinya NU, yang kemudian disepakati sebagai wadah bersama untuk misi yang lebih besar.
Perjuangan NU Melawan Kolonialisme dan Setelah Kemerdekaan
Perubahan besar dalam dinamika perjuangan Indonesia terjadi pada paruh kedua abad ke-20. Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, NU memainkan peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut. Salah satu kontribusi nyata adalah dikeluarkannya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang memobilisasi umat Islam untuk melawan kembalinya penjajah Belanda. Resolusi ini tidak hanya menambah semangat juang rakyat, tetapi juga menegaskan peran signifikan NU dalam kancah politik dan sosial.
NU juga dikenal karena dukungannya terhadap pemahaman Islam yang moderat dan toleran. Pada masa kemerdekaan, organisasi ini bersikap inklusif terhadap masyarakat dan berperan besar dalam dialog antaragama. NU mengedepankan pesan Islam rahmatan lil 'alamin, yang mencakup penerimaan akan perbedaan dan perjuangan untuk keadilan sosial.
Kontribusi NU dalam Pendidikan dan Sosial
Pendidikan menjadi salah satu fokus utama dari gerakan NU sejak awal berdirinya. Pesantren-pesantren yang dikelola NU tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, berfungsi tidak hanya sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pengembangan masyarakat. Prinsip ahlussunnah waljama'ah yang diusung oleh NU membantu menjaga konsistensi antara pendidikan agama dan pengembangan sosial.
Selain itu, NU juga mendirikan berbagai organisasi afiliasi, seperti Gerakan Pemuda Ansor dan Muslimat NU, yang masing-masing aktif dalam urusan kepemudaan dan pemberdayaan perempuan. Organisasi ini memperkuat struktur NU dan menyediakan kanal bagi anggotanya untuk berkontribusi lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.
Kesimpulan
Sejarah Nahdlatul Ulama menunjukkan perjalanan panjang sebuah organisasi yang lahir dari kekhawatiran akan hilangnya nilai-nilai keislaman tradisional di tengah modernisasi dan tekanan kolonialisme. Dari tahun ke tahun, NU terus memainkan peran vital dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan komitmennya terhadap pendidikan, moderasi beragama, dan keadilan sosial, NU tetap menjadi pilar penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia yang beragam dan damai. Sumber: NU.OR.ID
Penulis: zabidi
Editor : Redaksi
JIKA PEMBACA ADA YANG KURANG DALAM TULISAN OPINI INI BISA BERIKAN KOMENTAR ATAU KIRIM TULISAN KRITIK DAN SARAN KE GMAIL REDAKSI infolintas6@gmail.com



