Notification

×

Iklan

Iklan

Bencana Longsor Wagir Kidul: Respon Cepat dan Upaya Rehabilitasi Pemkab Ponorogo

20 November 2025 | November 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-20T09:44:05Z
lintas6.com, Ponorogo – Desa Wagir Kidul yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, diguncang tragedi tanah longsor pada Rabu sore, 19 November 2025. Insiden ini dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari, mengakibatkan longsoran besar di lereng dengan ketinggian 10 meter dan panjang 20 meter tepat di Dukuh Bangunsari. Kejadian naas ini telah menyedot perhatian publik karena dampak yang ditimbulkannya cukup signifikan, baik terhadap infrastruktur maupun kehidupan masyarakat setempat.

Material longsor telah mengubur total satu rumah penduduk, menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah lainnya, serta menimbun tiga kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua. Warga yang terdampak langsung melaporkan kejadian ini dengan cepat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, yang segera bertindak bersama berbagai unsur terkait, termasuk Koramil, Polsek Pulung, Palang Merah Indonesia (PMI), dan perangkat desa.

Respon cepat yang dilakukan oleh pemerintah daerah mendapatkan perhatian luas, terutama dengan kehadiran Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Ponorogo, Hj. Lisdyarita, yang direncanakan akan mengunjungi lokasi bencana pada Kamis, 20 November 2025. Lisdyarita menunjukkan rasa simpatinya terhadap para korban dan menyatakan komitmen Pemkab Ponorogo dalam membantu mereka, baik secara material maupun moral. 

“Kami sangat prihatin atas musibah ini dan Pemkab Ponorogo berkomitmen kuat untuk memberikan dukungan seutuhnya kepada warga terdampak,” ujarnya.

Dalam upaya bantuan darurat, berbagai lembaga seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (DINSOS), dan Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dalam mendistribusikan kebutuhan mendesak seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur. Tidak hanya itu, dukungan psikososial juga disiapkan untuk membantu korban mengelola trauma akibat bencana ini. Satu orang korban yang mengalami luka akibat terkena material longsor saat melintas telah dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Memahami potensi bahaya lokasi yang sudah tidak aman, pemerintah daerah berencana untuk merelokasi rumah-rumah yang mengalami kerusakan ke tempat yang lebih aman. Langkah ini diambil mengingat instabilitas tanah yang tidak memungkinkan pemukiman kembali.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko cuaca ekstrem, terutama menjelang musim hujan. Untuk itu, Pemkab Ponorogo menitikberatkan perhatian pada upaya rehabilitasi tanah melalui penghijauan berkelanjutan, yang fokus utamanya adalah penanaman tanaman keras seperti rumput vetiver. Tanaman ini dipilih karena kemampuannya memperkuat kohesi tanah dan meningkatkan penyerapan air, sehingga dapat mengurangi risiko longsor di masa depan.

Koordinasi yang intensif dengan BPBD dan instansi terkait lainnya memastikan program penghijauan berjalan efektif. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terencana, inisiatif ini tidak hanya memperbaiki kerusakan akibat bencana tetapi juga berfungsi sebagai langkah mitigasi risiko yang strategis dimasa mendatang.

Secara keseluruhan, penanganan bencana tanah longsor di Wagir Kidul oleh Pemkab Ponorogo menggarisbawahi bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada warga. Tindakan cepat dalam penanggulangan darurat serta program rehabilitasi lingkungan yang konkret diharapkan dapat meminimalisasi dampak bencana di masa depan dan memberikan perlindungan yang lebih baik untuk masyarakat Ponorogo. Dengan kesiapsiagaan dan kerja sama lintas sektor yang telah dilaksanakan, diharapkan setiap tantangan bencana dapat direspon dengan efektif dan efisien, menjamin kesejahteraan serta keamanan seluruh warga.

Penulis: Nur A. 
Editor: Redaksi
close