30 Oktober 2025

Tingkatkan Layanan WASH di Masa Darurat, PMI Gelar Pelatihan Operator Utama Air dan Sanitasi

Tingkatkan Layanan WASH di Masa Darurat, PMI Gelar Pelatihan Operator Utama Air dan Sanitasi

lintas6.com, Malang — Bencana alam merupakan tantangan yang senantiasa mengintai dan membutuhkan kesiapan yang matang dari berbagai pihak, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI). Menghadapi hal ini, PMI Kabupaten Malang mengambil langkah penting dengan menyelenggarakan Pelatihan Operator Utama Air dan Sanitasi, yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 27 hingga 30 Oktober 2025. 

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam layanan Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), terutama dalam kondisi darurat bencana.

Pelatihan ini diadakan dengan menggandeng narasumber berpengalaman dari Lembaga Pengembangan Air, Sanitasi, dan Lingkungan (LPASL) PMI Pusat, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PMI Pusat, serta PMI Provinsi Jawa Timur. 

Peserta pelatihan diberikan materi melalui kombinasi pembelajaran teoretis di kelas dan aktivitas lapangan yang melibatkan simulasi alat produksi air bersih siap minum. Ini merupakan strategi pembelajaran yang efektif untuk membekali para relawan dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan di lapangan.

Acara ini secara resmi dibuka oleh Aprillijanto, Wakil Ketua PMI Kabupaten Malang, yang menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi teknis bagi relawan di bidang air dan sanitasi. 

"Operator air dan sanitasi memiliki peran krusial dalam memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, terutama saat bencana terjadi. Investasi dalam peningkatan keterampilan ini sangat strategis," jelasnya.
Sebanyak 31 peserta, yang terdiri dari 9 perempuan dan 22 laki-laki, turut berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mereka berasal dari PMI Kabupaten Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, PMI Kota Malang, dan PMI Kabupaten Jember. 

"Partisipasi lintas daerah ini mencerminkan semangat kolaboratif yang diusung PMI, sejalan dengan semangat tema HUT PMI ke-80 bertajuk Tebarkan Kebaikan”. Tambah April

Melalui pelatihan ini, PMI Kabupaten Malang berharap para peserta tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga termotivasi untuk terus mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam berbagai kondisi lapangan guna mendukung layanan air dan sanitasi. 

Keberhasilan pelatihan ini juga memperkuat posisi PMI Kabupaten Malang sebagai Pusat Unggulan Tingkat Utama dalam kategori Inovator Instalasi Mesin Pengolah Air Minum Berskala Rumah Tangga, setelah meraih penghargaan dari PMI Pusat.

Pelatihan ini secara resmi ditutup oleh Bambang Istiawan, Pengurus PMI Kabupaten Malang Bidang Organisasi, Diklat, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Beliau mengapresiasi partisipasi dan komitmen para peserta dalam menimba ilmu yang berharga ini. 

Peserta saat praktek dilapangan

"Kami berharap para peserta terus mengembangkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh, serta menerapkannya dalam setiap tugas kemanusiaan. Dengan semangat kebersamaan, kita dapat memperkuat kapasitas PMI dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat," ungkapnya dengan penuh harapan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PMI Kabupaten Malang menegaskan komitmennya dalam mengembangkan kapasitas relawan dan memperkuat layanan WASH sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menebarkan kebaikan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. 

Langkah strategis ini merupakan wujud nyata dari tekad PMI dalam menjadikan setiap relawan sebagai agen perubahan untuk masa depan yang lebih baik dan aman.

Penulis: Alfin Fikri
Editor: Redaksi
Jadwal Donor Darah PMI Ponorogo November 2025: Aksi Nyata Menyelamatkan Sesama!

Jadwal Donor Darah PMI Ponorogo November 2025: Aksi Nyata Menyelamatkan Sesama!

lintas86.com, Ponorogo - Dalam upaya memenuhi kebutuhan darah yang terus meningkat dan menyelamatkan nyawa banyak orang di wilayah Ponorogo, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo meluncurkan gerakan donor darah bertajuk "Aksi Nyata Menyelamatkan Sesama" sepanjang bulan November 2025. 

Program ini dirancang untuk menjadi kesempatan berharga bagi masyarakat Ponorogo guna berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan yang esensial, serta memastikan ketersediaan darah yang cukup di daerah tersebut.

Ketua PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto, melalui Kepala Bidang Tata Usaha UDD PMI Ponorogo, Mahendra FQ, menekankan pentingnya aksi donor darah sebagai bentuk kepedulian sosial. 

Mahendra mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ambil bagian dalam jadwal donor darah yang telah disusun. 

"Dengan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat memenuhi kebutuhan darah di Ponorogo secara berkelanjutan," ujar Mahendra.

PMI Kabupaten Ponorogo telah merancang jadwal mobile unit donor darah yang akan menjangkau berbagai lokasi strategis di Ponorogo guna memudahkan akses masyarakat. 

Berikut adalah jadwal kegiatan yang telah terencana untuk berbagai kelompok dan institusi di Ponorogo pada bulan November 2025, disusun berdasarkan tanggal dan tempat:

1. 3 November 2025
   - SMKN 1 Slahung
   - Karang Taruna Desa Dayakan

2. 4 November 2025
   - RSUD Ponorogo

3. 5 November 2025
   - Kantor Kecamatan Ngrayun
   - Kantor Kecamatan Balong

4. 6 November 2025
   - Komunitas Keranjang Sedekah
   - UIN Kiai Muhammad Besari

5. 7 November 2025
   - CV. Tirta Raharja

6. 8 November 2025
   - Karang Taruna Desa Pomahan Pulung

7. 10 November 2025
   - PKK Desa Sukosari Babadan
   - Karang Taruna Desa Nongkodono

8. 11 November 2025
   - SMA MUHIPO
   - Genbi Universitas Muhammadiyah Ponorogo

9. 12 November 2025
   - SMAN 2 Ponorogo
   - MAN 2 Ponorogo

10. 13 November 2025
    - SMKN 2/SMKK

11. 14 November 2025
    - STKIP Ponorogo

12. 15 November 2025
    - Muhammadiyah Ranting Tugurejo

13. 17 November 2025
    - POLKESMA Kampus Ponorogo

14. 18 November 2025
    - MAN 1 Ponorogo
    - Karang Taruna Desa Maron

15. 19 November 2025
    - POSKESDES Desa Pulosari
    - SMAN 1 Badegan

16. 20 November 2025
    - SMKN PGRI 2 Ponorogo
    - SMKN 1 Badegan

17. 21 November 2025
    - Karang Taruna Desa Kupuk Bungkal
    - Karang Taruna Desa Ngilo-ilo

18. 22 November 2025
    - Karang Taruna Desa Bancar

19. 25 November 2025
    - Karang Taruna Desa Ketro Sawoo

20. 26 November 2025
    - Karang Taruna Desa Turi Jetis
    - Karang Taruna Sinar Muda Bungkal

21. 28 November 2025
    - DKR Sooko

22. 29 November 2025
    - ICWP Ponorogo
    - Kantor PDM

Bagi masyarakat yang berniat untuk mendonorkan darah, terdapat beberapa syarat umum yang harus dipenuhi, termasuk kesehatan fisik dan mental yang baik, berusia antara 17 hingga 60 tahun, berat badan minimal 45 kg, serta tekanan darah yang normal dan stabil. Partisipan juga tidak boleh sedang dalam pengaruh obat-obatan tertentu.

"Kami berharap melalui kegiatan donor darah ini, kita bisa menjamin ketersediaan darah yang memadai di Kabupaten Ponorogo. Setiap tetes darah yang Anda sumbangkan dapat menjadi penyelamat nyawa lainnya," tambah Mahendra.

Jadwal yang telah dibuat bersifat tentatif dan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu. Untuk informasi lebih lanjut atau perubahan jadwal, masyarakat dapat menghubungi Costumer Service UDD PMI Kabupaten Ponorogo di nomor 085119872217 atau 0352485593, atau melalui Taufikurrahman M. di nomor 085155246212.

Semoga inisiatif ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah serta mendorong keterlibatan aktif warga dalam kegiatan sosial yang berdampak mendalam pada kualitas hidup sesama.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi
Atin Mahatma: Saksi 36 Tahun Evolusi Menakjubkan UDD PMI Jember

Atin Mahatma: Saksi 36 Tahun Evolusi Menakjubkan UDD PMI Jember

Atin Mahatma Pegawai PMI Jember bagian pelayanan Unit Donor Dara

lintas6.com, Jember – Dalam dunia yang terus bergerak dan berubah, tiga puluh enam tahun bukanlah waktu yang singkat. Bagi banyak orang, ini adalah durasi yang cukup untuk membangun karier, membesarkan keluarga, dan menyaksikan perubahan besar dalam hidup dan institusi. Itulah yang dialami oleh Atin Mahatma, seorang tokoh dedikasi yang baru saja menyelesaikan masa pengabdiannya yang panjang di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, di mana dia terakhir menjabat sebagai Kepala Bidang Pengolahan Darah.

Atin Mahatma mulai melangkahkan kaki di lembaga kemanusiaan ini sejak 1 September 1989. Sejak itu, ia menjadi saksi hidup dari evolusi panjang UDD PMI Jember, mengatasi pergantian nama dari Dinas Transfusi Darah (DTD) menjadi Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD), kemudian Unit Transfusi Darah (UTD), hingga akhirnya dikenal sebagai Unit Donor Darah (UDD) seperti yang kita kenal sekarang.

"Transformasi ini tidak hanya sebuah perubahan nama, tetapi pada dasarnya mencerminkan perkembangan fungsi dan layanan yang lebih baik bagi masyarakat," ungkap Atin dalam refleksinya.

Selama lebih dari tiga dekade, bukan hanya pekerjaan yang Atin jalani, melainkan sebuah panggilan kemanusiaan yang mendalam. 

Bagi Atin, berkontribusi di UDD PMI Jember adalah kesempatan emas untuk belajar dan berinteraksi dengan beragam orang, memperkaya pengetahuan yang mengalir tidak hanya dari pengalaman operasional harian, tetapi juga pendidikan yang diperoleh baik di dalam maupun luar negeri.

"Ini bukan pekerjaan biasa; ini adalah sekolah kehidupan di mana saya dapat melihat langsung betapa berharganya setiap tetes darah itu," katanya.

Di bawah kepemimpinan dan dedikasinya, Atin aktif dalam berbagai inisiatif edukasi, termasuk "Wisata Donor Darah," yang bertujuan untuk memberi pemahaman mendalam kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah. 

Mulai dari pelajar di sekolah, mahasiswa, hingga organisasi, Atin bertanggung jawab menyampaikan seluruh proses donor, termasuk skrining penyakit darah seperti HBsAg, HCV, HIV AIDS, dan Sifilis, serta pengolahan darah menjadi berbagai produk vital. 

"Menyampaikan pengetahuan ini kepada generasi muda adalah investasi atas kesinambungan misi kemanusiaan ini," ujarnya.

Peran Atin dalam bidang pelayanan mencakup interaksi langsung dengan masyarakat, baik di balik meja kantor maupun langsung di lapangan.

 "Setiap hari berinteraksi dengan orang-orang berbeda karakter dan cerita, membuat saya menyadari kebesaran makna persahabatan dan saling tolong menolong," ujarnya. 

Baginya, membantu sesama, terutama mereka yang memiliki kesulitan dalam menemukan donor darah dengan rhesus negatif, adalah bentuk ibadah. 

Kini, setelah 36 tahun, masa purna tugas Atin Mahatma tiba dengan penuh rasa haru dan pencapaian. 

"Adalah momen berat harus meninggalkan rutinitas yang sudah menjadi bagian hidup saya," ungkap Atin. 

Sebagai bagian dari perpisahannya, ia menyampaikan pesan kepada generasi penerus di UDD PMI Jember.

"Tanamkan bahwa bekerja adalah bentuk ibadah, jalani dengan syukur dan nikmati setiap prosesnya. Semoga sukses berkelanjutan untuk kita semua.". Tutupnya

Sepanjang perjalanan karier Atin Mahatma, dedikasi dan komitmennya yang luar biasa telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di UDD PMI Jember. 

Dia merupakan teladan seorang pahlawan kemanusiaan sejati yang bekerja di balik layar untuk memastikan setiap tetes darah sampai kepada mereka yang membutuhkan. 

Kontribusi Atin akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi masa depan UDD PMI Jember dalam menjalankan misinya sebagai lembaga kemanusiaan yang senantiasa berinovasi dan beradaptasi di tengah perubahan zaman.

Penulis: Ghufron 
Editor: Redaksi
Komitmen Komdigi RI dalam Menegakkan UU Pelindungan Data Pribadi dalam Fotografi Publik

Komitmen Komdigi RI dalam Menegakkan UU Pelindungan Data Pribadi dalam Fotografi Publik

lintas86.com, Jakarta – Di era digital yang terus berkembang, penggunaan data pribadi menjadi perhatian utama, terutama dalam konteks fotografi di ruang publik. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI menekankan urgensi penerapan Undang-Undang (UU) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) dalam setiap aktivitas pengambilan gambar atau fotografi di ruang publik. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar.

Alexander Sabar menggarisbawahi bahwa setiap praktik fotografi dan publikasi foto harus sejalan dengan aspek hukum dan etika pelindungan data pribadi. 

"Foto yang menampilkan wajah atau ciri individu termasuk dalam kategori data pribadi. Pemanfaatannya dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu secara spesifik," jelasnya dalam sebuah pernyataan resmi. 

Pernyataan ini memberikan panduan yang jelas bagi semua pelaku kreatif dan fotografer agar lebih berhati-hati dalam pengambilan dan penyebaran gambar.

Memahami kompleksitas dan dampak potensial dari praktik fotografi digital, Komdigi merencanakan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. 

Rencana ini melibatkan undangan kepada perwakilan fotografer dan asosiasi profesi seperti Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) dan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Tujuan dari inisiatif ini adalah memperkuat pemahaman tentang kewajiban hukum dan etika fotografi di ruang digital.

 "Kami ingin memastikan pelaku kreatif memahami batas hukum dan etika dalam memotret, mengolah, serta menyebarluaskan karya digital," ujar Alexander. 

Langkah proaktif ini merupakan bagian dari upaya menjaga ruang digital agar tetap aman dan beradab. 

Tingkat literasi digital yang baik di kalangan masyarakat menjadi kunci utama dalam pelaksanaan pelindungan data pribadi, termasuk dalam konteks fotografi. 

Komdigi juga berkomitmen dalam meningkatkan literasi digital yang mencakup pelindungan data pribadi dan etika penggunaan teknologi, baik itu dalam bidang fotografi maupun kecerdasan buatan (AI).

Penerapan UU PDP dalam bidang fotografi bukan hanya soal mematuhi hukum, tetapi juga menciptakan ruang digital yang aman bagi semua pengguna. 

Inisiatif ini mencerminkan tanggung jawab bersama dalam menjaga norma dan etika di era digital. 

Penguatan regulasi dan edukasi praktisi kreatif diharapkan dapat meminimalisir potensi penyalahgunaan data pribadi serta mendukung penciptaan karya yang lebih bertanggung jawab dan etis.

Upaya Komdigi dalam mengawasi dan mengedukasi masyarakat serta pelaku industri kreatif adalah langkah strategis dalam mewujudkan ruang digital yang lebih aman dan beradab. 

Komdigi menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat regulasi, meningkatkan edukasi, dan mendorong kolaborasi lintas sektor sebagai pilar utama pelindungan data pribadi di Indonesia. 

Dengan demikian, harapannya adalah kemajuan di ruang digital dapat sejalan dengan penghormatan terhadap privasi dan pelindungan data pribadi setiap individu.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

29 Oktober 2025

Adrianus T.T. Pae Resmi Dilantik Alfridus Bria Seran Jadi Ketua PMI Kupang, Siap Bawa Perubahan Besar

Adrianus T.T. Pae Resmi Dilantik Alfridus Bria Seran Jadi Ketua PMI Kupang, Siap Bawa Perubahan Besar

Adrianus T.T. Pae Resmi Dilantik Ketua PMI NTT, Alfridus Bria Seran Jadi Ketua PMI Kupang

lintas6.com, Kupang - Dalam sebuah acara resmi dan penuh makna, Adrianus T.T. Pae telah dilantik sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kupang untuk masa bakti 2025-2030. 

Pelantikan ini dilakukan oleh Ketua PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Alfridus Bria Seran, di Aula Kantor Bupati Kupang pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Acara ini disaksikan langsung oleh Bupati Kupang, Yosef Lede, dan Wakil Bupati, serta dihadiri oleh sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), media, dan stakeholder terkait.

Dalam pidatonya, Adrianus menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang dan PMI Provinsi NTT. 

Ia menyatakan komitmennya untuk mengembangkan PMI Kabupaten Kupang dengan mendukung penyelenggaraan gerakan kemanusiaan di wilayah tersebut.

 "Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan PMI Kabupaten Kupang bisa berjalan optimal dalam menunjang pelayanan kemanusiaan," tandas Adrianus dengan tegas.

Ir. Alfridus Bria Seran, dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran PMI sesuai dengan mandat kerja yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. 

Beliau menyoroti tugas PMI dalam membantu pemerintah baik dalam situasi damai maupun saat terjadi konflik dan bencana. 

"Kabupaten Kupang ini rentan terhadap ancaman bencana hidrometeorologis. Oleh karena itu, PMI harus meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana," tegasnya.

 Ia juga mendorong kepengurusan baru untuk menghidupkan semangat kerja yang PASTI: Profesional, Akuntabel, Sinergitas, Transparan, dan Berintegritas.

Bupati Kupang, Yosef Lede, memberikan dukungan penuh terhadap kepengurusan baru ini. 

Dalam kata sambutannya, ia menyampaikan bahwa pelantikan ini adalah awal yang baik untuk memulai tugas mulia dalam menjalankan misi kemanusiaan. 

"Kami berharap PMI Kabupaten Kupang bisa menjadi mitra pemerintah dalam melayani masyarakat. Saya mendukung inisiatif pembentukan bank darah dan pelaksanaan kegiatan donor darah secara rutin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya kolaborasi dan mitigasi bencana bersama mitra lain seperti BPBD dan Forum PRB Kabupaten. 

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menyediakan sarana seperti gedung, kendaraan, dan dana operasional untuk mendukung kegiatan PMI Kabupaten Kupang.

Pada kesempatan tersebut, wakil bupati Kupang juga dilantik sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kupang, menegaskan pentingnya dukungan dan keterlibatan pemerintah daerah dalam kegiatan PMI. 

Mengingat struktur PMI Kabupaten terdiri dari berbagai elemen masyarakat, bupati berharap adanya kolaborasi yang kuat sehingga penyelenggaraan kerja sukarela ini dapat berjalan dengan baik.

Rangkaian acara pelantikan ini juga diisi dengan pengarahan singkat tentang organisasi kepalangmerahan oleh Ketua dan Sekretaris PMI NTT. Hadir dalam acara tersebut adalah para pemimpin OPD, Ketua Forum PRB Kabupaten Kupang, serta mitra kerja lainnya. 

Dengan pelantikan ini, Adrianus T.T. Pae dan jajaran pengurus PMI Kabupaten Kupang siap menghadapi tantangan lima tahun ke depan dengan semangat baru dan visi untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat. 



Dengan dukungan pemerintah dan sinergi antar lembaga, diharapkan PMI Kabupaten Kupang bisa menjadi garda terdepan dalam pelayanan kemanusiaan dan pengembangan kapasitas masyarakat di wilayah ini.

Penulis: Adrian J Editor: Redaksi
Welas Arso Resmi Pimpin PWI Ponorogo Periode 2025-2028

Welas Arso Resmi Pimpin PWI Ponorogo Periode 2025-2028


lintas6.com, Ponorogo - Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Ponorogo 2025 yang digelar di Planet Warrock Café, meninggalkan kesan yang mendalam bagi Ketua PWI Provinsi Jawa Timur, Lutfil Hakim.

Forum yang berlangsung pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, ini dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Yang menarik, Bupati Sugiri tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga ikut serta menunggui jalannya konferensi sejak awal hingga akhir. 

Langkah ini menjadi simbol kemitraan erat antara pemerintah daerah dan insan pers.

Lutfil Hakim, dalam sambutannya, memberikan apresiasi atas kehadiran Bupati Sugiri yang dinilainya sebagai wujud perhatian besar terhadap dunia jurnalistik. 

"Saya keliling Jatim, baru di Ponorogo ditunggui langsung oleh Bupatinya. Ini bukti betapa Bupati Sugiri punya perhatian besar kepada wartawan," ungkap Lutfil di hadapan para peserta konferensi. 

Kehadiran Bupati Sugiri dianggap sebagai contoh kepemimpinan yang patut dicontoh, di mana perhatian terhadap pers dinilai sejalan dengan berbagai inovasi yang mendorong kemajuan Ponorogo.

Indikator kemajuan Ponorogo terlihat dari peningkatan ekonomi daerah, pengakuan Reog oleh UNESCO, dan keberhasilan Ponorogo menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN). 

Lutfil berharap bahwa seiring dengan lompatan kemajuan yang dicapai pemerintah daerah, PWI juga harus turut melompat agar tidak ketinggalan dalam berkontribusi memajukan daerah.

Konferensi ini diawali dengan rapat pleno yang dipimpin oleh Mahmud Suhermono, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim. 

Agenda rapat mencakup pembacaan tata tertib dan laporan pertanggungjawaban pengurus lama yang diterima secara aklamasi oleh para peserta. 

Melalui proses pemilihan demokratis, Welas Arso, wartawan dari Kanal Indonesia, terpilih sebagai Ketua PWI Ponorogo periode 2025-2028. Ia melanjutkan kepemimpinan dari Siti Noor Aini, wartawan Duta Masyarakat. 

Dalam sambutan perdananya, Welas Arso menyatakan komitmennya untuk merangkul semua pihak dalam kerja kolektif menuju kemajuan PWI.

Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, mengucapkan selamat kepada Welas Arso dan memberi apresiasi kepada Siti Noor Aini atas dedikasinya selama menjabat. 

Lutfil juga menekankan pentingnya soliditas dan kerja kolektif dalam organisasi.

 "Ketua bukan sentral, tetapi koordinator agar semua bisa bekerja secara kolektif," pesannya.

Bupati Sugiri Sancoko juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus lama dan ucapan selamat kepada pengurus baru PWI Ponorogo. 

Ia menekankan pentingnya peran PWI dalam membangun karakter generasi muda melalui literasi media yang beradab dan bertanggung jawab. 

Bupati juga mendorong agar PWI aktif memberikan edukasi publik tentang cara bermedia sosial yang santun dan beretika.

 "Saya yakin konsep besar PWI makin baik kualitasnya. Tidak sekadar beradab, tapi juga bisa dipertanggungjawabkan untuk masa depan," tuturnya.

Keseluruhan acara konferensi ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pers dalam upaya mencerdaskan masyarakat dan membangun daerah yang lebih maju dan beretika. 

Dengan kepemimpinan baru di bawah Welas Arso, PWI Ponorogo diharapkan dapat terus berperan aktif sebagai pilar informasi yang kredibel dan bertanggung jawab dalam memperjuangkan kemajuan daerah.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi
SMAN 3 Jember Bagi-Bagi Tumbler, Donor Darah Melonjak! 87 Kantong Terkumpul!

SMAN 3 Jember Bagi-Bagi Tumbler, Donor Darah Melonjak! 87 Kantong Terkumpul!

lintas86.com, Jember - Pada hari Rabu, 29 Oktober 2025, SMAN 3 Jember menjadi saksi bisu dari sebuah aksi kemanusiaan yang penuh semangat dan antusiasme. Dalam sebuah acara yang digagas oleh Palang Merah Remaja (PMR) Wira SMAN 3 Jember, kegiatan donor darah kembali digelar di ruang UKS sekolah tersebut. Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, kali ini kegiatan tersebut mencatatkan kesuksesan luar biasa dengan partisipasi yang tinggi dari pihak sekolah, baik dari kalangan siswa maupun guru, berhasil mengumpulkan hingga 87 kantong darah.

Dari awal pembukaan pendaftaran, semangat kebersamaan sudah terlihat jelas. Para siswa dan guru tidak hanya mengejar momen untuk berkontribusi, tetapi juga menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama.

 "Kegiatan ini merupakan agenda rutin kita yang masuk dalam program kerja PMR Wira SMAN 3 Jember," ungkap Ketua PMR Wira, Chelsea Emilia, dengan bangga. 

Ia menceritakan, bahwa kali ini minat untuk berpartsipasi meningkat tajam, berkat keterlibatan aktif dewan guru, yang menambah semarak suasana.

Tidak hanya fokus pada aksi donor darah semata, acara ini juga memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah berpartisipasi. Setiap pendonor mendapatkan souvenir berupa tumbler, sebuah bentuk apresiasi sederhana namun berdampak besar dalam memotivasi para siswa untuk senantiasa mengambil bagian dalam kegiatan kemanusiaan di masa depan. 

"Souvenir ini kami berikan sebagai tanda terima kasih sekaligus dorongan agar mereka terus terlibat dalam aksi sosial," tambah Chelsea Emilia.

Dengan meningkatnya antusiasme, PMR Wira SMAN 3 Jember berencana untuk menambah frekuensi pelaksanaan kegiatan donor darah di tahun-tahun mendatang. 

Chelsea menyebutkan bahwa akan ada peningkatan hingga 2 atau 3 kali setahun. Langkah ini diambil untuk mengimbangi kebutuhan darah yang terus bertambah serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah di kalangan masyarakat.

Sesi pendaftaran hari itu mencatat sejumlah 87 pendonor yang terdiri dari siswa serta guru. Banyak di antara peserta adalah siswa kelas X dan XI yang baru berusia 17 tahun, usia minimal bagi pendonor darah. 

"Kegiatan ini menjadi momen penting bagi siswa-siswa yang baru memenuhi syarat usia untuk mendonor," tutur Devina Salsabila, Wakil Ketua PMR Wira, menjelaskan keterlibatan aktif para pelajar dalam acara tersebut.

Seorang pendonor pemula, Laila, mengungkapkan kebahagiaannya setelah menyumbangkan darah untuk pertama kalinya.

 "Saya baru pertama kali ikut donor, semoga sumbangan darah saya ini bermanfaat bagi orang lain," ucapnya dengan sumringah.

Keberhasilan acara ini mendapat perhatian khusus dari Zainollah, S.Pd, Ketua PMI Jember. 

Ia memberikan apresiasi mendalam kepada segenap panitia dan peserta yang telah berkontribusi menambah persediaan darah di PMI setempat.

 "Terima kasih untuk adik-adik siswa SMAN 3 Jember yang telah melaksanakan kegiatan kemanusiaan donor darah di lingkungan sekolah. Perolehannya mencapai 42 kantong darah! Ini merupakan pencapaian yang sangat baik untuk kategori pendonor pemula," puji Zainollah.

PMI Jember berencana melanjutkan sosialisasi manfaat donor darah secara lebih luas, tidak hanya di SMAN 3 Jember, tetapi ke seluruh institusi pendidikan dan lingkungan pondok pesantren di wilayah Jember. Dengan harapan bahwa melalui upaya ini, akan semakin banyak masyarakat yang sadar dan tergerak untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah, PMI optimis terhadap masa depan persediaan darah yang memadai untuk kebutuhan medis di daerah tersebut.

Dengan dukungan dan kerjasama yang kuat antara sekolah, PMI, serta masyarakat, acara donor darah di SMAN 3 Jember telah menjadi contoh nyata dari upaya kolektif dalam mendukung kesehatan masyarakat dan menumbuhkan rasa empati di kalangan generasi muda. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi kemanusiaan.

Penulis: Ghufron
Editor: Redaksi
PMI Ponorogo bantu Korban Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Desa Kutu Wetan

PMI Ponorogo bantu Korban Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Desa Kutu Wetan

lintas86.com, Ponorogo - Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Ponorogo, tepatnya di Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, yang harus berjibaku dengan kerusakan akibat hujan disertai angin kencang dan sambaran petir. Kejadian yang terjadi pada Selasa, 28 Oktober 2025, ini mengakibatkan satu rumah milik Agus Santoso, warga Dukuh Krajan Timur RT/RW 03/01, mengalami kerusakan berat terutama pada bagian atap, akibat hantaman petir.

Fenomena cuaca ini semakin menguatkan seruan akan pentingnya kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi akibat perubahan iklim.

Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, menggarisbawahi bahwa insiden ini adalah salah satu contoh nyata dari dampak perubahan iklim yang perlu disikapi dengan serius.

Menanggapi situasi darurat tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, bersama dengan perangkat desa setempat, bergerak cepat memberikan bantuan logistik kepada korban pada keesokan harinya, Rabu, 29 Oktober 2025. 

"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga Pak Agus serta menunjukkan bahwa di tengah musibah, kekuatan gotong-royong masyarakat tetap menjadi landasan yang kokoh," ungkap Yoga Muhammad Ali mewakili Ketua PMI Ponorogo saat dilapangan. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, matras dan hygiene kit yang diperlukan untuk mendukung pemulihan awal.

Selain di Desa Kutu Wetan, PMI Ponorogo juga mendistribusikan bantuan untuk para korban tanah longsor di Kecamatan Ngebel, Sawoo, Pulung, serta dampak sambaran petir di Kecamatan Balong. Upaya ini menunjukkan komitmen PMI yang kuat dalam aksi tanggap bencana dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.

PMI Ponorogo saat distribusi bantuan bencana di Kecamatan Pulung, Balong, Ngebel dan Sawoo

Lebih dari sekadar memberikan bantuan material, PMI menggarisbawahi pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai mitigasi bencana di tingkat lokal. Ini termasuk sistem peringatan dini yang efektif, perencanaan tata ruang yang memperhitungkan risiko lingkungan, dan kerjasama sinergis antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta masyarakat.

Dalam skala yang lebih luas, dedikasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana yang dipicu oleh perubahan iklim. Hanya melalui kolaborasi yang erat, kita dapat membangun ketahanan bencana yang lebih kuat, menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan di masa mendatang.

Peristiwa di Desa Kutu Wetan adalah pengingat akan tantangan alam yang harus dihadapi dengan tegar dan bijaksana. Melalui kerja sama ini, kita berharap dapat menghadapi cuaca ekstrem yang semakin meningkat dengan lebih siap dan responsif.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

28 Oktober 2025

PMI Banyuwangi Gelar Pelatihan Barbershop untuk Disabilitas dan Relawan, Ciptakan Kemandirian Ekonomi

PMI Banyuwangi Gelar Pelatihan Barbershop untuk Disabilitas dan Relawan, Ciptakan Kemandirian Ekonomi


lintas86.com, Banyuwangi —
Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi dengan inisiatif dan komitmen kuat terhadap pemberdayaan komunitas lokal, menyelenggarakan pelatihan barbershop yang ditunjukkan khusus bagi penyandang disabilitas dan relawan PMI. Selasa, 28 Oktober 2025.

Pelatihan ini mengusung tema “Ambil Peran, Bukan Baperan” yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menggugah semangat para peserta untuk terus berkontribusi dan meningkatkan daya saing di masyarakat.

Dr. H. Nurhadi, MM., selaku Wakil Ketua Pengurus PMI Kabupaten Banyuwangi, dalam sambutannya pada pembukaan acara ini, menekankan tujuan strategis pelatihan ini sebagai dukungan nyata bagi pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal. 

“Program ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta untuk mengembangkan potensi mereka dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan yang berkelanjutan,” tegas Dr. Nurhadi.

Dijalankan pada tanggal 28 hingga 30 Oktober 2025 di Aula PMI Kabupaten Banyuwangi, pelatihan ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari penyandang disabilitas dan relawan PMI. 

Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara hybrid, memadukan kehadiran fasilitator lokal dari Banyuwangi serta kolaborasi dengan BL Barberschool Yogyakarta sebagai mitra dalam penyampaian materi pelatihan.

Dalam rangkaian pelatihan ini, Dra. Hj. Nuriyatus Sholeha, M.Pd., selaku Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah cerminan nyata kepedulian PMI terhadap peningkatan kemandirian ekonomi masyarakat. 

"Pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk membantu penyandang disabilitas agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan tidak hanya bergantung pada peluang yang datang," ungkap Dra. Nuriyatus.

Selama tiga hari pelatihan, peserta dibekali dengan materi-materi penting, mulai dari teknik dasar dan praktik potong rambut profesional, etika layanan kepada pelanggan, hingga manajemen usaha kecil. Tujuan akhirnya adalah agar peserta mampu merintis usaha barbershop mandiri atau menyediakan layanan potong rambut di komunitas mereka, sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru.

Pelatihan ini mencerminkan komitmen PMI Kabupaten Banyuwangi dalam upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi kelompok yang seringkali dipandang sebelah mata. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, para peserta diharapkan bukan hanya mampu meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan peluang ekonomi di lingkungan sekitar.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat Hari Sumpah Pemuda tetap berkobar—sebuah semangat yang mendorong untuk berusaha, berkarya, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas tanpa adanya batasan atau perbedaan. Ini adalah langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar, menandai dedikasi PMI Banyuwangi dalam memberdayakan komunitas secara inklusif dan berkelanjutan.

Penulis: Ismy 
Editor: M Nur Amin Zabidi