30 September 2025

Operasi Katarak Gratis di Banyuwangi: Ribuan Pasien Raih Harapan Baru untuk Penglihatan Lebih Jernih

Operasi Katarak Gratis di Banyuwangi: Ribuan Pasien Raih Harapan Baru untuk Penglihatan Lebih Jernih

Wakil Bupati, sekaligus Ketua PMI Banyuwangi, Mujiono, saat menyerahkan bantuan (Foto Istimewa) 

lintas86.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali mengadakan kegiatan sosial berskala besar bertajuk "Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan Mata, Penggantian Bola Mata Palsu dan Operasi Katarak Gratis" yang berlangsung mulai 30 September hingga 3 Oktober 2025. 

Acara yang diinisiasi oleh Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan PMI Kabupaten Banyuwangi, serta menggandeng John Fawcett Foundation Indonesia, ini diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si. di halaman kantor PMI setempat.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Mujiono yang juga ketua PMI mengucapkan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan amal ini. "Ucapan terima kasih khusus kepada John Fawcett Foundation yang selama 11 tahun terus mendukung pelaksanaan bakti sosial kesehatan mata di Banyuwangi. Terima kasih juga bagi para dokter, puskesmas, dan pihak lainnya yang turut berpartisipasi," ujar Mujiono.

Statistik menunjukkan, Indonesia memiliki persentase kebutaan tertinggi di Asia Tenggara dengan 3% dari populasi, di mana 81,2% disebabkan oleh katarak. Memburuknya tingkat kesehatan mata terutama pada usia lanjut menjadi perhatian serius, khususnya di Jawa Timur yang mencatat angka kebutaan lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Pemerintah Banyuwangi menyadari bahwa pemulihan penglihatan sangat mungkin dilakukan melalui operasi katarak. Namun, banyak masyarakat terkendala biaya. Oleh karena itu, kegiatan bakti sosial ini diharapkan memberi jalan keluar bagi mereka yang membutuhkan. 

"Ini merupakan solusi bagi masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan penglihatan mereka kembali," tambah Wakil Bupati Mujiono. Kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan kesehatan mata untuk anak sekolah dasar, pemberian kacamata, serta penggantian bola mata palsu untuk tujuan estetika.

Selama empat hari ke depan, kegiatan bakti sosial ini akan mencakup pemeriksaan mata menyeluruh kepada ribuan warga Banyuwangi. Pada hari pertama saja, sebanyak 411 pasien menjalani pemeriksaan. Sebanyak 236 pasien terdeteksi menderita katarak, dan operasi telah dilakukan kepada 102 pasien dengan sisanya dijadwalkan untuk beberapa hari ke depan. Penggantian bola mata palsu juga dilakukan kepada 5 pasien.

Di tengah kegiatan, acara turut dimeriahkan oleh penyerahan bantuan kaki dan tangan palsu kepada 7 orang penerima. Sementara itu, PMI Kabupaten Banyuwangi yang sedang memperingati HUT ke-80 dengan tema #TebarkanKebaikan, juga berperan aktif dalam membantu kegiatan sosial ini.

"Semoga semua upaya yang dilakukan ini dicatat sebagai amal kebaikan dan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Banyuwangi," tutup Mujiono sebelum secara resmi membuka kegiatan bakti sosial tersebut. Berlangsungnya acara ini diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat Banyuwangi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan umum mereka. 

Ketika tujuan mulia menjadi prioritas, sinergi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat membuahkan dampak positif yang menginspirasi. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut dan memberikan kebaikan luas bagi masyarakat Banyuwangi.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
Update: Tiga Santri Meninggal Dunia, 38 Masih Dicari Pasca Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Update: Tiga Santri Meninggal Dunia, 38 Masih Dicari Pasca Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo


lintas86.com, Sidoarjo – Dalam perkembangan terbaru mengenai bencana runtuhnya gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Tim SAR melaporkan sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 11 korban dari reruntuhan bangunan hingga hari kedua. Sementara itu, jumlah korban yang belum berhasil dievakuasi diperkirakan mencapai 38 orang. Insiden tragis ini juga telah merenggut tiga nyawa santri.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, di lokasi, pada Selasa (30/9/2025) mengungkapkan, hari ini kami berhasil mengevakuasi 11 korban dari reruntuhan bangunan." 

Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, pihaknya telah mengevakuasi 102 korban sejak awal operasi penyelamatan. Dari total tersebut, 91 korban dinyatakan selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sementara 10 korban lainnya telah dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Dalam perkembangan lebih lanjut, tim penyelamat masih berupaya membuka akses ke area reruntuhan di mana korban-korban lain masih terjebak. 

"Kami tak dapat memastikan jumlah keseluruhan korban yang masih terjebak. Berdasarkan data dari ponpes, ada sekitar 140 orang di lokasi saat insiden terjadi dan kita perkirakan masih ada 38 orang yang belum dievakuasi," jelas Nanang.

Dari laporan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa hingga pukul 09.00 WIB di hari yang sama, korban yang telah dievakuasi mencapai 102 jiwa. Dari angka tersebut, 91 korban berhasil dievakuasi secara mandiri dan 11 korban dibantu oleh gabungan tim SAR. Berdasarkan informasi dari rumah sakit setempat, tiga santri dinyatakan meninggal dunia, salah satunya ditemukan tim SAR dalam kondisi tak bernyawa.

Korban yang mengalami luka-luka segera dievakuasi ke berbagai rumah sakit, termasuk RSUD Sidoarjo yang menangani 40 pasien. Di antara mereka, terdapat 7 mengalami luka berat, 4 luka sedang, dan 28 lainnya mengalami luka ringan. Data lebih lanjut juga menunjukkan bahwa ada dua santri, yakni Mochammad Mashudulhaq asal Surabaya dan Muhammad Soleh asal Bangka Belitung, yang meninggal dunia saat dirawat di RSUD Sidoarjo. Di RSI Siti Hajar, Maulana Alfan Abrahimafic dari Surabaya juga tercatat meninggal dunia.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait dan relawan termasuk PMI, terus berupaya dalam pencarian dan evakuasi korban. Operasi kali ini meliputi penilaian lokasi kejadian, pemantauan struktur bangunan yang tersisa, dan persiapan jalur evakuasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya penerapan standar keselamatan konstruksi yang ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Peristiwa tragis ini mengingatkan kita semua akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menangani risiko bencana, serta memperkuat pengawasan teknis terhadap pembangunan fasilitas umum dan pendidikan agar keselamatan dapat lebih terjamin. Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh komunitas Ponpes Al-Khoziny. Upaya pencarian dan evakuasi akan terus dilakukan hingga semua korban berhasil ditemukan.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
BAZNAS RI Bantu Evakuasi Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

BAZNAS RI Bantu Evakuasi Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo



lintas6.com, Sidoarjo - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Jawa Timur bergerak cepat membantu evakuasi korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Peristiwa itu terjadi ketika ratusan santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah. Di saat bersamaan, terdapat aktivitas pengecoran di lantai atas bangunan. Diduga beban yang berlebih membuat konstruksi musala tidak kuat dan runtuh.

Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel (Purn) CAJ Drs. Nur Chamdani, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa para santri Ponpes Al Khoziny. Ia menegaskan, BAZNAS RI siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk bantuan darurat maupun pendampingan pascabencana.

"Peristiwa ini tentu sangat mengejutkan, terlebih karena terjadi saat para santri sedang beribadah. Tim BAZNAS Tanggap Bencana sudah berada di lokasi sejak awal untuk membantu evakuasi santri yang menjadi korban,” ujar Nur Chamdani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Nur Chamdani mengatakan, pihaknya juga  mendukung penanganan darurat bersama aparat dan relawan. BAZNAS berkomitmen untik mendampingi para korban, mulai dari evakuasi hingga pemulihan pascabencana. 

Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA. mengatakan, "Dari laporan tim di lapangan, sejumlah santri mengalami luka-luka akibat tertimpa material bangunan. Mereka sudah langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat dengan bantuan tim gabungan yang terdiri dari petugas medis, aparat, dan relawan.”

Ia menyampaikan, tim BAZNAS di lapangan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lembaga terkait untuk memastikan penanganan korban berlangsung cepat dan tepat.

“Fokus utama kami saat ini adalah penyelamatan, evakuasi, dan penanganan darurat. Setelah itu, kami akan memastikan adanya dukungan lanjutan yang relevan dengan kebutuhan pesantren dan para santri,” tambahnya.

Ia menambahkan, musibah ini menjadi pengingat pentingnya standar keamanan konstruksi, khususnya di lingkungan pendidikan yang dihuni banyak santri. Menurutnya, keselamatan dan kenyamanan santri harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan sarana ibadah maupun fasilitas pendidikan.

“Setiap pembangunan di pesantren harus memperhatikan aspek keamanan, karena menyangkut keselamatan ratusan bahkan ribuan jiwa. Kami berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam proses pembangunan,” tegas Saidah.

Saidah juga mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam membantu para korban melalui BAZNAS. Menurutnya, dukungan masyarakat akan sangat berarti bagi pemulihan santri dan pihak pesantren.

“Mari kita berikan dukungan, baik berupa doa maupun donasi melalui BAZNAS untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah ini. Doa akan menjadi kekuatan bagi para korban untuk bangkit, dan donasi akan sangat membantu dalam meringankan beban kebutuhan darurat hingga pemulihan ke depan,” kata Saidah.

Penulis: Nur A. 
Editor: Redaksi
Logo Hari Santri 2025, Berikut Makna dan Filosofinya

Logo Hari Santri 2025, Berikut Makna dan Filosofinya

lintas86.com, Jakarta - Logo Hari Santri 2025 bukan sekadar gambar, melainkan pernyataan sikap, doa, dan arah peradaban. Dengan tema "Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia", logo ini merepresentasikan tekad santri untuk tetap berada di garda terdepan menjaga bangsa dan menatap jauh ke cakrawala global.

Filosofi Logo, Perjalanan Panjang Kaum Santri

Filosofi logo ini mencerminkan perjalanan panjang kaum santri sejak resolusi jihad 1945 hingga era digital hari ini. Bentuk pita cakrawala yang membentang menjadi simbol keterbukaan santri dalam merengkuh dunia, tanpa kehilangan akar tradisi dan nilai-nilai pesantren.

Simbolisme Warna, Kesucian, Kedamaian, dan Keberanian

Warna hijau merepresentasikan kesucian, kedamaian, dan identitas santri. Sementara nuansa biru dan merah menyiratkan keberanian dan optimisme untuk melangkah maju di kancah global. Slogan "Mengawal Indonesia Merdeka" menegaskan peran santri sebagai benteng moral dan spiritual bangsa.

Visi Santri, Menuju Peradaban Dunia

Frase "Menuju Peradaban Dunia" adalah loncatan visi: santri tidak hanya berkutat pada isu domestik, tetapi juga ikut mengukir jejak dalam peradaban global. Dengan desain tipografi modern, logo ini menyatukan tradisi dan modernitas, menunjukkan bahwa santri siap berdialog dengan zaman dan berkompetisi di dunia internasional.

Santri, Generasi yang Siap Berkompetisi

Logo Hari Santri 2025 menjadi simbol bahwa santri bukan sosok tertinggal, melainkan generasi yang siap berdialog dengan zaman, berkompetisi di dunia internasional, namun tetap teguh menjaga nilai keindonesiaan. Dengan demikian, logo ini merepresentasikan tekad dan arah peradaban santri di era global.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (Kemenag/min)
TIM SAR Gabungan Terus Lakukan Evakuasi Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

TIM SAR Gabungan Terus Lakukan Evakuasi Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

TIM SAR Gabungan Terus Lakukan Evakuasi Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

lintas86.com, Sidoarjo - Upaya penyelamatan pasca-runtuhnya bangunan Masjid Pondok Pesantren Al-Khoziny di Desa Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, masih terus berlanjut. Insiden tragis yang terjadi pada hari Senin sekitar pukul 15.00 WIB ini telah mengakibatkan sejumlah korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka. Peristiwa terjadi saat aktivitas Sholat Ashar berlangsung, menambah kedukaan mendalam bagi para santri dan masyarakat setempat.

Musa Kalimmulooh, S.Kep, perwakilan Palang Merah Indonesia (PMI) Sidoarjo, menyampaikan bahwa operasi evakuasi merupakan hasil kolaborasi banyak pihak, termasuk PMI Kabupaten Sidoarjo, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar), serta relawan lokal. 

"Saat ini, fokus utama kami adalah melakukan penyelamatan terhadap enam korban yang diduga masih terjebak di bawah puing-puing bangunan. Evakuasi ini menjadi tantangan besar mengingat kompleksitas struktur bangunan yang ambruk," ungkap Musa. Selasa, 30 September 2025

Lebih lanjut, Musa menjelaskan bahwa keselamatan tim penyelamat dan korban yang tertahan di bawah reruntuhan menjadi prioritas. 

"Kami harus sangat berhati-hati dalam tindakan kami untuk mencegah bahaya lebih lanjut," tegasnya.

Dampak insiden ini juga dirasakan di fasilitas layanan kesehatan lokal. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Notopuro, tercatat 32 korban menjalani perawatan rawat jalan, sementara enam lainnya mendapat perawatan inap. Selain itu, satu korban dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo, yang juga merawat dua pasien di ruang gawat darurat serta 38 pasien lainnya secara rawat jalan.

Lebih mendalam, operasi ini telah membawa duka mendalam dengan laporan sepuluh korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Namun, fokus utama tim gabungan tetap pada upaya penyelamatan terhadap enam korban yang diduga kuat masih berada di bawah reruntuhan. Musa menekankan bahwa proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu mengingat tekanan dan tantangan yang dihadapi.

Saat ini, solidaritas dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat menjadi penguat bagi tim penyelamat yang bekerja di lapangan. Mereka dipacu untuk terus bekerja keras, memastikan setiap nyawa dapat diselamatkan, dan memberikan pertolongan secepat mungkin kepada mereka yang membutuhkan. Semoga upaya mereka membuahkan hasil terbaik dan bencana ini dapat dikelola dengan baik demi kemanusiaan.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

29 September 2025

Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, PMI Bantu Evakuasi Korban

Gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, PMI Bantu Evakuasi Korban



lintas86.com, Sidoarjo  – Tragedi memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa Buduran ketika musala yang sedang dalam tahap pembangunan ambruk secara tiba-tiba saat salat Asar berjamaah. Senin, 29 September 2025
 
Kejadian itu menimbulkan kepanikan dan membuat belasan santri serta jamaah tertimbun reruntuhan.

Menurut M. Musa Kalimullah, S.Kep, petugas PMI Sidoarjo, runtuhnya musala terjadi sekitar pukul 15.00 WIB dengan getaran keras. 

Sekitar 100 orang yang berada di lokasi saat itu menjadi sasaran evakuasi. 

Belasan ambulans dari berbagai rumah sakit segera tiba untuk memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke fasilitas medis terdekat.

PMI langsung mengerahkan tim evakuasi dan berkoordinasi dengan Polsek Buduran, Koramil Buduran, BPBD Sidoarjo, serta Tagana setempat untuk penanganan secara terstruktur. 

Selain upaya penyelamatan nyawa, PMI juga menyediakan layanan medis dan dukungan psikososial bagi korban serta santri yang mengalami trauma pasca-insiden.

Tim SAR gabungan bekerja secara sistematis untuk mencari dan menyelamatkan santri yang tertimbun, sambil memastikan perawatan bagi mereka yang mengalami luka ringan hingga berat. 

Warga sekitar dan relawan turut membantu dengan menyediakan logistik serta mendukung proses evakuasi dan pendataan korban.

Kehadiran PMI di lokasi menegaskan komitmen organisasi itu dalam penanganan bencana dengan pendekatan holistik, mencakup perawatan fisik maupun dukungan psikososial bagi keluarga korban. 

Pemerintah daerah melalui BPBD serta instansi terkait lainnya terus berkoordinasi guna mempercepat pemulihan dan memastikan keselamatan warga.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
BPBD Ponorogo Gelar Simulasi Penanganan Bencana Banjir di Desa Kalimalang

BPBD Ponorogo Gelar Simulasi Penanganan Bencana Banjir di Desa Kalimalang

BPBD Ponorogo saat Simulasi Penanganan Bencana Banjir di Desa Kalimalang (Foto Istimewa)

lintas86.com, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo kembali menguatkan langkah mitigasi bencananya dengan menyelenggarakan geladi rencana kontingensi dengan mengadakan simulasi penanganan banjir di Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo. Senin,  29 September 2025.

Acara ini geladi rencana kontingensi merupakan bagian dari penyusunan rencana kontingensi banjir yang lebih komprehensif dan efektif dalam menghadapi ancaman banjir di wilayah Ponorogo yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut adalah Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Ponorogo, Marsanto, bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo. Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Koramil Sukorejo, Polsek Sukorejo, Dinsos P3A, Dinkes, PMI, Kecamatan Sukorejo, F-PRB, serta elemen masyarakat lainnya termasuk Kepala Desa Kalimalang dan Destana.

Simulasi yang digelar ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga memastikan kesiapan dari semua pihak dalam merespon bencana banjir secara efektif.
 
"Rencana kontingensi ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana banjir serta memastikan kapasitas respons yang lebih efektif dari seluruh pemangku kepentingan di Ponorogo," jelas Marsanto dalam sambutannya.

Indar Siswoyo, Fasilitator dalam penyusunan renkon, menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam proses penyusunan strategi ini. 

"Menghadapi bencana membutuhkan komitmen bersama. Bencana bukan hanya urusan BPBD, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pemerintah desa, aparatur sipil, dan masyarakat luas," ungkap Indar.

Suasana briefing Simulasi BPBD Ponorogo  Penanganan Bencana Banjir di Desa Kalimalang

Pada geladi rencana kontingensi dengan mengadakan simulasi penanganan banjir kali ini, berbagai unsur masyarakat dan instansi terkait berpartisipasi dalam latihan yang difokuskan pada titik-titik rawan banjir di Ponorogo, khususnya di Desa Kalimalang. 

"Geladi rencana kontingensi dengan mengadakan simulasi penanganan banjir ini menitikberatkan pada praktik evakuasi yang melibatkan kelompok rentan seperti masyarakat dengan disabilitas, ibu hamil, anak-anak, serta koordinasi penyelamatan hewan ternak. Walaupun kegiatan ini berjalan dengan cukup baik, beberapa peserta mencatat adanya miss-komunikasi antar sektor yang perlu diperbaiki, terutama dalam hal etika komunikasi radio,". Tambahnya

Kepala Desa Kalimalang, Riyadi, dalam kesempatan terpisah, memberikan apresiasi atas terselenggaranya simulasi di desanya. 

"Kami atas nama masyarakat Desa Kalimalang mengucapkan terima kasih. Dampaknya sangat positif, terutama dalam memberikan ilmu baru tentang penanganan korban banjir dan koordinasi yang lebih baik," ujarnya.

"Kami berharap dokumen rencana kontingensi banjir ini segera mendapatkan pengesahan dari Bupati Ponorogo agar dapat dijadikan panduan operasional saat terjadi darurat banjir. Dengan demikian, Kabupaten Ponorogo diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaannya dalam menghadapi ancaman bencana banjir serta mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan untuk manfaat masyarakat secara keseluruhan,". Tutup Marsanto.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

28 September 2025

Yatim Mandiri Resmikan Sanggar Genius Keenam di Desa Kawu, Ngawi

Yatim Mandiri Resmikan Sanggar Genius Keenam di Desa Kawu, Ngawi

lintas86.com, Ngawi - Yatim Mandiri resmi membuka Sanggar Genius Keenam di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, sebagai langkah strategis memajukan pendidikan anak-anak yatim di wilayah tersebut. Peresmian ini didukung RSI At-Tin Husada Ngawi serta donatur yang berkomitmen menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi 21 anak yatim tingkat SD/MI.

Acara peresmian tidak hanya menandai fasilitas baru, tetapi juga menjadi momentum kebersamaan komunitas dalam upaya membentuk generasi penerus yang cerdas, santun, dan tangguh. 

Berbagai aktivitas selama acara meliputi penyaluran Wakaf Al-Qur’an, distribusi paket gizi dan sembako, serta sosialisasi program beasiswa pendidikan gratis. Kegiatan-kegiatan tersebut meneguhkan komitmen Yatim Mandiri untuk memberikan dukungan holistik bagi perkembangan anak-anak yatim.

Hadir dalam acara ini, koordinator sanggar Sugeng, para donatur, wali santri, serta Kepala Cabang Yatim Mandiri Ngawi, Supriyatno. 

Kepala Cabang Yatim Mandiri Ngawi, Supriyatno menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk dilaksanakan secara rutin dengan tiga kali pertemuan setiap pekannya, dibimbing tenaga pengajar yang kompeten. 

"Atas nama Yatim Mandiri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program mulia ini,". Ujarnya. Minggu, 28 September 2025

Dengan adanya Sanggar Genius keenam ini, diharapkan semakin banyak anak yatim yang mendapatkan pendampingan dan kesempatan belajar yang berkelanjutan, menuju kemandirian dan kesuksesan.

Keberadaan sanggar ini menjadi contoh kemajuan penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak yatim di Ngawi dan diharapkan menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan program serupa.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)
PMI Kabupaten Malang Respons Cepat Usai Urek Urek Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang

PMI Kabupaten Malang Respons Cepat Usai Urek Urek Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang

PMI Kabupaten Malang saat Respons Cepat Usai Urek Urek Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang (Foto Istimewa)

lintas86.com, Malang – PMI Kabupaten Malang merespons cepat bencana hidrometeorologi yang melanda Desa Urek Urek, Kecamatan Gondanglegi, pada sore hari tanggal 28 September 2025. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah warga dan infrastruktur desa, terutama di sekitar Waduk Urek Urek.

Aprillijanto, Kepala Markas PMI Kabupaten Malang, menyampaikan, peristiwa cuaca buruk ini terjadi sekitar jam 15.00 WIB. Dampaknya cukup signifikan: atap-atap rumah rusak berat akibat angin, dan sejumlah pohon tumbang menimpa rumah warga serta memutus akses jalan desa yang vital bagi mobilitas warga.

"Rumah terdampak meliputi Krajan RT 4/RW 5, RT 20/RW 03, dan RT 24/RW 04 dengan kerusakan berat; akses jalan desa tertutup pohon tumbang,". Ujarnya

Tim tanggap darurat segera dikerahkan. Kebutuhan mendesak yang diidentifikasi meliputi terpal untuk atap sementara, paket kebersihan, kasur lipat, paket masak, makanan, dan paket sandang untuk pria, wanita, serta lansia. 

"Koordinasi penanganan melibatkan BPBD Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, Polsek Gondanglegi, Babinsa Desa Urek Urek, serta perangkat desa setempat. Partisipasi aktif warga juga diharapkan membantu pembersihan akses jalan dan pendataan rumah terdampak,". Jelasnya

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang diperkirakan marak akibat perubahan iklim. 

PMI Kabupaten Malang menegaskan akan terus memonitor situasi dan bekerja sama dengan Pemkab melalui BPBD Kabupaten Malang serta pihak terkait untuk pemulihan dan langkah mitigasi di masa mendatang,". Tutupnya

Relawan PMI Kabupaten Malang bersama BPBD (Foto Istimewa)

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)