28 Agustus 2025

Pokdarwis Sendang Seruni Dapat Ilmu Penting dari Poliwangi dan PMI, Siap Hadapi Darurat

Pokdarwis Sendang Seruni Dapat Ilmu Penting dari Poliwangi dan PMI, Siap Hadapi Darurat

Poliwangi dan PMI Bekali Pokdarwis Sendang Seruni Banyuwangi Pelatihan Pertolongan Pertama dan BLS

lintas86.com, Banyuwangi - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dalam menangani situasi darurat, sejumlah pemandu wisata dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sendang Seruni, Desa Tamansari Licin, telah mengikuti pelatihan intensif selama 10 jam pada Kamis, 27 Agustus 2025. 

Pelatihan ini berfokus pada Pertolongan Pertama (PP) dan Basic Life Support (BLS), berkat inisiatif dari Politeknik Negeri Banyuwangi (POLIWANGI) yang bekerja sama dengan PMI Kabupaten Banyuwangi.

Pelatihan ini didesain khusus untuk membekali para pemandu wisata dengan kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat ketika menghadapi keadaan darurat. Hal ini tidak hanya demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan, tetapi juga untuk meningkatkan standar keamanan Destinasi Wisata Sendang Seruni.

PMI Kabupaten Banyuwangi berperan aktif dalam pelatihan ini dengan mengirimkan tiga fasilitator berpengalaman. Tim tersebut terdiri dari seorang dokter yang merupakan perwakilan pengurus PMI Kabupaten, serta dua pelatih spesialis Pertolongan Pertama. Demi memberikan pengalaman belajar yang komprehensif, mereka dilengkapi dengan ambulance, peralatan pertolongan pertama, serta boneka resusitasi jantung paru (RJP).

Dalam sambutannya, Dheanita Sekarini Octanisa, perwakilan dari POLIWANGI, menyatakan harapannya agar pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas layanan pemandu wisata sekaligus kesiapan mereka dalam menghadapi situasi darurat. 

"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas pariwisata Banyuwangi," ujarnya.

Pelatihan ini melibatkan sesi pendidikan intensif yang mencakup pengajaran teori dan praktik langsung terkait pertolongan pertama, mulai dari penanganan luka ringan hingga teknik resusitasi jantung paru (RJP). Fokus khusus diberikan pada teknis BLS untuk mempersiapkan para pemandu dalam menghadapi situasi yang berpotensi mengancam nyawa, seperti serangan jantung mendadak dan insiden tenggelam.

dr. Edy Hermanto, perwakilan pengurus PMI yang juga memimpin pelatihan, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam sektor pariwisata. 

"Keberadaan kami di sini adalah untuk memastikan bahwa masyarakat lokal, terutama yang bekerja di bidang pariwisata, siap menghadapi setiap kemungkinan darurat yang bisa terjadi. Ini merupakan langkah penting untuk membangun citra Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tapi juga aman," jelasnya.

Peserta pelatihan, yang mayoritas pemandu wisata lokal, menyambut baik kegiatan ini. Seorang peserta mengekspresikan rasa apresiasi dan kebahagiaannya, menekankan manfaat berharga yang diperoleh dari pelatihan tersebut untuk dirinya sendiri, para tamu, dan masyarakat sekitar. "Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama sangat bermanfaat, baik bagi tamu maupun masyarakat sekitar."

Dengan selesainya pelatihan ini, diharapkan para pemandu wisata di kawasan Sendang Seruni dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan memberikan rasa aman kepada pengunjung yang menikmati keindahan alam Banyuwangi. Peningkatan kapasitas ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.

Kegiatan ini menjadi contoh sinergi nyata antara lembaga pendidikan, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat lokal dalam memperkuat sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Upaya proaktif ini menunjukan bahwa kesiapsiagaan dan keterampilan dalam menghadapi keadaan darurat merupakan bagian integral dari layanan wisata berkualitas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
PMI Terlibat dalam Pembentukan Pokja Logistik Kebencanaan di Kabupaten Lumajang

PMI Terlibat dalam Pembentukan Pokja Logistik Kebencanaan di Kabupaten Lumajang

lintas86.com, Lumajang – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang dikenal rawan bencana alam, semakin memperkuat kesiapan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. Dari aktivitas gunung berapi Semeru hingga potensi banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan tsunami, pemerintah daerah terus meningkatkan langkah-langkah penanggulangan bencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan berbagai pihak terkait menggelar lokakarya di pendopo Kecamatan Sukodono. Kamis (28/8/2025).

Acara ini menjadi bagian dari upaya membangun sistem penanganan bencana yang lebih efektif dan responsif.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Patria, membuka lokakarya dengan menekankan pentingnya sinergi antar instansi dan organisasi. 

"Sinergi ini sangat penting untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya dan memastikan respon yang cepat dan tepat saat bencana terjadi," ujarnya.

Lokakarya ini merupakan bagian dari Program SIAP SIAGA, yang didanai oleh kerja sama Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Program ini fokus pada peningkatan kesiapsiagaan bencana di empat provinsi, termasuk Jawa Timur, dengan Lumajang sebagai salah satu daerah sasaran bersama Pacitan, Malang, Sampang, dan Pasuruan.

Wasilah, Manajer Provinsi Program SIAP BENCANA, menjelaskan tujuan pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Logistik Kebencanaan.

"Pokja ini bertujuan menyinergikan komponen pentahelix kebencanaan terkait logistik yang dibutuhkan dalam penanganan bencana," katanya. 

Ia juga menegaskan pentingnya pengaktifan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) dan penerbitan Surat Keputusan Tanggap Darurat oleh Kepala Daerah agar semua pihak dapat bekerja selaras dalam situasi darurat.

Nurhadi Santoso, wakil sekretaris PMI Lumajang, saat menyatakan kesiapan PMI dalam pokja logistik di Lumajang (Foto Istimewa)

Di Lumajang, Pokja Logistik Kebencanaan dipimpin oleh BPBD dengan PMI sebagai salah satu anggota aktif. 

Nurhadi Santoso, wakil sekretaris PMI Lumajang, menyatakan kesiapan PMI dalam mendukung penyaluran bantuan logistik sesuai kebutuhan di lapangan. 

"PMI akan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan penyintas, di bawah komando BPBD Kabupaten," ujarnya.

Dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat seperti PMI, Lumajang diharapkan semakin siap menghadapi potensi bencana dan mampu mengoptimalkan langkah mitigasi serta pemulihan. 

Lokakarya ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan efisien.

Melalui kolaborasi dan keterbukaan informasi, Kabupaten Lumajang siap menyongsong masa depansa yang lebih aman dan terlindungi dari berbagai ancaman bencana. 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
BPBD Ponorogo Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Kekeringan

BPBD Ponorogo Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan Kekeringan

lintas86.com, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo kini mulai melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan pada tahun 2025. Upaya ini dilakukan berdasarkan data kekeringan tahun 2024 dan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi bahwa Jawa Timur akan memasuki musim kemarau pada Agustus 2025.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, menjelaskan bahwa pemetaan ini dimulai pada minggu kedua bulan Agustus. Beberapa wilayah yang menjadi perhatian khusus antara lain Dukuh Jenggring di Desa Duri, Kecamatan Slahung. Wilayah ini dikenal kerap mengalami kekeringan di musim kemarau.  

"Hingga saat ini, sumber mata air di daerah tersebut masih dalam kondisi relatif aman,". Ujarnya

"Musim kemarau tahun ini tergolong basah, sehingga hujan masih turun meski dengan intensitas yang rendah," Jelasnya.

Situasi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana Desa Duri biasanya sudah membutuhkan pasokan air bersih tambahan sejak akhir Juli.

 "Tahun lalu kami harus melakukan dropping air bersih, tetapi tahun ini sumber mata air masih mencukupi," lanjut Agung.

Menurut data yang ada, terdapat 28 dukuh di 18 desa yang tersebar di tujuh kecamatan diperkirakan berpotensi mengalami kekeringan. Ketujuh kecamatan tersebut adalah Badegan, Sampung, Slahung, Bungkal, Jambon, Sawoo, dan Balong. Meskipun demikian, BPBD Ponorogo terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan ketersediaan sumber air di masing-masing wilayah tersebut.

Agung Prasetyo menekankan pentingnya tindakan antisipatif untuk menghadapi potensi kekeringan di masa mendatang.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi musim kemarau. Pemantauan dan pemetaan yang kami lakukan merupakan langkah awal untuk meminimalkan dampak kekeringan," Tutupnya.

Selain pemetaan, BPBD Ponorogo juga menyiapkan strategi lain seperti sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sumber daya air dan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan upaya ini dapat membantu mengurangi risiko kekeringan dan dampak negatifnya terhadap kehidupan masyarakat di Kabupaten Ponorogo. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
PMI Lumajang Siaga di Milad Pencak Organisasi ke-98 dan Kejuaraan Imam Soedjai Cup 3

PMI Lumajang Siaga di Milad Pencak Organisasi ke-98 dan Kejuaraan Imam Soedjai Cup 3

lintas86.com, Lumajang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang tetap bersiaga dalam menyukseskan Milad Pencak Organisasi yang ke-98 sekaligus Kejuaraan Imam Soedjai Cup ke-3, yang berlangsung di Gor Wira Bhakti pada hari Rabu, 27 Agustus 2025. Kegiatan ini tidak hanya merayakan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa, tetapi juga menampilkan bakat-bakat muda dari berbagai daerah.

Dalam rangka memastikan keselamatan dan kesehatan selama berlangsungnya acara, PMI Kabupaten Lumajang menunjuk satu staf dan enam relawan terlatih untuk menjaga Piket Pertolongan Pertama (PP) dan menyediakan layanan ambulans. 

Nefi Ernita, personil PMI Kabupaten Lumajang, menjelaskan bahwa kehadiran tim medis adalah bentuk komitmen PMI dalam mendukung setiap kegiatan olahraga serta memberikan jaminan keselamatan bagi peserta dan penonton.

"Kami siap memberikan pertolongan pertama kepada siapa pun yang membutuhkan serta memantau kondisi kesehatan para atlet selama pertandingan. Kegiatan seperti ini sangat penting bagi kami sebagai organisasi kesehatan," ungkap Nefi Ernita.

Acara ini dihadiri oleh banyak peserta dari berbagai cabang pencak silat yang akan bertanding, serta penonton yang datang untuk memberi dukungan. Selain ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi antar komunitas pencak silat di Lumajang.

PMI Kabupaten Lumajang bertekad untuk terus berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat, terutama dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti kejuaraan ini. Dengan menjalankan tugas sebagai garda terdepan dalam penanganan kesehatan, diharapkan semua peserta dapat bertanding dengan aman dan nyaman.

Kegiatan Milad Pencak Organisasi ke-98 dan Kejuaraan Imam Soedjai Cup ke-3 diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk lebih mencintai seni bela diri tradisional, serta menjadi dorongan untuk mengukir prestasi di dunia olahraga.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
SMP Sunan Kalijaga Raih Penghargaan Tim Terkomunikatif di Lomba Tingkat II Pramuka Kwarran Sampung

SMP Sunan Kalijaga Raih Penghargaan Tim Terkomunikatif di Lomba Tingkat II Pramuka Kwarran Sampung

SMP Sunan Kalijaga Raih Penghargaan Tim Terkomunikatif di Lomba Tingkat II Kwarran Sampung (Foto Istimewa)

lintas86.com, PonorogoDalam merayakan Hari Pramuka ke-64 dengan tema "Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa", regu Pramuka dari SMP Sunan Kalijaga Sampung sukses meraih penghargaan sebagai Tim Terkomunikatif pada Lomba Tingkat II (LT II) yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting (Kwarran) Sampung.

Penghargaan ini diberikan atas kekompakan dan keterampilan komunikasi yang ditunjukkan oleh anggota regu selama melaksanakan berbagai rangkaian lomba. 

Benny Pusworo, sebagai Ka Kwarran Sampung, menyerahkan penghargaan ini dengan bangga, sekaligus mengapresiasi kerja sama yang solid dalam regu.

Dalam lomba tersebut, regu Pramuka SMP Sunan Kalijaga mampu menjalin komunikasi yang efektif dan solid, terutama saat menghadapi tantangan dan menyelesaikan tugas kelompok. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama dan komunikasi merupakan kunci untuk meraih prestasi.

LT II Kwarran Sampung tidak hanya berfungsi sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai program kerja yang mempertemukan regu-regu Pramuka penggalang dari berbagai sekolah di Kecamatan Sampung. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan kepramukaan, kepemimpinan, dan berbagai kompetensi lainnya.

Kepala SMP Sunan Kalijaga, Sri Utami, S.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras dan semangat yang ditunjukkan oleh seluruh anggota regu.

"Prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras, kebersamaan, dan komitmen untuk menjadi generasi muda yang aktif dan berjiwa kepemimpinan," ujar Sri Utami.

Sebagai catatan, LT II Kwarran Sampung berlangsung selama tiga hari, dimulai dari Senin, 25 Agustus 2025, hingga Rabu, 27 Agustus 2025, bertempat di Bumi Perkemahan Karangwaluh. Dengan prestasi ini, SMP Sunan Kalijaga semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berkomitmen dalam pembinaan karakter generasi muda.

Dengan tema Hari Pramuka ke-64 yang menekankan pentingnya kolaborasi, SMP Sunan Kalijaga menunjukkan bahwa kerja sama yang baik bisa membangun ketahanan bangsa dan mencetak generasi yang berprestasi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (sofyan/min)

27 Agustus 2025

Harlah Kejaksaan RI ke-80, Kejari Ponorogo Gelar Donor Darah

Harlah Kejaksaan RI ke-80, Kejari Ponorogo Gelar Donor Darah

lintas86.com, Ponorogo - Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ponorogo menggelar kegiatan sosial donor darah pada Rabu (27/08). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kejari Ponorogo ini diikuti oleh seluruh jajaran pegawai Kejari Ponorogo.

Dr. Teuku Herizal, S.H., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo, menjelaskan bahwa kegiatan donor darah dan cek kesehatan gratis ini merupakan bentuk kepedulian nyata Kejari Ponorogo terhadap kesehatan masyarakat. 

Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.

Mengusung tema “Transformasi Kejaksaan Menuju Indonesia Maju,” peringatan Harlah Kejaksaan ke-80 tahun ini tidak hanya sebatas seremoni, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Setetes darah yang kita sumbangkan hari ini bisa menjadi harapan hidup bagi orang lain," ujar Dr. Teuku Herizal.

Kegiatan sosial ini mendapat apresiasi dari Ketua PMI Kabupaten Ponorogo, melalui Kepala UDD PMI Kabupaten Ponorogo, Dr. Barunanto Ashadi.

Ia menyampaikan terima kasih atas kontribusi Kejari Ponorogo yang membantu memenuhi stok darah di PMI. 

"Semoga kegiatan sosial ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.

Donor darah ini juga menjadi momen edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya kepedulian sosial dan semangat kebersamaan. Harapannya, kegiatan ini dapat menginspirasi banyak pihak di Kabupaten Ponorogo untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Dr. Teuku Herizal menyampaikan harapan agar semangat persatuan dan kebersamaan terus terjaga. 

"Dengan kegiatan ini, Kejari Ponorogo berkomitmen menyemarakkan perayaan kemerdekaan Indonesia dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.". Tutupnya

Selamat Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 tahun 2025, semoga Kejaksaan terus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya di Ponorogo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Pencak Organisasi Tonggak Sejarah Perjuangan

Pencak Organisasi Tonggak Sejarah Perjuangan

lintas6.com, Lumajang - Dirgahayu Pencak Organisasi. Hari ini tanggal 27 Agustus 2025 tepat usia ke-98 Pencak Organisasi (PO). Perguruan silat ini didirikan oleh Mayjend Raden Imam Soedja'i tepatnya di sekitar Stasiun Tempeh. 

Saat itu Imam Soedjai melatih para pemuda dengan ilmu beladiri pencak silat untuk berjuang melawan penjajah Belanda. Menjadi jelas bahwa latar belakang berdirinya PO mengusung romantika perjuangan bangsa untuk merebut kemerdekaan. 

Saat ini, PO sudah mendunia, PO bukan lagi milik Lumajang saja, PO sudah menasional bahwa sudah memiliki murid di luar negeri. Pertanyaannya, bagaimana kita melanjutkan warisan budaya luhur bangsa ini? 

Saya belajar PO di Ranting Tempeh sekitar 1983. Bapak Endang Djuwito adalah Guru sekaligus pelatih. Disisi lain bertetangga dengan mbah Soemarlan (satu generasi dengan Bapak Soemedi- tokoh PO Lumajang) yang sering memberi wejangan tentang apa dan bagaimana PO.

 Itulah sekilas memory masa kecil yang mengantar sebuah persahabatan sampai sekarang dengan bapak  Imam dan Bapak Rohani (Kedua Dewan Guru Pusat).

Dalam angan-angan yang terukur, berharap suatu saat PO sebagai warisan budaya luhur bangsa dapat menjadi ikon daerah. Melalui bidang pendidikan, PO menjadi ekstrakurikuler wajib bidang olahraga. 

Pengembangan ini harus diusung bersama, karena aspek pemasalan sangat penting untuk keberlanjutan dimasa menndatang. Disisi lain, kekuatan sejarah berdirinya PO dapat digarap dari aspek budaya dan wisatanya. 

Keberadaan Padepokan Silat di Lumajang berkelindan erat dengan sejarah panjang perjalanan PO di Lumajang. Menjadi tawaran menarik manakala setiap tanggal 27 Agustus diciptakan sebuah prosesi pada titik-titik sejarah untuk dinapaktilasi yang berpusat di Padepokan Silat. 

Ini masalah mengemas sebuah sejarah, fakta empirik PO dan promosi wisata,
Perguruan Silat PO sejatinya bukan sekedar gerakan beladiri fisik saja namun sarat dengan nilai-nilai luhur dan karakter kebangsaan. 

Harapannya, PO itu adalah jiwa bagi anggotanya. Latar belakang berdirinya PO sekali lagi sarat dengan semangat heroik rakyat untuk merebut kemerdekaan, PO lahir dikalangan rakyat karena bangkitnya kesadaran diri untuk melakukan perlawanan fisik atas penindasan penjajah. 

Perwujudan olah badan berupa gerakan beladiri silat hakekatnya aliran nafas kemerdekaan yang menggelora . Tidaklah mungkin orang akan giat berlatih jika semangat dalam jiwanya padam. 

Tidaklah bermanfaat kebaikan kekuatan badan jika jiwanya tidak sehat dengan nilai-nilai luhur dan karakter baik. Moral force seperti inilah perlu terus digelorakan kepada generasi muda melalui berbagai kegiatan olahraga khususnya melalui PO sehingga menjadi energi baru yang berkelindan dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa.

Keberadaan PO saat ini  dibutuhkan untuk mengembangan lima aspek yaitu  olahraga beladiri, olahraga prestasi, mengembangkan nilai sejarah dan budaya, serta wadah berorganisasi bagi kaum muda. Merangkaikann kelima aspek tersebut menjadi urgent terhadap perkembangan PO yang sebentar lagi berusia satu abad, 

Diusia 98 tahun, PO sebagai organisasi yang sudah matang dan kehadirannya akan menjadi perekat bangsa dan pemersatu generasi muda. Generasi muda dapat berprestasi melalui PO untuk mengharumkan nama daerah dan Indonesia di event dunia.  

Belajar PO hakekatnya ikut memelihara dan mencintai budaya bangsa. Budaya luhur yang mengajarkan nilai-nilai Ketuhanan, kejujuran, kebenaran, keberanian, berkomitmen pada proses dan bertanggung jawab. Jayalah PO, rawatlah budaya bangsa dan damailah Indonesiaku.

Penulis: Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H: Penulis adalah Akademisi ITB Widya Gama Lumajang Atlet PO Ranting Tempeh 1984 dan Pemilik Sertifikat Leaderships Management 
Editor: M Nur Amin Zabidi
BPBD Gelar Penyampaian Laporan Akhir Penyusunan Renkon Banjir di Kabupaten Ponorogo

BPBD Gelar Penyampaian Laporan Akhir Penyusunan Renkon Banjir di Kabupaten Ponorogo

lintas86.com, Ponorogo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan acara penyampaian laporan akhir penyusunan rencana kontingensi banjir yang bertempat di Aula Hotel Ndalem Katong. Rabu, 27 Agustus 2025.
 
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPBD Ponorogo diwakili oleh Sekretaris BPBD Ponorogo, Ismoyo, dan dihadiri oleh perwakilan dari Polres, Kodim, Dinsos P3A, Dinkes, Dinas Pendidikan, Cabdin, PMI, PU, Dishub, Dinas Pertanian, F-PRB,  perwakilan dari Kecamatan, kelurahan dan desa yang berpotensi terdampak banjir serta instansi terkait.

Dalam sambutannya, Sekretaris BPBD Ponorogo, Ismoyo, didampingi Kabid Kabid. Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kedaruratan, Marsanto, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran semua peserta dan menyatakan bahwa acara ini merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan bencana banjir di Kabupaten Ponorogo. 

“Acara ini menandai titik penting dalam usaha kita memperkuat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Ponorogo. Meski tantangan masih ada, dedikasi dan kerja sama dari semua pihak, mulai dari tingkat pemerintah hingga masyarakat, sangat berperan penting dalam membangun sistem pengelolaan risiko bencana yang lebih baik,” ucap Ismoyo.

Dalam proses penyusunan dokumen ini, berbagai aspek telah dibahas, termasuk penentuan wilayah-wilayah yang rawan banjir di Ponorogo, strategi tanggap darurat, serta penyiapan sarana dan prasarana pendukung. 

"Rencana kontingensi ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana banjir serta memastikan kapasitas respons yang lebih efektif dari seluruh pemangku kepentingan di Ponorogo,". Jelasnya

Penyusunan rencana kontingensi ini merupakan bagian dari serangkaian pertemuan yang telah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam kesempatan tersebut, tim pendamping dari Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memberikan paparannya.
Tim pendamping dari UGM, Indar Siswoyo, saat menyampaikan pemaparan renkon banjir (Foto Istimewa)

Mereka menekankan bahwa dokumen ini adalah hasil kolaborasi dan konsensus yang dicapai selama pertemuan-pertemuan sebelumnya. Diharapkan dokumen ini nantinya akan mendapatkan pengesahan resmi dari Bupati Ponorogo, sehingga dapat dijadikan rencana operasional saat terjadi darurat banjir.

Tim pendamping dari UGM, Indar Siswoyo, menyoroti pentingnya keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam proses penyusunan rencana ini. 

"Menghadapi bencana membutuhkan komitmen bersama. Bencana bukan hanya urusan BPBD, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk pemerintah desa, aparatur sipil, dan masyarakat luas," Ungkapnya

Ke depan, BPBD Ponorogo berencana untuk menggelar simulasi sebagai tahap lanjutan dari penyusunan dokumen ini. Simulasi tersebut akan melibatkan berbagai unsur terkait, dengan tujuan menguji dan memperkuat kesiapan serta koordinasi antara berbagai pihak ketika bencana banjir benar-benar terjadi.

Dengan rencana diresmikannya dokumen rencana kontingensi banjir ini, Kabupaten Ponorogo diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanannya terhadap ancaman bencana banjir, sekaligus memberikan proteksi yang lebih baik bagi warganya. 

"Penyusunan dokumen ini juga sejalan dengan upaya memperkuat kerangka manajemen risiko bencana di tingkat daerah, mendukung ketercapaian target pembangunan berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo secara keseluruhan,". Tambah Ismoyo

Antusias peserta saat ikuti kegiatan (Foto Istimewa)

Acara diakhiri dengan doa dan harapan agar dokumen ini dapat diimplementasikan dengan maksimal dan membawa dampak positif bagi penanggulangan bencana banjir di Ponorogo.  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)

26 Agustus 2025

Tarian Yamko Rambe Yamko Khas Papua Tutup Apel Besar HUT Pramuka ke-64 di Ponorogo

Tarian Yamko Rambe Yamko Khas Papua Tutup Apel Besar HUT Pramuka ke-64 di Ponorogo

lintas6.com, Ponorogo Apel Besar Hari Gerakan Pramuka ke-64 yang berlangsung meriah di Alun-alun Ponorogo 26 Agustus 2025 ditutup dengan penampilan istimewa, yaitu tarian tradisional Yamko Rambe Yamko khas Papua. 

Tarian ini menjadi momen puncak yang menghangatkan suasana dan mengukuhkan semangat kebersamaan seluruh peserta yang hadir.

Penampilan tarian Yamko Rambe Yamko diikuti oleh seluruh peserta apel, termasuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati sekaligus Ketua Kwartir Cabang Pramuka Ponorogo Lisdyarita, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Ponorogo. 


Mereka bergabung bersama ribuan anggota Pramuka dari berbagai penjuru Kabupaten Ponorogo dalam kegembiraan yang penuh semangat nasionalisme.

Wuwuh Sajugo, salah satu peserta, menyampaikan bahwa tarian ini menjadi simbol persatuan dan keberagaman Indonesia yang sangat relevan dalam momentum peringatan HUT Pramuka ke-64. 

“Tarian Yamko Rambe Yamko menegaskan bahwa Pramuka adalah milik nasional yang menyatukan seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Penutupan dengan tarian khas Papua ini sekaligus memperkuat tema apel tahun ini, “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa,” menunjukkan bahwa keberagaman budaya Indonesia menjadi kekuatan dalam membangun bangsa yang tangguh dan berdaya saing.


Dengan semangat yang membara dan kebersamaan yang erat, Apel Besar Hari Gerakan Pramuka ke-64 di Ponorogo berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan menjadi momentum penting dalam memperkokoh persatuan dan kolaborasi lintas daerah di Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)