28 Juli 2025

Wujudkan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, PMI NTT Lakukan Penilaian Awal DESTANA Program ELECTRA

Wujudkan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana, PMI NTT Lakukan Penilaian Awal DESTANA Program ELECTRA



lintas6.com, Manggarai - Palang Merah Indonesia Provinsi NTT (PMI Provinsi NTT) melaksanakan kegiatan Penilaian Awal Desa (Baseline) program  Empowering Local Entities and Community Towards Resilience and Adaptation (ELECTRA) Dukungan American Red Cross (AmCross). Kegiatan ini telah dimulai dan akan dilaksanakan di tujuh desa program di wilayah Kabupaten Manggarai yaitu Kelurahan Wangkung di Kecamatan Reok, Desa Robek, Para Lando dan Lemarang di Kecamatan Reok Barat dan Desa Terong, Cambir Leca dan Hilihintir di Kecamatan Satar Mese Barat selama tiga tahun dari 2025-2027.

Dalam pelaksanaan baseline kelurahan tangguh bencana (22/07/2025), Lurah Wangkung menyampaikan apresiasi kepada PMI yang sudah memilih Kelurahan Wangkung sebagai wilayah program. Lurah wangkung mengungkapkan bahwa "wilayah kelurahan Wangkung ini masuk dalam daerah rawan bencana seperti gelombang tinggi, banjir rob, banjir genangan serta abrasi pantai yang sering terjadi seperti daerah Motor Bike, Sengari dan Wae Manis. Saya berharap PMI bisa memperkuat kapasitas masyarakat untuk pengurangan risiko bencana", ungkap Agustinus Gunardi. 

Perwakilan Bapperida Kabupaten Manggarai juga memberikan pemahaman kepada pemerintah kelurahan dan masyarakat terkait teknis penyusunan program kelurahan. Patrisius P. Piamat, mengedepankan bahwa "sangat diharapkan agar Pemerintah Kelurahan dan Masyarakat dalam musrembang harus mampu memilah dan memilih program yang sesuai kebutuhan untuk diusulkan. Tidak semua hal dimasukkan, tetapi yang benar-benar urgen dan menjadi kebutuhan masyarakat. Terkait dukungan kegiatan PRB itu juga boleh diusulkan, seperti pelatihan SIBAT atau Forum PRB Kelurahan karena mendukung penguatan lembaga kemasyarakatan ", tegas Patrisius. 

Disisi lain, dalam kegiatan baseline di Desa Para Lando yang diikuti perwakilan kelompok masyarakat dan bersifat inklusif telah menunjukkan partisipasi yang baik dari masyarakat desa. Sekretaris Desa Para Lando, mengungkapkan bahwa PMI sudah hadir tiga kali sebelum kegiatan penilaian ini. "PMI sudah hadir mulai dari kegiatan assesmen desa, sosialisasi program dan pembentukan Komite Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang sudah disahkan melalui SK dari Kepala Desa. Dan kami sangat antusias menyambut kehadiran dan seluruh kegiatan PMI karena itu berdampak bagi ketangguhan masyarakat desa. Kami berharap agar kegiatan penilaian ini sungguh memberikan ruang bagi kami mengetahui ketangguhan desa dalam penanggulangan bencana", ungkap Alexius Andi. 

Dalambaseline di  desa Lemarang, Kades juga menyambut baik kehadiran PMI Provinsi dalam kegiatan baseline desa untuk mengetahui tingkat ketangguhan desa. Kades mengungkapkan "ini menjadi pengalaman pertama bagi kami, ada giat dari lembaga luar seperti PMI untuk melakukan penilaian desa tangguh. Kami tidak pernah tahu seperti apa ketangguhan desa dalam pengurangan risiko bencana. Maka kesempatan ini merupakan hal yang sangat baik sehingga kami mengetahui level ketangguhan dan menyiapkan diri untuk melakukan langkah antisipatif membangun ketangguhan dalam menghadapi bencana", tegas Kornelis E. Osong. 

Sebagai fasilitatot eksternal, perwakilan BPBD Kabupaten menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PMI yang sudah membantu pemerintah melalui program ELECTRA yang berlangsung selama 3 tahun ke depan. Yoseph Cetak, mengungkapkan "mewakili kalak BPBD Kabupaten, saya menyampaikan terima kasih kepada PMI yang sudah memilih kabupaten Manggarai dengan tujuh desa sebagai wilayah program ELECTRA. Kami menyadari bahwa tugas penggulangan bencana tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah tetapi harus dilakukan kolaborasi dengan mitra seperti PMI. Maka kegiatan penilaian awal ini merupakan satu hal penting untuk mengetahui level ketangguhan desa apakah desa sudah tangguh Pratama, Madya atau Utama. Maka untuk itu, kami minta agar Pemerintah Desa dan perwakilan masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan penilaian ini. Kita perlu mengetahui bahwa kegiatan ini bukan milik PMI atau BPBD tetapi miliki Pemerintah Desa dan Masyarakat. PMI hanya memfasilitasi mendukung ketangguhan desa dan membangun Keluarga Tangguh Bencana (Kaltana), maka perlu kerja sama dan kolaborasi yang aktif mendukung penyelenggaraan kegiatan ini", tegas Yoseph. 

Mewakili Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) yang hadir memberikan materi terkait Mekanisme Penganggaran Dana Desa untuk Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana di Desa Hilihintir, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabid Pembangunan  Desa memberikan penekanan bahwa dana desa bisa digunakan untuk mendukung kegiatan PRB Desa. Paul Gani, mengungkapkan bahwa secara regulasi dana desa bisa digunakan untuk mendukung kegiatan PRB dan Adaptasi Perubahan Iklim. 

Ia mengungkapkan bahwa Pasal 78 UU No 6/2024 tentang Desa bahwa Pembangunan Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia. Hal ini juga diperkuat dalam Pasal 2 ayat 1 Permendes PDTT 2/2024 tentang Juklak atas Fokus Penggunaan Dana Desa   dimana fokus dana desa digunakan mendukung penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim serta telah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) 279/2024 tentang Juknis atas Fokus Penggunaan Dana Desa 2025 bahwa penguatan desa yang adaptif terhadap perubahan iklim.

Lebih lanjut, Paul menerangkan bahwa SDGs Desa yang ke-13 tentang Desa Tanggap Perubahan Iklim dengan indikatornya Penanganan/mitigasi bencana 100℅ terhadap peluang kebencanaan tiap RT. Maka dukungan kegiatan dan program PMI harus didukung oleh Desa dan sesuai hasil penyusunan rekomendasi bersama, usulan program penanggulangan bencana bisa diusulkan dalam anggaran perubahan desa dan direncanakan masuk dalam rencana kegiatan di tahun mendatang melalui musrembangdes. 

Sedangkan perwakilan PMI Provinsi NTT menyampaikan bahwa penilaian desa/kelurahan tangguh bencana merupakan satu syarat dalam mengukur ketangguhan desa/kelurahan program ELECTRA. Koordinator Lapangan (Korlap) Program PMI Provinsi NTT, mengungkapkan 

"kegiatan baseline desa ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketangguhan desa/kelurahan wilayah program ELECTRA. Penilaian ini dilakukan dengan standar indikator Penilaian Ketangguhan Desa sesuai Perka BNPB No 1 Tahun 2012 dengan rujukan lima komponen utama yaitu  Kualitas dan Akses  Layanan Dasar, Dasar Sistem Penanggulangan Bencana, Pengelolaan Risiko Bencana, Kesiapsiagaan Darurat dan Kesiapsiagaan Pemulihan serta didukung dalam kajian melalui 28 indikator", ungkap Adrian. 

Lebih lanjut, Kepala Divisi Pelayanan Markas PMI NTT ini juga mengungkapkan bahwa prinsip utama dalam PRB adalah bencana sebagai urusan bersama yang melibatkan semua komponen. 

"Kita mesti memiliki pemahaman bersama bahwa bencana itu urusan bersama bukan saja milik Pemerintah, PMI, NGO, tetapi juga masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengurangan risiko. Untuk itu, kegiatan PRB harus lintas sektor dalam membangun kemitraan dan bersifat inklusif  untuk semua kalangan masyarakat ", lanjut Adrian. 


Adapun kegiatan Penilaian Awal Desa/Kelurahan Tangguh Bencana ini dilaksanakan tanggal 22-29 Juli 2025 untuk tujuh desa program ELECTRA PMI yang melibatkan Pemerintah Desa dan Kelurahan, BPD, Perwakilan Kelompok Masyarakat termasuk komunitas dishabilitas dan juga didampingi oleh fasilitator Eksternal dari Bapperida, BPBD dan Dinas PMD Kabupaten Manggarai. 

Kegiatan ini dilakukan oleh PMI Provinsi NTT yang didampingi oleh Staf, Relawan dan SIBAT PMI Kabupaten Manggarai.   (min)
30 Relawan Muda Grobogan Siap Jadi Garda Terdepan! Intip Pelatihan Dasar KSR PMI yang Bikin Mereka Tangguh dan Siap Hadapi Darurat!

30 Relawan Muda Grobogan Siap Jadi Garda Terdepan! Intip Pelatihan Dasar KSR PMI yang Bikin Mereka Tangguh dan Siap Hadapi Darurat!


lintas86.com, Grobogan – Sebanyak 30 relawan muda anggota baru Korps Sukarela (KSR) Unit Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) selama tiga hari di Aula Markas PMI Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini bertujuan membentuk relawan yang tangguh, siap siaga, dan berkomitmen dalam aksi kemanusiaan.

Menjadi relawan PMI bukanlah hal mudah. Para calon anggota harus melewati seleksi ketat yang meliputi tes fisik, psikologi, kemampuan dasar, dan wawancara untuk memastikan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman prinsip kepalangmerahan. Setelah lolos, mereka mengikuti pelatihan komprehensif yang mencakup materi Assesment, Pemberdayaan Masyarakat, Restoring Family Links (RFL), Pertolongan Pertama, Tanggap Darurat, dan Evakuasi.

Acara dibuka resmi oleh Ketua PMI Kabupaten Grobogan, Dr. Ir. Moh Sumarsono, M.Si, yang menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada para relawan baru. 

Ia menegaskan pentingnya semangat dan dedikasi relawan sebagai garda terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai situasi. 

“Saya berharap mereka dapat menjadi garda terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai situasi. Semangat dan dedikasi mereka menjadi harapan baru bagi PMI Kabupaten Grobogan dalam menjalankan misi kemanusiaan,” ujarnya.

Dr. Moh Sumarsono menambahkan bahwa pendidikan ini dipadatkan dengan standar tinggi, menggabungkan materi ruang dan lapangan untuk mengembangkan karakter relawan yang siap melayani masyarakat dengan empati, bukan emosi.

Pelatihan ini diharapkan mencetak relawan yang tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki jiwa kemanusiaan tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi maksimal dalam membantu masyarakat Kabupaten Grobogan dan sekitarnya.


Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PMI Grobogan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas relawan dalam menjalankan tugas kemanusiaan secara profesional dan berdedikasi tinggi.  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
PMI dan Kemenag Lumajang Sepakati Kerja Sama Pembinaan Kepalangmerahan di Lembaga Pendidikan

PMI dan Kemenag Lumajang Sepakati Kerja Sama Pembinaan Kepalangmerahan di Lembaga Pendidikan


lintas86.com, Lumajang - Palang Merah Indonesia 
(PMI) Kabupaten Lumajang resmi menjalin kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lumajang. Kesepakatan ini bertujuan untuk membina dan mengembangkan kegiatan kepalangmerahan di kalangan pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik di lingkungan Kemenag.

Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung pada Senin, 28 Juli 2025, di ruang kerja Kepala Kantor Kemenag Lumajang.

Kepala Kankemenag Lumajang, Achmad Faisol Syaifulla, menyambut positif kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan di lingkungan madrasah.

Ia berharap kolaborasi ini dapat memperkuat karakter peserta didik sekaligus mendorong semangat kepedulian sosial di kalangan tenaga pendidik dan siswa.

Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Lumajang, H. Budi Santoso, SH, M.Si, menegaskan bahwa kegiatan kepalangmerahan bukan hanya kegiatan sosial biasa, melainkan bagian penting dari pendidikan karakter dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. 

"Kami siap bersinergi dengan Kemenag untuk menghadirkan program edukatif dan pelatihan dasar kepalangmerahan di madrasah-madrasah," ujarnya.

Kesepakatan ini menjadi landasan pelaksanaan berbagai kegiatan bersama, seperti pelatihan pertolongan pertama, donor darah, edukasi kebencanaan, serta pembentukan Palang Merah Remaja (PMR) di lingkungan madrasah di bawah naungan Kemenag Kabupaten Lumajang.

Acara penandatanganan tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Lumajang beserta Kasubag TU, serta Ketua PMI didampingi sejumlah pengurus.

Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi pengembangan karakter dan kepedulian sosial di kalangan pelajar dan tenaga pendidik di Lumajang.  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
PMI Ponorogo Terima Kunjungan Studi Tiru Keuangan dari PMI Trenggalek dan PMI Tulungagung

PMI Ponorogo Terima Kunjungan Studi Tiru Keuangan dari PMI Trenggalek dan PMI Tulungagung

Sambutan Ketua PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto saat Kunjungan Studi Tiru PMI Trenggalek dan PMI Tulungagung (Foto Istimewa)

lintas86.com, Ponorogo – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi kunjungan studi tiru dari pengelola keuangan PMI Kabupaten Trenggalek dan PMI Kabupaten Tulungagung. Senin, (28/07/2025). 

Kunjungan ini berfokus pada berbagi pengalaman dan peningkatan pemahaman dalam pengelolaan keuangan organisasi, terutama dalam menghadapi proses audit internal dan eksternal.

Rombongan PMI Kabupaten Trenggalek dipimpin oleh Sekretaris Sutiksno, didampingi tujuh orang dari pengurus, staf markas, dan UDD. Sementara itu, PMI Kabupaten Tulungagung dipimpin oleh Sekretaris Istiharuddin, yang turut didampingi lima orang dari pengurus, staf markas, dan UDD.

Kedatangan para tamu disambut hangat oleh Ketua PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto, didampingi Sekretaris Sumani, Kepala UDD PMI Barunanto, serta staf markas dan UDD PMI Ponorogo.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto, menjelaskan pentingnya audit internal sebagai proses review rutin yang esensial untuk memastikan laporan keuangan memenuhi standar berlaku. Ia menekankan bahwa audit internal bukan sekadar formalitas, melainkan langkah krusial untuk membenahi laporan agar transparan dan akuntabel.

“Produk dari audit internal adalah hasil review terhadap laporan keuangan yang harus sesuai standar. Kami belajar banyak dari proses ini, terutama bagaimana menyusun laporan yang benar dan siap untuk diaudit secara eksternal,” ujar Luhur Karsanto.

PMI Ponorogo juga berbagi pengalaman dalam mempersiapkan diri menghadapi audit eksternal, yang bertujuan untuk menghasilkan opini atas laporan keuangan. Mereka menggarisbawahi pentingnya tata kelola yang baik dan kesiapan dokumen sebagai kunci kelancaran proses audit demi menghasilkan opini yang kredibel. Diskusi juga mencakup strategi pengelolaan sumber dana, baik dari hibah maupun dana kemanusiaan masyarakat. 

PMI Ponorogo mengajak seluruh peserta untuk terus belajar bersama demi meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan mendukung kegiatan kemanusiaan yang lebih optimal.

Sambutan Sekretaris PMI Kabupaten Trenggalek studi tiru di PMI Kabupaten Ponorogo (Foto Istimewa)

Sekretaris PMI Trenggalek, Sutiksno, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa kedatangan mereka sejalan dengan materi Rakernis di Jakarta terkait tata kelola keuangan.

"Kami mendengar PMI Ponorogo sudah sangat maju dalam pengelolaan keuangan, bahkan telah memulainya setahun lebih awal dari kami. Hal ini sangat menarik perhatian kami," ungkap Sutiksno. 

"Oleh karena itu, kami diperintahkan untuk datang langsung dan belajar dari Bapak, Ibu sekalian. Kami ingin melihat secara langsung alur dan garis besar pengelolaan keuangan yang telah berjalan baik di PMI Ponorogo. Kami berharap bisa mendapatkan gambaran dan masukan berharga dari pengalaman PMI Ponorogo. Terima kasih banyak atas sambutan hangatnya," tutupnya.


Sambutan Sekretaris PMI Tulungagung saat kunjungan ke PMI Kabupaten Ponorogo (Foto Istimewa)

Senada dengan PMI Trenggalek, Sekretaris PMI Tulungagung, Istiharuddin, turut menyampaikan terima kasih atas penerimaan rombongan mereka. Kunjungan ini, menurut Istiharuddin, merupakan kelanjutan dari semangat silaturahmi dan keinginan untuk belajar, yang berawal dari diskusi dengan PMI Trenggalek.

"Tujuan utama kami adalah bertukar pikiran dan mendalami beberapa aspek penting tata kelola organisasi PMI, seperti sistem pemeriksaan internal dan eksternal, pembentukan Sistem Pengendalian Internal (SPI) —termasuk unsur internal dan eksternal yang terlibat—, serta manajemen asuransi aset PMI yang kerap menjadi tantangan terkait efisiensi biaya dan cakupan,". Ujarnya

"Harapan kami studi tiru ini dapat memberikan wawasan baru dan pelajaran berharga demi kemajuan PMI Kabupaten Tulungagung,". Tutupnya

Kunjungan studi tiru ini diharapkan tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar PMI, tetapi juga menjadi fondasi bagi peningkatan kapasitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan di seluruh tingkat organisasi demi pelayanan kemanusiaan yang lebih efektif dan transparan.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Wakili Jatim, Kormi Lumajang Raih Medali pada Fornas 2025

Wakili Jatim, Kormi Lumajang Raih Medali pada Fornas 2025


lintas6.com, Mataram – Kontingen karate tradisional dari Kormi Lumajang berhasil mengukir prestasi gemilang di Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) 2025 yang berlangsung di GOR Turide, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebagai bagian dari tim Jawa Timur, para atlet Lumajang menyumbangkan sejumlah medali penting yang memperkuat posisi Jawa Timur di ajang nasional ini.

Pada hari pertama pertandingan, Kormi Lumajang yang mengirimkan 20 atlet dari total 24 atlet Jawa Timur, berhasil meraih 3 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu. Prestasi ini menjadi modal berharga bagi tim Jawa Timur untuk terus bersaing dan menambah pundi-pundi medali pada hari-hari berikutnya.

Dr. Taufiq, S.H., M.H., Wakil Ketua III Kormi Lumajang, menyampaikan rasa syukur dan optimisme tinggi atas pencapaian para atletnya. 

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus memberikan dukungan dan doa agar kontingen Jawa Timur, khususnya Kormi Lumajang, dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi di sisa pertandingan Fornas 2025.

Keberhasilan ini turut mengangkat nama Lumajang di kancah olahraga nasional dan menunjukkan bahwa pembinaan olahraga masyarakat di daerah terus berjalan dengan baik. Kontingen FKTI Jawa Timur secara keseluruhan berhasil meraih total 9 medali, dengan 4 medali emas, 1 perak, dan 4 perunggu, menempatkan Jawa Timur di posisi ketiga klasemen perolehan medali.

Ketua Kontingen FKTI Jawa Timur, Yuli Rachmaningsih, menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih, terutama mengingat ini adalah kali pertama FKTI Jatim mengikuti Fornas setelah bergabung dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur pada akhir 2024. 

"Alhamdulillah, kali pertama kami berpartisipasi di Fornas dan langsung mencatatkan prestasi membanggakan. Tanpa target besar, kami justru mampu memberikan yang terbaik," ujarnya.

Semoga semangat juang para atlet karate tradisional dari Lumajang dan Jawa Timur terus membara dan menginspirasi generasi muda untuk menggeluti olahraga ini demi prestasi yang lebih gemilang di masa depan. Mari kita terus dukung dan banggakan mereka! (min)

27 Juli 2025

Achazia Fentris Elzafira PMR SMPN 5 Ponorogo Raih Juara 2 Nasional Lomba RCOC di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Achazia Fentris Elzafira PMR SMPN 5 Ponorogo Raih Juara 2 Nasional Lomba RCOC di Universitas Muhammadiyah Purwokerto


lintas86.com, Ponorogo – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh PMR SMPN 5 Ponorogo dalam ajang Lomba RCOC tingkat nasional yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Minggu, (27/07/2025)

Dari total 461 peserta anggota PMR yang mengikuti perlombaan ini, Achazia Fentris Elzafira berhasil membawa pulang juara 2 nasional, mengharumkan nama SMPN 5 Ponorogo.

Perlombaan yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah seperti Purwokerto, Banyumas, Kediri, Sokaraja, Cilongok, Kejobong, Baturaden, Padamara, Pandanaran, Sleman, Magelang, Ponorogo, Subang, dan Bandung ini berlangsung dengan sangat kompetitif. Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diikuti oleh PMR SMPN 5 Ponorogo di tingkat nasional, sehingga persiapan dilakukan secara serius selama masa liburan sekolah selama kurang lebih tiga minggu.

Penyerahan penghargaan diadakan di kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan dihadiri oleh Ketua PMI Banyumas atau perwakilannya, Wakil Rektor UMP Purwokerto atau perwakilannya, staf markas PMI, serta dosen UMP. 

Perwakilan PMI Banyumas menyampaikan rasa bangga atas prestasi PMR dari luar Jawa Tengah, khususnya dari Jawa Timur, yang mampu bersaing di tingkat nasional. 

Sementara itu, perwakilan Wakil Rektor UMP berharap kegiatan lomba ini dapat terus berlangsung setiap tahun dan semakin banyak sekolah yang berpartisipasi.

Keterangan Kepala SMPN 5 Ponorogo melalui Pembina PMR SMPN 5 Ponorogo, Noka Arum Yanuardi, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian PMR SMPN 5 Ponorogo. 

Fasilitator PMR, Yoga Muhammad Ali, menambahkan bahwa perlombaan ini meliputi beberapa cabang seperti dongeng kepalangmerahan, pertolongan pertama, perawatan keluarga, poster, dan PRS, yang diikuti oleh 9 peserta dari SMPN 5 Ponorogo.

Kemenangan ini menjadi motivasi besar bagi PMR SMPN 5 Ponorogo untuk terus meningkatkan kemampuan dan prestasi di masa mendatang. Semoga pencapaian ini dapat dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.

Selamat kepada Achazia Fentris Elzafira dan seluruh anggota PMR SMPN 5 Ponorogo atas prestasi gemilang ini!  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Cindy Fitria Wardani PMR SMKN 2 Ponorogo Raih Juara 2 Nasional Lomba RCOC di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Cindy Fitria Wardani PMR SMKN 2 Ponorogo Raih Juara 2 Nasional Lomba RCOC di Universitas Muhammadiyah Purwokerto


lintas86.com, Ponorogo – Cindy Fitria Wardani, murid SMKN 2 Ponorogo, berhasil meraih juara 2 tingkat nasional dalam lomba PMR Dongeng Kepalangmerahan yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah. Minggu, (27/07/2025)

Lomba ini diikuti oleh 461 anggota PMR dari berbagai daerah seperti Purwokerto, Banyumas, Kediri, Sokaraja, Cilongok, Kejobong, Baturaden, Padamara, Pandanaran, Sleman, Magelang, Ponorogo, Subang, dan Bandung.

Penyerahan penghargaan dilakukan di kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan dihadiri oleh Ketua PMI Banyumas beserta perwakilan, Wakil Rektor UMP Purwokerto, staf markas PMI, serta dosen UMP. Dalam sambutannya, Ketua PMI Banyumas menyampaikan rasa bangga atas prestasi PMR dari luar Jawa Tengah, khususnya dari Jawa Timur, yang mampu bersaing di tingkat nasional. Wakil Rektor UMP juga berharap kegiatan lomba ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan semakin banyak peserta dari sekolah lain yang ikut serta.

Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo, Suryanto, S.Pd., melalui Pembina PMR SMKN 2 Ponorogo, Maya Setiani, mengapresiasi pencapaian juara nasional pertama yang diraih oleh PMR sekolahnya dan berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi adik-adik PMR di masa depan.

Fasilitator Yoga Muhammad Ali menjelaskan bahwa persiapan menghadapi lomba tingkat nasional dilakukan dengan intensitas latihan tinggi selama satu bulan, terutama saat libur sekolah, dengan dukungan dari tim multimedia profesional SMKN 2 Ponorogo.

Selain lomba dongeng kepalangmerahan, SMKN 2 Ponorogo juga mengirimkan peserta untuk lomba pertolongan pertama, perawatan keluarga, poster, dan PRS, dengan total 9 anak yang berpartisipasi.

Prestasi Cindy Fitria Wardani ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMKN 2 Ponorogo dan membuktikan kualitas dan semangat juang para anggota PMR di tingkat nasional. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Gemilang di Tingkat Nasional: Elinda dan Hafidza PMR SMPN 1 Jenangan Sabet Dua Medali RCOC Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Gemilang di Tingkat Nasional: Elinda dan Hafidza PMR SMPN 1 Jenangan Sabet Dua Medali RCOC Universitas Muhammadiyah Purwokerto


lintas86.comPonorogo – Dua srikandi muda dari Palang Merah Remaja (PMR) SMPN 1 Jenangan, Ponorogo, Elinda Dita Yunia dan Hafidza Fazlina Eviansyah, berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Keduanya sukses menyabet medali dalam ajang bergengsi RCOC (Red Cross Online Competition) tingkat nasional yang puncaknya diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah. Minggu, (27/07/2025)

Elinda Dita Yunia menunjukkan bakat seninya dengan meraih Juara 3 pada kategori Lomba Poster, menunjukkan kreativitas dan pesan kemanusiaan yang kuat melalui karyanya. Sementara itu, Hafidza Fazlina Eviansyah sukses memukau dewan juri dengan kemampuan bercerita dan meraih Juara Harapan 2 dalam kategori Lomba Dongeng. 

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata potensi luar biasa yang dimiliki anggota PMR SMPN 1 Jenangan.

Kompetisi RCOC kali ini menarik perhatian ratusan anggota PMR dari berbagai daerah di Indonesia. 

Dengan total 461 peserta, ajang ini diikuti oleh perwakilan dari kota-kota besar hingga kabupaten, termasuk Purwokerto, Banyumas, Kediri, Sokaraja, Cilongok, Kejobong, Baturaden, Padamara, Pandanaran, Sleman, Magelang, Subang, Bandung, dan tentu saja, Ponorogo. Lingkup peserta yang luas ini menjadikan raihan medali Elinda dan Hafidza semakin istimewa.

Puncak penyerahan penghargaan dilangsungkan dengan meriah di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain perwakilan pengurus PMI Banyumas, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, serta jajaran staff markas PMI dan dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kehadiran para petinggi ini menunjukkan pengakuan terhadap pentingnya kegiatan kepalangmerahan dan apresiasi terhadap prestasi para peserta.

Kehadiran PMR dari luar Jawa Tengah, khususnya dari Jawa Timur, menjadi sorotan utama. Dalam sambutannya, perwakilan PMI Banyumas menyampaikan kebanggaan luar biasa atas capaian PMR SMPN 1 Jenangan.

"Kami sangat bangga ada PMR dari luar Jawa Tengah, tepatnya di Jawa Timur, yang mampu bersaing di tingkat nasional di wilayah kami," ujar perwakilan tersebut, menggarisbawahi semangat persaingan sehat dan prestasi lintas provinsi.

Senada, perwakilan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan perlombaan serupa dapat terus diselenggarakan di universitas mereka pada tahun-tahun mendatang. 

"Kami berharap kegiatan perlombaan di universitas kami bisa terus ada tahun depan, dan yang sudah mengikuti bisa terus mengikuti dan tambah banyak dari sekolah lain," tuturnya, menunjukkan dukungan penuh terhadap pengembangan potensi generasi muda melalui kompetisi.

Prestasi ini tentu tidak datang dengan mudah. Kepala SMPN 1 Jenangan melalui Pembina PMR SMPN 1 Jenangan, Surjantini Dwi Arianti, mengungkapkan dedikasi timnya. 

"Kita berdoa dan mendukung penuh dari proses latihan sampai perlombaan. Ini memang lomba pertama bagi sekolah yang terletak bukan di kota, saya percaya dengan murid kita akan mendapat hasil yang terbaik," ungkap Surjantini, menggambarkan dukungan total sekolah terhadap anak didiknya.

Fasilitator PMR, Yoga Muhammad Ali, menambahkan bahwa sempat ada keraguan di awal pendaftaran. 

"Awal ingin mendaftar ada keraguan dikarenakan kita sekolah pinggiran. Tapi antusias murid PMR begitu tinggi ingin mengikuti lomba nasional tersebut. Sehingga kita harus bersungguh-sungguh dalam mencapai hasil yang terbaik," jelas Yoga, menyoroti semangat juang siswa yang luar biasa meski menghadapi keterbatasan geografis.

Keberhasilan Elinda dan Hafidza ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi SMPN 1 Jenangan, tetapi juga bagi Kabupaten Ponorogo. Mereka telah membuktikan bahwa potensi dan semangat juang tidak mengenal batasan geografis, serta mampu bersaing dan berprestasi di kancah nasional, mengharumkan nama sekolah dan daerahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)
Diikuti Ratusan Siswa, Yatim Mandiri Sukses Adakan Lomba Mewarnai Muharram Ceria Piala Bergilir Bupati Ponorogo

Diikuti Ratusan Siswa, Yatim Mandiri Sukses Adakan Lomba Mewarnai Muharram Ceria Piala Bergilir Bupati Ponorogo


lintas86.com, Ponorogo – Dalam suasana yang penuh keceriaan dan semangat, Yatim Mandiri Ponorogo sukses menggelar Lomba Mewarnai Muharram Ceria Piala Bergilir Bupati Ponorogo. Acara dilaksanakan pada hari Minggu, (27/07/2025) bertempat di salahsatu Mall Ponorogo berlangsung meriah ini diikuti oleh sekitar 200 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD/TK hingga SD/MI, yang berasal dari Ponorogo dan sekitarnya. Ini menjadikan acara tersebut salah satu momen penting dalam kalender pendidikan daerah.

Acara dimulai dengan registrasi peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi. Selanjutnya, pembukaan resmi dilakukan oleh panitia yang menyemarakkan suasana. 

Perlombaan mewarnai berlangsung seru dan penuh kreativitas, ditambah dengan sesi Ice Breaking dan Dongeng Ceria yang membuat seluruh peserta terlibat aktif dan menikmati momen tersebut. Selain berkompetisi, anak-anak juga diajak untuk bersenang-senang dan menjalin interaksi dengan teman-teman sebaya.

Pengumuman pemenang di akhir acara menjadi momen paling ditunggu-tunggu, di mana peserta dibagi menjadi tiga kategori: Kategori A untuk SD/MI Kelas 1-3, Kategori B untuk SD/MI Kelas 4-6, dan Kategori C untuk PAUD/TK. 

Dalam perlombaan ini, SDN 1 Sumoroto berhasil mempertahankan gelar sebagai Runner Up, meraih Juara Bertahan Piala Bergilir Bupati Ponorogo tahun 2025. Prestasi ini menunjukkan bakat dan dedikasi luar biasa dari peserta dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni mereka.

Kepala Cabang Yatim Mandiri Ponorogo, Samsul Ma'arif, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba mewarnai ini diadakan untuk mengasah kreativitas dan imajinasi anak-anak serta meningkatkan kemampuan motorik halus dan rasa percaya diri mereka.

 “Dengan terselenggaranya acara ini, kami berharap dapat mempererat tali silaturahmi antar peserta, orang tua, dan komunitas,” ujarnya.

Samsul Ma’arif juga memberikan ucapan selamat kepada semua pemenang, khususnya kepada siswa SDN 1 Sumoroto yang berhasil meraih juara umum untuk kedua kalinya. 



“Prestasi ini merupakan refleksi dari kemampuan luar biasa kalian dalam seni mewarnai. Semoga ini menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat seni,” tambahnya dengan penuh semangat.

Di akhir acara, semua peserta merasa terinspirasi dan berharap untuk dapat berpartisipasi kembali di event serupa tahun depan. Semangat kreativitas dan kebahagiaan yang terpancar dari wajah para peserta dan penyelenggara menandakan keberhasilan lomba ini sebagai wadah positif bagi perkembangan seni dan kreativitas anak-anak di Ponorogo.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)