26 Februari 2025

Puasa Sah atau Tidak? Pahami Dua Rukun Penting Ini!

Puasa Sah atau Tidak? Pahami Dua Rukun Penting Ini!


lintas6.com, Ponorogo - Dalam Puasa Ramadhan ada beberapa Rukun atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang yang berpuasa Ramadhan, dalam kesempatan kali ini akan kami sampaikan macam-macam Rukun Puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan

Puasa dalam istilah ulama kita disebut dengan Syariah Qadimah, atau ajaran yang juga diberlakukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada umat-umat terdahulu, bukan hanya umat Rasulullah Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam.

Perintah Puasa Ramadhan

Dalam Al Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 sudah difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

Perintah Puasa Ramadhan

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al-Baqarah: 183)


Begitu juga dalam Hadis nabi bahwa Sahabat bertanya: 

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

“Kabarkan kepada saya apa yang diwajibkan bagi saya untuk puasa?” Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam menjawab: “Puasa bulan Ramadhan, kecuali jika engkau berpuasa sunah” (HR Al-Bukhari)

Pengertian Puasa Ramadhan

Imam Nawasi dalam kitabnya yaitu Kitab Al-Majmu' Jilid ke 6 halaman 247 menjelaskan bahwa definisi Puasa Ramadhan yaitu :

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

“Shiyam (Shaum/ puasa) artinya adalah menahan diri. Setiap bentuk menahan diri dan diam disebut Puasa. Secara pandangan Syariat, puasa adalah menahan diri dari hal-hal tertentu (yang membatalkan puasa), di masa tertentu (Ramadhan) dan orang tertentu” (Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ 6/247)

Berikut Rukun Puasa Ramadhan 

1. Berniat pada malam harinya. 

Tiap-tiap malam dalam bulan Ramadhan harus berniat puasa dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menempatkan niat dalam hati, mengucapkan niat dengan lisan yang tidak disertai berniat puasa dalam hati, berniat semacam itu tidak sah dan tidak sah pula puasanya. Adapun mengucapkan niat dengan lisan itu hukumnya sunat (hanya untuk membantu niatnya hati).

b. Menempatkan niat pada malam hari (di antara terbenamnya matahari sampai waktu imsak).

Sabda Nabi Sollallahu 'alaihi Wasallam:

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

“Barang siapa yang tidak berniat berpuasa pada malamnya, sebelum terbit fajar, maka tidak sah puasanya”. (H.R. lima ahli hadits).

Hal ini khusus untuk puasa fardu, kalau puasa sunat boleh menempatkan niat pada siang hari sebelum Zawalu syamsi (condongnya matahari ke arah barat) dan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.

Diriwayatkan:

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

Dari ibu “Aisyah ra, Beliau berkata : “Pada suatu hari Rasulullah Shollallahu 'alaihi Wasallam datang (ke rumah saya) beliau bertanya: “Adakah makanan padamu? ”Saya jawab: ”Tidak ada apa-apa”. Beliau lalu bersabda: “kalau begitu saya berpuasa”. Kemudian pada hari lain, Beliau datang dan berkata: Adakah makanan padamu? Aku jawab: ”ada” Beliau berkata: ”kalau begitu aku tidak puasa sekalipun aku telah niat berpuasa“. (H.R.Baihaqi).

c. Menentukan ”puasa Ramadhan”. 

Kalau hanya niat ”aku besok berpuasa” (NAWAITU SHOUMA GHODIN), tidak menentukan “puasa Ramadhan” (‘An adaai fardli Ramadlani), niat semacam itu belum sah. Adapun menentukan fardiyah (fardli), bulan (syahri), tahun (hadzihis-sanati) itu tidak menjadi syarat sahnya niat. 

Begitu pula menyadarkan niat kepada Allah (Lilahi Ta’ala), karena semua perbuatan yang baik secara mutlak harus didasari pengabdian diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala, dengan penuh ikhlas (LILLAH), jadi niat puasa Ramadlan minimal adalah:

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

“Aku niat puasa besok dari Ramadhan”.

Niat puasa yang sempurna ialah:

“Aku niat berpuasa sehari besok untuk menunaikan fardu puasa bulan Ramadhan tahun ini, semata-mata karena Allah Ta’ala”.

Perhatian: Huruf “Nun” pada kalimat “Ramadlani” dalam niat sempurna di atas supaya dibaca kasroh, karena diidhofahkan ke kalimat sesudahnya sebagaimana bisa dilihat di penjelasan Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya.

Sampai saat ini masih banyak umat Islam sendiri yang kurang mengetahui ketentuan-ketentuan niat tersebut.

Dengan ini hendaknya para Ulama’, para Kyai, para ustadz, guru-guru agama, tokoh-tokoh agama dan siapa saja yang mengerti hal tersebut supaya menjelaskan kepada sesamanya yang belum mengetahui sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena niat adalah hal yang pokok dalam segala amal perbuatan.

Sabda Nabi Sollallahu 'alaihi Wasallam:

Rukun Puasa Ramadhan Ada Berapa ?

“Sesungguhnya (bisa sah) segala amal itu, jika disertai dengan niat. Dan seseorang (akan menerima imbalan) sesuai dengan niatnya. Barang siapa hijrahnya (amal perbuatannya) karena Allah (LILLAH) dan Rosul-Nya (LIR-ROSUL) maka hijrahnya itu kepada Allah dan rosul-Nya (diterima oleh Allah dan Rosul-Nya). Dan barang siapa hijrahnya karena wanita yang akan dikawininya atau materi/dunia yang akan diperoleh-nya, maka hasil hijrahnya sesuai dengan apa yang dituju”. (H.R. bukhori dan Muslim).

2. Menahan dari segala yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Itulah 2 (dua) rukun Puasa Ramadhan yang harus kita ketahui dan dilaksanakan bersama, bahwa rukun puasa ramadhan brainly, maksudnya rukun puasa ramadhan pada umumnya termasuk rukun puasa ramadhan nu, atau rukun puasa ramadhan nu online atau syarat rukun puasa ramadhan ini semoga bisa menjadikan ilmu dan tulisan yang bermanfaat. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
Niat Puasa Ramadan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

Niat Puasa Ramadan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya


lintas6.comPonorogo - Niat Puasa Ramadhan Arab - Sebentar lagi kita akan menemui Bulan Ramadhan 2020 yang tinggal beberapa hari lagi, maka kita siapkan lahir batin dengan hati gembira dan senang. Maka untuk menyiapkan kedatangan bulan ramadhan harus kita ketahui bersama bagaimana cara melaksanakan puasa ramadhan yang benar, termasuk bacaan niat puasa ramadhan benar baik bacaan Arab, latin dan juga artinya.

Namun bagi anda yang pertama kali berusaha melaksanakan puasa ramadhan dengan baik sesuai apa yang telah dituntunkan Beliau Rosulillah Sholallohu 'Alaihi Wasallam, termasuk mencoba menghafalkan niat Puasa Ramadhan salah satunya jangan sedih, karena untuk menghafalnya sangat mudah mengingat niat puasa ramadhan serta niat ibadah dalam bulan Ramadhan sangat singkat.

Niat Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun dalam Puasa Ramadhan, maka harus kita perhatikan dengan baik niat dalam puasa Ramadhan agar puasa kita, benar-benar sesuai syari'at islam.

Diantara rukun puasa Ramadhan adalah berniat pada malam harinya. Bagi yang akan berpuasa dalam bulan Ramadhan setiap malamnya harus berniat puasa, sehingga kalau semalam itu misalnya lupa tidak berniat maka siangnya harus tetap berpuasa (menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa) akan tetapi besuk setelah habis Ramadhan harus mengqodho (menyaur) sehari.

Niat Puasa Ramadhan Arab Dan Artinya

Berikut ini merupakan bacaan teks arab dengan text latinnya dilengkapi dengan terjemahan arti bahasa indonesianya.


Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Indonesia) :

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

"Aku niat berpuasa sehari besok untuk menunaikan fardlu puasa bulan Ramadhan tahun ini, semata-mata karena Allah Ta’ala”.


Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Jawa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Jawa) :

"Niat ingsun puoso ing dino ngesuk, saking anekani ferdhune wulan Ramadhon taun iki, kerono Alloh Ta'ala"

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Sunda

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin’ an adaa’i fardhi syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi ta’aala.

Artinya (Terjemahan Bahasa Sunda) :

"Niat abdi puasa Poe isuk bulan Romadhan tahun iyeu fardhu karena Alloh Ta'ala"

Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin, Jawa, Sunda dan Artinya

Cara Mudah Menghafal Niat Puasa Ramadhan:

Dalam melaksanakan Puasa Ramadhan perlu kita ketahui dan juga hafalkan yaitu Niat Puasa Ramadhan. 

Agar lebih cepat dan lebih mudah menghafal bacaan niat Puasa Ramadhan, ada tips yang paling efektif yaitu membaca berulang ulang serta didukung dengan media-media yang ada baik media online atau media yang lain.

Haruskah Niat Puasa Ramadhan di Lafadzkan ?

Berikut ketentuan niat puasa Ramadhan :

a. Menempatkan niat dalam hati; 

Mengucapkan niat dengan lisan yang tidak disertai berniat puasa dalam hati, maka tidak shah niatnya dan tidak shah pula puasanya. 

Adapun mengucapkan niat dengan lisan itu hukumnya sunat (untuk membantu niat dalam hati).

b. Menempatkan niat pada malam hari 

Menempatkan niat pada waktu malam hari itu di antara terbenam-nya matahari sampai waktu imsak. 

Mari kita lihat Sabda Baginda Nabi Sholallahu 'alaihi Wasallam dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Lima Ahli hadist :

“Barang siapa yang tidak niat berpuasa pada waktu malam - sebelum terbit fajar, maka tidak sah puasanya”. (H.R. lima ahli hadits).

Hal ini khusus untuk puasa fardu. Kalau puasa sunnat boleh menempatkan niat pada siang hari sebelum istiwa’ (tengah siang hari) dan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.

c. Menentukan ”puasa Ramadhan”. 

Kalau hanya niat ”aku besuk berpuasa” (NAWAITU SHOUMA GHODIN), tidak menentukan “puasa Ramadhan” (‘AN ADAA-I FARDLI RAMADHAN), niat semacam itu belum cukup/tidak shah.

Adapun menentukan fardiyah (FARDLI), bulan (SYAHRI), tahun ini (HADZIHIS-SANATI) dan menyandarkan niat kepada Allah (Lillaahi Ta’ala) itu tidak menjadi syarat sahnya niat, tetapi sebagai penyempurnaan niat, maka Perkara yang harus diperhatikan dalam Niat kita ketahui bersama.

Itulah sedikit penjelasan tentang Niat Puasa Ramadhan Arab, Latin dan Artinya, termasuk pengertian niat puasa ramadhan, niat puasa ramadhan awal, dan niat puasa ramadhan dan artinya, semoga bermanfaat dan  menjadikan puasa Ramadan yang akan datang lebih baik dari Puasa Ramadhan sebelumnya. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)