Headlines

Sinergi dan Kepedulian Warga dalam Karya Bakti Pasca Puting Beliung di Desa Besowo

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , , ,


lintas86.com, Kediri - Dalam sepekan terakhir, Dusun Besowo Timur di Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, dihantam bencana angin puting beliung yang mengiris keheningan Minggu sore, 21 September 2025, tepatnya sekitar pukul 16.00 WIB. Fenomena alam yang terjadi lebih awal, sekitar pukul 15.00 WIB, ini disertai hujan deras yang membasahi wilayah tersebut selama kurang lebih tiga puluh menit. Dampak dari cuaca ekstrem ini seakan tak mengenal ampun, merusak atap rumah warga yang terbuat dari seng, genteng, dan asbes, serta menimbulkan kerugian materiil yang tak terhindarkan.

Meskipun bencana ini menggugah kepanikan, Lukman Hafid, personil Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atau yang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut. Namun, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) terkena dampaknya, dengan kerusakan pada tingkat sedang di bagian atap dan plafon rumah mereka.

Respon cepat dari pemerintah setempat dan berbagai instansi terkait segera diwujudkan, merespon kebutuhan mendesak warga dan menilai kerusakan yang terjadi. Forkompincam Kepung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, serta beberapa unsur lainnya, termasuk PLN, bersatu padu melakukan langkah efektif untuk meminimalisir dampak bencana.

Pada hari Senin, pukul 07.00, wilayah Dusun Besowo Timur menjadi saksi kegiatan karya bakti yang melibatkan banyak pihak. Bertempat di RT/RW 54/16, aksi sosial ini tidak hanya bertujuan memperbaiki kerusakan fisik, tetapi juga memupuk solidaritas masyarakat yang diwarnai semangat gotong-royong membantu sesama.

Di tengah kerusakan yang dialami, bantuan mendesak dalam bentuk terpal berhasil disalurkan untuk menutupi atap-atap rumah yang berlubang, mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk yang dapat kembali terjadi. Itariya Siswana, salah satu warga penerima manfaat, menjalani pembenahan atap rumahnya. Demikian halnya Bapak Jaiman yang melakukan pembenahan pada atap teras rumahnya, berkat kolaborasi antara BPBD, PMI, TNI, Polri, serta anggota TAGANA yang bekerja tanpa pamrih.

Kehadiran unsur-unsur tersebut menjadi penopang utama dalam proses pemulihan pasca bencana, dengan taksiran kerugian mencapai sekitar Rp 50.000.000,-. Meskipun nilai kerugian material cukup berarti, sinergi dan kepedulian yang ditunjukkan menjadi sumber energi untuk bangkit dari keterpurukan.

Kejadian puting beliung ini menjadi cerminan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di tingkat lokal, untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan. Proaktifnya unsur pemerintahan dan partisipasi masyarakat setempat dalam penanganan bencana menjadi kunci dalam mengatasi tantangan bencana alam ini.

Dusun Besowo Timur, walaupun sempat kusut karena bencana, kembali bangkit dalam satu irama kebersamaan. Tindakan sigap dan gerak cepat berbagai elemen masyarakat tak hanya meredam dampak langsung dari bencana, tetapi juga mempererat jalinan sosial antar warga. Harapan besar diusung agar semangat ini terus terpelihara, menjadikan setiap momentum sebagai pijakan untuk membangun ketangguhan bersama menghadapi berbagai kemungkinan yang akan datang.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

Angin Puting Beliung Melanda Besowo Timur, Kabupaten Kediri

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , ,


lintas86.com, Kediri -  Angin puting beliung melanda Dusun Besowo Timur, Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, tepat pada Minggu sore, 21 September 2025, sekitar pukul 16.00 WIB. Fenomena alam yang yang terjadi pada pukul 15.00 WIB tersebut diiringi dengan hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam. Dalam sekejap, kondisi cuaca ekstrem ini menyebabkan kerusakan pada berbagai rumah warga, atap yang tersusun dari seng, genteng, dan asbes beterbangan akibat kekuatan angin yang begitu kuat.

Lukman Hafid, personil Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri, menyampaikan kronologi kejadian ini. Menurutnya, angin kencang yang diiringi hujan deras mengakibatkan sejumlah rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan plafon. Meski demikian, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Namun, sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan mengalami kerugian materiil akibat kerusakan tempat tinggal mereka.

Lebih lanjut, dampak dari angin puting beliung ini tidak mengakibatkan kerusakan separah yang dikhawatirkan. Tidak ada rumah yang mengalami rusak total, meski 50 KK tercatat mengalami kerusakan pada tingkat sedang. Kerusakan infrastruktur lainnya serta fasilitas umum dilaporkan nihil.

Pemerintah setempat dan berbagai instansi terkait segera melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk meminimalkan dampak dari bencana ini. Upaya pertama yang dilakukan adalah melakukan assessment segera setelah kejadian untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak korban. Selain itu, berbagai elemen masyarakat seperti Forkompincam Kepung, BPBD, PMI Kabupaten Kediri, serta beberapa unsur lainnya, termasuk petugas PLN turut berperan aktif dalam membantu proses pemulihan.

Hingga laporan ini disusun, warga masyarakat Besowo Timur secara bergotong-royong membersihkan sisa-sisa kerusakan pada rumah mereka. Kegiatan bersama ini mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas yang masih kental di antara masyarakat meskipun diuji oleh bencana alam.

Sementara itu, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh masyarakat saat ini adalah penyediaan terpal untuk menutupi atap-atap rumah yang rusak, melindungi mereka dari kemungkinan cuaca buruk yang mungkin kembali terjadi.

Taksiran kerugian dari kejadian ini ditaksir mencapai ± Rp 50.000.000,-. Meski demikian, kesigapan dan kesiapsiagaan dari berbagai pihak serta dukungan masyarakat setempat menjadi kunci dalam mengatasi dampak dari bencana alam ini.


Kejadian angin puting beliung ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian alam yang sewaktu-waktu dapat melanda. Penanganan bencana secara cepat dan sinergis diharapkan dapat meminimalisir kerugian dan dampak lebih lanjut di masa yang akan datang.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s. (min)

Banjir Rendam Puluhan Rumah dan Putuskan Akses Jalan di Desa Sepawon dan Trisulo

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , ,


lintas86.com, Kediri  Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri pada Rabu (29/1) sore, mengakibatkan banjir parah di dua desa, yaitu Sepawon dan Trisulo. Banjir ini tidak hanya memutus akses jalan utama di Desa Sepawon, tetapi juga merendam puluhan rumah warga di Desa Trisulo.

Menurut Lukman Hafit, Personil PMI Kabupaten Kediri, luapan air di Dusun Sepawon, Desa Sepawon, terjadi sekitar pukul 17:30 WIB.

“Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15:00 WIB menyebabkan drainase desa tersumbat oleh batang pohon. Hal ini mengakibatkan air meluap ke jalan dan memutus total akses jalan yang menghubungkan tiga dusun, yaitu Sepawon, Ngerangkah, dan Petung Ombo,” jelas Lukman. 

Genangan air setinggi lutut orang dewasa membuat lalu lintas lumpuh, dan hanya bisa dilalui oleh air. Selain itu, satu kandang ternak dilaporkan ikut terdampak luapan air.

Lebih lanjut, Lukman juga menjelaskan kondisi di Dusun Pulerejo, Desa Trisulo.

“Banjir juga terjadi sekitar pukul 17:30 WIB, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 13:00 WIB. Luapan air dari sungai dan drainase masuk ke pemukiman warga, merendam 10 kepala keluarga (KK) dengan ketinggian mencapai 50 cm. Akibatnya, sejumlah perabotan rumah tangga dan buku pelajaran anak sekolah terendam. Selain itu, sekitar 10 hektar lahan pertanian juga tergenang air, serta fasilitas umum seperti jalan desa dan aliran air bersih ikut terputus,” ungkapnya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, banjir ini memberikan dampak yang signifikan bagi warga terdampak. 

“Terputusnya akses jalan di Desa Sepawon mengakibatkan mobilitas warga terganggu. Sementara itu, di Desa Trisulo, kerugian materiil dialami oleh warga, terutama 4 KK yang rumahnya terendam, serta kerusakan infrastruktur, untuk semwntara jalan menuju DS sepawon di alih kan melalui ladang tebu,". lanjut Lukman.

"Tim gabungan dari URC BPBD Kabupaten Kediri, PMI Kabupaten Kediri, Polres Kediri, Muspika Kecamatan Plosoklaten, Pemerintah Desa setempat, masyarakat, dan PUPR termasuk PRPN telah terjun ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan darurat serta membantu penanggulangan banjir di Desa Trisulo,” kata Lukman.

“Kami membutuhkan alat berat untuk menormalisasi drainase dan membersihkan batang pohon yang menyumbat saluran air. Selain itu, kami juga memerlukan bantuan karyabakti untuk membersihkan lingkungan yang terdampak banjir, bantuan sembako bagi warga terdampak di Desa Trisulo, serta alat tulis sekolah untuk anak-anak sekolah yang buku-bukunya terendam banjir,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Kediri mengimbau warga untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan. Bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk mempercepat proses pemulihan di kedua desa yang terdampak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)

Tanah Longsor di Kediri Isolasi Empat Keluarga

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , ,


lintas86.comKediri – Sebuah peristiwa tanah longsor terjadi pada Selasa, 21 Januari 2025, sekitar pukul 18:30 WIB di Dusun Kuwaringan, RT 02 RW 03, Desa Mlancu, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri. Kejadian ini dipicu oleh hujan lebat yang mengguyur daerah tersebut sejak sore hari.

Lukman Hafit, Personil PMI Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa longsor melibatkan tebing setinggi sekitar 10 meter dengan panjang sekitar 20 meter. 

"Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan, longsor ini mengakibatkan risiko kerusakan pada empat rumah yang dihuni oleh enam kepala keluarga (KK) dengan total 13 jiwa. Situasi ini menyebabkan empat KK terisolir akibat material longsor,". Ungkapnya

"Empat KK yg terisolir itu karena jalan menuju rumah diatas tebing longsor tepat dibawah rumah enam kelurga tersebut, dampak dari kejadian ini termasuk masuknya air ke dalam rumah setinggi 30 cm. Namun, tidak ada kerusakan berat maupun sedang yang dilaporkan. Saat ini, tidak ada pengungsi yang diungsikan dari lokasi tersebut,". Terangnya

"Untuk menangani situasi ini, beberapa kebutuhan mendesak telah diidentifikasi, antara lain bronjong, glasing, terpal, serta kegiatan karyabakti untuk membersihkan material longsor,". Jelasnya

"Personil yang terlibat dalam penanganan bencana ini terdiri dari Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kabupaten Kediri, PMI Kabupaten Kediri, Polres Kediri, Muspika Kecamatan Kandangan, serta masyarakat setempat melakukan berbagai upaya, termasuk assessment terhadap lokasi kejadian dan kaji cepat serta koordinasi dengan Pemerintah Desa setempat,". Tambahnya

"Pemerintah Kabupaten Kediri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam lainnya dan segera melaporkan jika ada kejadian serupa di wilayah mereka,". Pungkasnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)

PMI Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi Kebencanaan Pasca Banjir di Desa Tiron

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , ,


lintas86.com, Kediri –
Pasca banjir yang melanda Desa Tiron, Kecamatan Banyakan pada Minggu (22/12), Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri melaksanakan sosialisasi kebencanaan pada Minggu (29/12). 

Kegiatan ini bertujuan untuk membangun masyarakat yang tangguh bencana, terutama setelah dampak banjir yang mengakibatkan kerusakan rumah di desa tersebut.

Sosialisasi kebencanaan ini dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi antara PMI Kabupaten Kediri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, dan relawan lokal. Kegiatan ini dihadiri oleh 27 peserta yang terdiri dari perwakilan warga, relawan lokal, serta perangkat desa.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi mencakup edukasi mitigasi bencana, teknik tanggap darurat, serta langkah-langkah pemulihan pasca bencana. 

Para peserta juga dilatih untuk mengidentifikasi potensi risiko di lingkungan sekitar guna meminimalkan dampak bencana di masa depan.

Dr. Mohamad Solikin, M.A.P Ketua PMI Kabupaten Kediri menjelaskan pentingnya kegiatan ini untuk membekali masyarakat dalam menghadapi bencana di masa mendatang. 

“Sosialisasi ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. Kami ingin membangun kemandirian warga Desa Tiron agar mampu menghadapi dan meminimalkan risiko saat bencana terjadi,” ujarnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama setelah banjir yang melanda beberapa waktu lalu. Kami jadi lebih paham cara menghadapi banjir, termasuk bagaimana menyelamatkan keluarga dan harta benda dengan cepat. Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut.”. ujar Amin seorang warga yang mengikuti kegiatan ini.

PMI Kabupaten Kediri berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di desa-desa lain yang rawan bencana agar semakin banyak masyarakat yang siap menghadapi situasi darurat. 

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (haafiid/min)

Donor Darah, Setia Hati Terate Cabang Kota Kediri Sumbang 108 Kantong

Posted by Redaksi | | Posted in , , ,


lintas86.com, Kediri - Suasana semangat dan kepedulian terpancar di Padepokan Setia Hatiuv u Terate Cabang Kota Kediri pada hari Minggu, 30 Juni 2024, saat digelar kegiatan donor darah yang dihadiri oleh 135 peserta. 

Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh anggota pendekar SH Terate, tetapi juga diikuti oleh anggota Polres Kediri Kota dan Kodim Kota Kediri, p sinergi yang erat dalam mendukung aktivitas kemanusiaan.

Wahyu Purnama Wijaya, Pengurus PMI Kota Kediri yang mewakili Ketua PMI Kota Kediri, menyampaikan kebanggaannya atas semangat kepedulian masyarakat Kediri yang turut berpartisipasi dalam kegiatan dohhhhnor darah ini. 

"Kerjasama antara PMI Kota Kediri dengan SH Terate Cabang Kota Kediri Pusat Madiun membuktikan sinergi yang kuat dalam memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Wahyu Purnama Wijaya.

"Dari 135 peserta, 108 orang berhasil lolos dan mendonorkan darahnya dalam kegiatan tersebut. Meskipun ada 27 peserta yang tidak memenuhi syarat, seperti berat badan kurang dan minum obat, hal ini tidak menyurutkan semangat mereka. Alasan penolakan bervariasi, namun hal ini tidak meredakan semangat dan antusiasme dalam kegiatan ini." Jelasnya

"Dengan ungkapan terima kasih yang tulus kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, kami berharap kegiatan serupa akan terus dilaksanakan dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, karena tetesan darah anda sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan,". Tambahnya. (min)

Donor Darah, MAN 2 Kediri Sumbang 47 Kantong

Posted by Redaksi | | Posted in , , ,


lintas86.com, Kediri - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri mengadakan kegiatan donor darah di MAN 2 Kediri pada Senin (13/5/2024). 

Meskipun sebanyak 74 orang mendaftar untuk berpartisipasi, hanya 47 orang yang berhasil mendonorkan darahnya.

Sebanyak 27 orang dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan dan tidak dapat mendonorkan darahnya. 

Beberapa alasan penolakan termasuk berat badan kurang, hemoglobin (HB) kurang atau tinggi, tekanan darah rendah, Nadi tinggi, sedang minum obat, juga ada yang sedang datang bulan,

Pengurus PMI Kota Kediri, Wahyu Purnama Wijaya, mengapresiasi antusiasme siswa dan guru MAN 2 Kediri yang telah berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. 

"Meskipun tidak semua dapat berdonor karena alasan kesehatan, partisipasi mereka tetap berarti dalam membantu sesama,". Jelasnya

"Dari 47 orang yang berhasil mendonorkan darahnya, terkumpul 9 kantong darah golongan A, 18 kantong golongan B, 17 kantong golongan O, dan 3 kantong golongan AB. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan darah di Kota Kediri,:. Tambahnya

"Kami mengajak masyarakat untuk rutin mendonorkan darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Donor darah secara rutin dapat membantu memenuhi stok darah yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa,". Pungkasnya  (min)

Donor Darah, Kelurahan Banjaran Sumbang 46 Kantong

Posted by Redaksi | | Posted in , , ,



lintas86.comKediri - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri berhasil mengumpulkan 46 kantong darah dalam kegiatawn donor darah yang digelar di Karang Taruna Kelurahan Banjaran, Minggu (12/5/2024).

Antusiasme warga untuk mendonorkan darah cukup tinggi, terlihat dari 55 orang yang mendaftar 1sebagai peserta. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 46 orang yang memenuhi syarat dan berhasil mendonorkan darahnya.

"Sembilan orang lainnya terpaksa ditolak karena berbagai alasan," ungkap Wahyu Pengurus PMI Kota Kediri.

Alasan penolakan tersebut antara lain: 2 orang memiliki kadar Hemoglobin (HB) tinggi, 2 orang memiliki tekanan darah rendah, 2 orang memiliki tekanan darah tinggi, 1 orang sedang dalam pengobatan, 1 orang berusia di atas 70 tahun dan belum pernah donor selama setahun terakhir, dan 1 orang lainnya tidak kembali untuk melanjutkan proses donor.

Dari 46 kantong darah yang berhasil dikumpulkan,  rinciannya adalah: 19 kantong golongan darah A, 10 kantong golongan darah B, 15 kantong golongan darah O, dan 2 kantong golongan darah AB.

Kegiatan donor darah ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan darah di Kota Kediri. 

"PMI Kota Kediri mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan donor darah ini, khususnya kepada Karang Taruna Kelurahan Banjaran yang telah menyediakan tempat dan memfasilitasi kegiatan,". Tambah Wahyu (min) 

Donor Darah, RSUD Gambiran Sumbang 71 Kantong

Posted by Redaksi | | Posted in , , ,





lintas86.com, Kediri - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri melaksanakan kegiatan donor darah di RSUD Gambiran.  Pada hari Rabu, tanggal 24 April 2024, 

Kegiatan ini diikuti oleh 74 peserta yang dengan sukacita memberikan sumbangsih darahnya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Namun, terdapat 3 orang yang tidak dapat melakukan donor darah dikarenakan berbagai alasan, seperti kadar hemoglobin (Hb) yang rendah atau tinggi.

Dari 74 peserta, sebanyak 71 orang berhasil melakukan donor darah dengan sukses. Mereka terdiri dari berbagai golongan darah, dengan rincian 16 orang golongan A, 24 orang golongan B, 27 orang golongan O, dan 4 orang golongan AB. 

Setiap sumbangan darah ini memiliki nilai yang sangat berarti bagi penerima manfaatnya, membantu mereka yang membutuhkan transfusi darah dalam rangka pemulihan kesehatan.

Kegiatan donor darah ini merupakan salah satu upaya nyata PMI Kota Kediri dalam menjalankan misi kemanusiaan mereka. 

Melalui partisipasi sukarela dari masyarakat, PMI dapat mengumpulkan pasokan darah yang diperlukan untuk membantu pasien di rumah sakit. 

Donor darah adalah tindakan yang mulia yang dapat menyelamatkan nyawa dan memberikan harapan bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit.

Selain itu, kegiatan donor darah juga menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sumbangan darah. 

Dalam rangka mendukung kegiatan ini, PMI Kota Kediri selalu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan proses donor darah.
 
Melalui peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, PMI dapat terus menjaga pasokan darah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan medis.

Ketua PMI Kota Kediri, melalui Pengurus PMI Kota Kediri, Wahyu, menyampaikan apresiasi kepada semua peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada RSUD Gambiran yang telah menjadi mitra dalam menyelenggarakan kegiatan ini. 

Wahyu menekankan pentingnya sumbangan darah sebagai tindakan kemanusiaan yang dapat memberikan harapan dan memperpanjang kehidupan bagi mereka yang membutuhkan.

Melalui kegiatan ini, PMI Kota Kediri terus berkomitmen untuk menjalankan tugas kemanusiaan mereka dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
 
Donor darah adalah salah satu cara nyata untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan mempererat ikatan kekeluargaan di antara kita semua. (min)

Lebaran, PMI Kota Kediri Siaga 24 Jam

Posted by Redaksi | | Posted in , , ,



lintas86.com, Kediri - Dalam rangka membantu pemerintah dalam kelancaran pelaksanaan perayaan lebaran 2024. Sebanyak Personil  kurang lebih 110 orang akan bertugas selama 6 hari di Posko Lebaran Gabungan yang akan berlangsung mulai tanggal 9 hingga 15 April 2024. 

Posko Lebaran ini merupakan gabungan dari PMI Kota Kediri bersama Kepolisian, TNI, Dinkes dan instansi terkait.

Selain posko gabungan PMI juga akan membuka posko siaga lebaran yang akan beroperasi secara mandiri selama 24 jam mulai tanggal 7 hingga 13 April 2024 dengab melibatkan para relawan sebanyak 80 orang, diantaranya terdiri dari 30 orang dosen dari perguruan tinggi keperawatan dan kebidanan.

Posko Lebaran ini akan berlokasi di beberapa tempat strategis, yaitu Markas PMI, Kampus UNP Kediri, Kampus UNISKA, SMA Negeri 3 Kediri, dan Pos Gabungan depan Stadion Brawijaya. 

Pengurus PMI Kota Kediri, Wahyu, mengatakan, bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah melatih relawan dalam menerapkan prinsip dasar kepalang merahan dan siaga pertolongan pertama dalam menyambut hari raya.

Harapan dari kegiatan ini adalah agar para peserta mampu memberikan pertolongan pertama dengan baik dan efektif, serta lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi selama hari raya. 

Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan kontribusi positif dalam upaya penanggulangan bencana serta pemberian bantuan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dengan adanya kerjasama antara PMI Kota Kediri, relawan, dan institusi pendidikan, diharapkan bahwa kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses, serta memberikan edukasi dan pelatihan yang berharga bagi para relawan dalam memberikan bantuan kesehatan kepada masyarakat. 

Semoga semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama tetap terjaga dan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk selalu bersedia membantu dan mendukung dalam situasi darurat. (min)

    Blog Archive