Headlines

Bencana Longsor Wagir Kidul: Respon Cepat dan Upaya Rehabilitasi Pemkab Ponorogo

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , ,

lintas6.com, Ponorogo – Desa Wagir Kidul yang terletak di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, diguncang tragedi tanah longsor pada Rabu sore, 19 November 2025. Insiden ini dipicu oleh hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari, mengakibatkan longsoran besar di lereng dengan ketinggian 10 meter dan panjang 20 meter tepat di Dukuh Bangunsari. Kejadian naas ini telah menyedot perhatian publik karena dampak yang ditimbulkannya cukup signifikan, baik terhadap infrastruktur maupun kehidupan masyarakat setempat.

Material longsor telah mengubur total satu rumah penduduk, menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah lainnya, serta menimbun tiga kendaraan roda empat dan empat kendaraan roda dua. Warga yang terdampak langsung melaporkan kejadian ini dengan cepat kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, yang segera bertindak bersama berbagai unsur terkait, termasuk Koramil, Polsek Pulung, Palang Merah Indonesia (PMI), dan perangkat desa.

Respon cepat yang dilakukan oleh pemerintah daerah mendapatkan perhatian luas, terutama dengan kehadiran Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Ponorogo, Hj. Lisdyarita, yang direncanakan akan mengunjungi lokasi bencana pada Kamis, 20 November 2025. Lisdyarita menunjukkan rasa simpatinya terhadap para korban dan menyatakan komitmen Pemkab Ponorogo dalam membantu mereka, baik secara material maupun moral. 

“Kami sangat prihatin atas musibah ini dan Pemkab Ponorogo berkomitmen kuat untuk memberikan dukungan seutuhnya kepada warga terdampak,” ujarnya.

Dalam upaya bantuan darurat, berbagai lembaga seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (DINSOS), dan Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dalam mendistribusikan kebutuhan mendesak seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur. Tidak hanya itu, dukungan psikososial juga disiapkan untuk membantu korban mengelola trauma akibat bencana ini. Satu orang korban yang mengalami luka akibat terkena material longsor saat melintas telah dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Memahami potensi bahaya lokasi yang sudah tidak aman, pemerintah daerah berencana untuk merelokasi rumah-rumah yang mengalami kerusakan ke tempat yang lebih aman. Langkah ini diambil mengingat instabilitas tanah yang tidak memungkinkan pemukiman kembali.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi risiko cuaca ekstrem, terutama menjelang musim hujan. Untuk itu, Pemkab Ponorogo menitikberatkan perhatian pada upaya rehabilitasi tanah melalui penghijauan berkelanjutan, yang fokus utamanya adalah penanaman tanaman keras seperti rumput vetiver. Tanaman ini dipilih karena kemampuannya memperkuat kohesi tanah dan meningkatkan penyerapan air, sehingga dapat mengurangi risiko longsor di masa depan.

Koordinasi yang intensif dengan BPBD dan instansi terkait lainnya memastikan program penghijauan berjalan efektif. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terencana, inisiatif ini tidak hanya memperbaiki kerusakan akibat bencana tetapi juga berfungsi sebagai langkah mitigasi risiko yang strategis dimasa mendatang.

Secara keseluruhan, penanganan bencana tanah longsor di Wagir Kidul oleh Pemkab Ponorogo menggarisbawahi bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada warga. Tindakan cepat dalam penanggulangan darurat serta program rehabilitasi lingkungan yang konkret diharapkan dapat meminimalisasi dampak bencana di masa depan dan memberikan perlindungan yang lebih baik untuk masyarakat Ponorogo. Dengan kesiapsiagaan dan kerja sama lintas sektor yang telah dilaksanakan, diharapkan setiap tantangan bencana dapat direspon dengan efektif dan efisien, menjamin kesejahteraan serta keamanan seluruh warga.

Penulis: Nur A. 
Editor: Redaksi

Kisah Haru! Rumah Reyot Jadi Layak Huni Berkat PMI Banyuwangi

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , ,

lintas6.com, Banyuwangi – Program bedah rumah kurang layak huni yang digagas oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuwangi kembali menunjukkan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu. Sejak 2021, PMI Banyuwangi telah berhasil merenovasi 16 unit rumah dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan memberikan hunian yang layak bagi warga yang membutuhkan.

Salah satu penerima manfaat terbaru adalah Mar’ah, warga Dusun Pecemengan RT 1 RW 1 Blimbingsari. Rumahnya yang sebelumnya reyot dan bocor kini telah berubah menjadi tempat tinggal yang bersih, nyaman, dan aman.

“Terima kasih yang tak terhingga kepada PMI Kabupaten Banyuwangi yang sudah peduli merenovasi rumah saya. Dalam kondisi sakit seperti saat ini, rumah saya sudah tidak bocor lagi dan saya bisa ke kamar mandi sendiri karena rumah saya sudah bersih,” ungkap Ibu Mar’ah dengan penuh haru.

Program bedah rumah ini dilaksanakan selama 15 hari efektif, dimulai pada tanggal 20 Oktober hingga 8 November 2025 secara paralel di empat desa yaitu Blimbingsari, Pakistaji Kabat, Sumberkencono Wongsorejo, dan Ketapang Kalipuro. 

Pelaksanaan renovasi menggunakan tenaga tukang lokal yang dikoordinir oleh Tim SIBAT (Siaga Berbasis Masyarakat) di masing-masing desa, serta melibatkan masyarakat sekitar sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat gotong royong.

Dr. H. Nurhadi, MM., Wakil Ketua Pengurus PMI Kabupaten Banyuwangi menyampaikan, tujuan program bedah rumah ini adalah untuk membantu tercapainya kesejahteraan sosial, keamanan, dan kesehatan masyarakat kurang mampu. 

"Melalui kegiatan Tim SIBAT, PMI ingin lebih dekat dengan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas hunian mereka,". Ungkapnya

"Dalam pelaksanaan renovasi, PMI menerapkan prinsip Retrofitting atau penguatan rumah agar lebih aman dari risiko gempa, dengan fokus utama pada kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan penghuni,". Jelas Nurhadi kepada lintas6.com. Senin, 17 November 2025.

"Program ini juga menjadi bagian dari upaya PMI membantu pemerintah dalam menyediakan infrastruktur perumahan yang layak bagi masyarakat miskin yang selama ini kesulitan memperoleh rumah yang nyaman dan aman,". Tambahnya

Bedah Rumah PMI Banyuwangi Tahun 2025



"Keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hunian penerima manfaat, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Banyuwangi. Melalui langkah konkret seperti ini, PMI Kabupaten Banyuwangi terus berkomitmen mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,". Pungkasnya

Penulis: Nur A. 
Editor: Redaksi

PMI Kota Malang Sigap Tanggap Tembok Runtuh di Bareng-Klojen

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , ,

lintas6.com, Malang  – Dalam sebuah langkah sigap dan penuh komitmen terhadap kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang bergerak cepat merespons peristiwa tembok runtuh yang terjadi pada Sabtu, 8 November 2025 di wilayah Bareng-Klojen. 

Kejadian mengejutkan ini sempat menimbulkan kepanikan di kalangan warga dan mengakibatkan satu rumah tertimpa material reruntuhan.

Menanggapi laporan dari masyarakat, personel PMI Kota Malang segera diterjunkan untuk melakukan asesmen cepat mengenai dampak insiden.
 
Dalam upaya tanggap darurat ini, PMI tidak hanya berfokus pada kebutuhan fisik tetapi juga memberikan perhatian pada ketenangan dan keselamatan warga yang terdampak.

Dalam operasionalnya, PMI Kota Malang mengerahkan relawan dari Korps Sukarela (KSR) dan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (TSR-Sibat). 

Para relawan ini memainkan peran vital dalam membantu proses evakuasi dan pembersihan lokasi dari material runtuhan. 

Tak hanya itu, PMI Kabupaten Malang turut menurunkan personelnya, memperkuat kolaborasi antardaerah dalam menangani situasi ini.

Sekretaris PMI Kota Malang menyatakan apresiasinya terhadap sinergi dan kekompakan tim relawan yang bergerak cepat ke lokasi kejadian. 

"Kita harus terus berupaya hadir di tengah masyarakat dalam setiap situasi kedaruratan, dengan tetap memperhatikan keselamatan diri," ujarnya saat memberikan arahan kepada para relawan. Senin, 10 November 2025.

Koordinasi yang solid di antara PMI Kota Malang, PMI Kabupaten Malang, serta aparat setempat membuahkan hasil yang baik. Proses tanggap darurat berjalan dengan lancar berkat kerjasama yang efektif ini. Diharapkan, dengan adanya sinergi dan kerja sama yang kuat, kondisi di wilayah Bareng dapat segera pulih sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa dengan rasa aman dan nyaman.

Peristiwa ini sekali lagi menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan cepat tanggap dalam menghadapi situasi darurat, serta bagaimana kerja sama lintas sektor dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan kemanusiaan. PMI Kota Malang berkomitmen terus mendampingi masyarakat dalam berbagai situasi dan memberikan pelayanan terbaik demi kemanusiaan.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

PMI Lumajang Bantu Rumah Penyandang Disabilitas yang Diterjang Angin Kencang

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , ,


lintas6.com, Lumajang - Kabupaten Lumajang dilanda cuaca buruk berupa hujan deras yang disertai angin kencang, khususnya mengguncang Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang Pada Sabtu, 8 November 2025.
 
Fenomena alam ini menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan tempat tinggal penduduk setempat, serta membawa dampak sosial ekonomi yang cukup serius. Di antara para korban terdampak, terdapat Kasiati, seorang wanita berusia 33 tahun yang juga merupakan penyandang disabilitas.

Dalam konteks bencana, penyandang disabilitas seperti Kasiati cenderung berada pada posisi yang lebih rentan. Kondisi ini disebabkan oleh keterbatasan fisik yang mungkin menghambat proses evakuasi dan penerimaan bantuan secara cepat dan efisien. 

Menyikapi situasi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang memberikan perhatian khusus dan respon cepat. Tepat pada Senin, 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, PMI Lumajang menyalurkan bantuan kepada Kasiati dan keluarganya.

Proses pendistribusian bantuan ini diawali dengan assessment oleh Sibat (Siaga Berbasis Masyarakat) Desa Bades yang secara sigap melaporkan kebutuhan warga terdampak.

Nurhadi Santoso, SP, selaku Wakil Sekretaris Pengurus PMI Lumajang, memimpin penyaluran bantuan yang secara langsung diserahkan di rumah Kasiati yang berlokasi di Dusun Krajan, RT 003 RW 001, Kecamatan Pasirian.

Bantuan yang diberikan meliputi barang-barang kebutuhan pokok, antara lain beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 15 bungkus, gula 2 kg, dan kecap botol kecil 1. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga Kasiati setelah bencana dan mencukupi kebutuhan dasar mereka untuk sementara waktu.

Pemberian bantuan ini tidak hanya menjadi langkah kemanusiaan, tetapi juga menegaskan komitmen PMI Lumajang dalam memperhatikan kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas yang sering kali luput dari perhatian dalam penyaluran bantuan. Sebagaimana diungkapkan oleh Nurhadi Santoso, 

"Kami hadir di rumah korban, yang atap bagian belakangnya roboh berkat informasi dari teman-teman SiBAT Desa Bades yang sudah melakukan assessment. Harapannya, kepedulian PMI Lumajang kepada korban ini bisa meringankan beban keluarganya."

Tindakan ini memberikan teladan baik tentang peran organisasi kemanusiaan dalam memperkuat kapasitas lokal, memastikan semua kelompok masyarakat terlayani, terutama dalam situasi darurat. Pandemi dan bencana mengajarkan kita pentingnya solidaritas, dan PMI Lumajang melalui aksi ini menunjukkan urgensi keleluasaan merangkul seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi masa-masa sulit. Upaya ini juga menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak atas perlindungan dan perhatian khusus dalam setiap intervensi kebencanaan dan kemanusiaan.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

PMI Bantu Korban Longsor dan Angin Kencang di Dampit, Tirtoyudo, Dau

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , ,

lintas6.com, Malang – Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Malang mengalami bencana alam berupa tanah longsor dan angin kencang yang melanda wilayah Dampit, Tirtoyudo, dan Kecamatan Dau. Curah hujan tinggi dan perubahan cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan pada permukiman warga serta mengganggu kebutuhan sehari-hari masyarakat terdampak.

Ketua PMI melalui Humas, M Alfin Fikri menyampaikan, menanggapi kondisi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang segera bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak berupa paket sembako dan family kit untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

"Ada paket sembako yang disalurkan berisi beras 5 kg, mie instan 10 bungkus, kecap 2 botol, gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 1 liter. Sedangkan paket family kit berisi berbagai kebutuhan kebersihan dan perlengkapan rumah tangga seperti handuk, sandal, sarung, sabun cuci baju, sikat gigi, peralatan makan, lilin, trash bag, container box, pasta gigi, dan sabun mandi,". Ungkapnya. Jumat, (07/11/2025)

"Sebaran bantuan di wilayah terdampak meliputi Desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo yang menerima 3 paket sembako dan 1 paket family kit; Desa Tamansatriyan, Kecamatan Tirtoyudo dengan 2 paket sembako dan 1 paket hygiene kit; serta Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit yang mendapatkan 3 paket sembako dan 1 paket family kit,". Jelasnya

"Sementara itu, untuk masyarakat terdampak angin kencang di Kecamatan Dau, PMI memberikan bantuan dalam jumlah lebih besar berupa beras 200 kg, minyak goreng 36 liter, gula pasir 24 kg, mie instan 400 bungkus, dan kecap botol 48 buah,". Terangnya

Bantuan ini disalurkan melalui Kantor Desa Sumbersekar dan diterima langsung oleh Kepala Desa untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.

Penyaluran bantuan di Dampit dan Tirtoyudo dilakukan langsung kepada keluarga terdampak dengan pendampingan perangkat desa agar tepat sasaran. 

"PMI Kabupaten Malang juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan memperkuat kesiapsiagaan berbasis komunitas,". Tambahnya

"Melalui kerja sama dan solidaritas, PMI berharap masyarakat terdampak dapat segera pulih dan kembali menjalankan aktivitas seperti sediakala,". Tutupnya

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

335.000 Liter Air Bersih Disalurkan PMI Pasuruan untuk Atasi Kekeringan di Pasrepan

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , ,

lintas6.com, Pasuruan - Dalam situasi darurat kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan bertindak cepat menyalurkan bantuan krusial berupa 335.000 liter air bersih kepada masyarakat yang terdampak di Kecamatan Pasrepan. 

Inisiatif ini menggarisbawahi komitmen PMI dalam memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, terutama dalam akses terhadap sumber daya air yang layak selama musim kemarau panjang yang telah terjadi tahun ini.

Dalam pelaksanaannya, distribusi air bersih telah berlangsung sejak 7 Oktober hingga akhir Oktober 2025, dengan melibatkan partisipasi aktif dari tiga unsur PMI: pengurus, staf, dan relawan. Setiap harinya, armada tangki air milik PMI digerakkan ke titik-titik kritis di wilayah terdampak kekeringan guna memastikan bahwa warga setempat, yang jumlahnya mencapai 4.841 jiwa, dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti minum, memasak, dan keperluan sanitasi lainnya.

Ketua PMI Kabupaten Pasuruan, H. Agus Sutiadji, SH. M. Si, dalam pernyataannya menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata dari kepedulian PMI terhadap bencana kemanusiaan yang sedang dihadapi masyarakat Pasrepan. 

Air merupakan kebutuhan paling mendasar. Melalui layanan distribusi air bersih ini, kami berupaya membantu masyarakat agar tetap memiliki akses terhadap air yang layak, terutama di tengah keterbatasan sumber air selama musim kemarau," ujarnya. Selasa, (04/11/2025)

Selain distribusi air bersih, PMI Kabupaten Pasuruan juga mengambil langkah preventif dengan menyalurkan 50 paket hygiene kit kepada warga, sebagai upaya mendukung penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini sejalan dengan program promosi kebersihan dan sanitasi (WASH) yang menjadi salah satu prioritas PMI, guna memastikan masyarakat tetap sehat dan terlindungi dari risiko penyakit akibat kekurangan air bersih.

Pengiriman dan pengisian air bersih dilakukan dengan disiplin tinggi. Warga, dengan antusias, membawa jeriken dan ember ke titik distribusi yang telah ditentukan. 

Relawan PMI yang terlibat tidak hanya membantu proses pengisian, tetapi juga memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan air dan sanitasi. 

Kesigapan dan koordinasi yang baik dari tim PMI tidak hanya memberikan bantuan nyata, tetapi juga edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kesaksian warga setempat menggambarkan betapa pentingnya bantuan ini. Junaedi, salah satu warga Desa Sibon, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan PMI. 

"Kalau tidak ada bantuan air bersih, kami biasanya mengambil air di desa sebelah yang jaraknya sekitar tiga kilometer. Harus bolak-balik empat kali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bantuan dari PMI, warga desa sangat terbantu dan tidak perlu sejauh itu lagi mencari air," ungkapnya.

Di sisi lain, Camat Pasrepan menyoroti pengurangan jumlah desa yang terdampak kekeringan dari tujuh menjadi empat desa, yaitu Desa Sibon dan Desa Ngantungan, berkat bantuan pipanisasi dari pemerintah yang dijalankan bersamaan dengan distribusi air dari PMI.

 "Kami berterima kasih atas dukungan dari PMI yang telah membantu warga kami di Pasrepan. Kehadiran PMI sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa-desa yang masih terdampak," katanya.

Kolaborasi antara PMI Kabupaten Pasuruan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menjadi kunci sukses dari pelaksanaan distribusi ini, yang secara simultan dan terkoordinasi memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. 

PMI Kabupaten Pasuruan pun berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah serta entitas terkait lainnya, agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau masyarakat dengan cara yang cepat, tepat, dan berkelanjutan.

"Kami berharap sinergi antara PMI, BPBD, dan pemerintah daerah dapat terus terjalin, sehingga pelayanan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak kekeringan bisa semakin optimal,” tutup H. Agus Sutiadji, menggarisbawahi harapan dan komitmen PMI dalam menangani bencana di masa mendatang.

Penulis:  
Editor: M Nur Amin Zabidi

PMI Bondowoso Salurkan 155.000 Liter Air Bersih untuk 5.344 Warga di 7 Kecamatan

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , ,

lintas6.com, Bondowoso — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bondowoso kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat akan air bersih dan layak konsumsi, terutama di tengah situasi darurat. 

Dalam periode Agustus hingga Oktober 2025, PMI Bondowoso berhasil menyalurkan sebanyak 155.000 liter air bersih, menjangkau 5.344 jiwa penerima manfaat di 14 dusun yang tersebar di 9 desa dan 7 kecamatan. 

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya tanggap darurat menghadapi bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.

Distribusi air bersih ini tidak hanya bertujuan untuk menangani kondisi darurat namun juga memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, terutama di daerah yang memiliki akses terbatas terhadap air bersih. 

PMI Bondowoso bekerja sama dengan berbagai mitra dan komunitas relawan untuk memastikan kelancaran distribusi dan cakupan area yang lebih luas. 

Mitra kolaborasi dalam inisiatif ini meliputi Konco Lintas Sekolah '76 (KLS '76), Paseduluran Wong Bondowoso (PWB), Climate Change Frontier (CCF), SRB Rescue, Paroki Tangguh Bencana (PATANA), dan Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Sumberdaya Masyarakat (LP2SM).

Ir. Drs.Juni Sukarno, MM, Ketua PMI Bondowoso, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh mitra yang telah berperan aktif dalam distribusi air bersih ini. 

“Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan distribusi air dapat memenuhi kebutuhan mereka yang paling membutuhkan, terutama saat menghadapi kondisi kekeringan," katanya. Selasa, (04/11/2025)

Warga yang menjadi penerima manfaat pun merasakan dampak positif dari distribusi air bersih ini, sebagaimana disampaikan oleh Holif, seorang ibu rumah tangga dari Dusun Sumberbiru, Desa Klabang, Kec. Tegalampel. 

"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat dalam penyediaan kebutuhan air bersih, terutama di daerah yang mengalami kekeringan atau kesulitan mendapat air bersih," ungkapnya.

Salah satu mitra, Agustin, Koordinator Komunitas Konco Lintas Sekolah '76 menyampaikan rasa senang dan bangga atas dukungan PMI dalam kegiatan Bakti Sosial, khususnya dalam distribusi air bersih yang sudah beberapa kali dilakukan bersama sejak bulan Agustus lalu.

"Kami merasa prihatin saat melihat postingan di media sosial PMI, terutama dari Mas Harry, yang menunjukkan sebuah dusun yang masih membutuhkan air bersih meskipun sudah memasuki musim hujan,". Ujarnya 

Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik dan mengucapkan terima kasih kepada PMI atas dukungannya.

“Meskipun sudah memasuki musim hujan, kebutuhan akan air bersih tetap ada, terutama untuk memasak dan minum. Kami sangat berharap PMI bisa terus datang dan membantu kami," Tambah Agustin.

Dalam kaitannya dengan upaya kolaboratif ini, Kristianto Putro Prasojo, Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyatakan rasa bangganya atas dukungan yang diberikan oleh PMI.

"Kami tersentuh melihat semangat PMI dalam membantu distribusi air bersih. Ini adalah bentuk solidaritas sesama yang patut diapresiasi dan menjadi teladan," tuturnya.

Dengan adanya inisiatif dan kolaborasi lintas sektor seperti ini, diharapkan kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terus terpenuhi dan tantangan terkait ketersediaan air dapat diminimalisasi.

PMI Bondowoso bersama mitranya berkomitmen untuk terus membangun hubungan yang sinergis dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan di masa mendatang. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada semua mitra dan relawan yang telah berperan serta dalam upaya ini. Semoga kerjasama ini dapat terus terjalin demi kesejahteraan masyarakat," pungkas Juni Sukarno
 
Penulis: Harry Prasetyo
Editor: M Nur Amin Zabidi 

PMI Lumajang Bantu Warga Terdampak Banjir Genangan di Desa Sidorejo

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , , , , ,

lintas86.com, Lumajang – Hujan lebat dengan intensitas tinggi baru-baru ini melanda Kabupaten Lumajang, terutama di Dusun Wungurejo, Desa Sidorejo, Kecamatan Rawakangkung, menyebabkan banjir genangan yang cukup parah. Situasi ini mengakibatkan sejumlah rumah warga terendam air, memicu keprihatinan dan kebutuhan akan tindakan cepat dari berbagai pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Sebagai respons cepat terhadap bencana ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang bersama rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Lumajang, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir. Tujuannya adalah untuk melihat kondisi terkini warga serta menilai kebutuhan bantuan yang mendesak. Kunjungan tersebut juga diiringi dengan penyerahan bantuan berupa makanan siap saji dan biskuit bagi warga yang terdampak.

Nurhadi Santoso, S.P., perwakilan dari PMI Kabupaten Lumajang, mengungkapkan bahwa pihaknya turut serta memberikan bantuan penting dalam bentuk paket makanan dan air minum, sebanyak 200 bungkus. 

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa Sidorejo, Heru, di Balai Desa Sidorejo pada Sabtu, 1 November 2025. 

Dalam aksi kemanusiaan ini, PMI Lumajang mengerahkan total lima orang, terdiri dari pengurus, staf, dan relawan, untuk memastikan proses distribusi bantuan berjalan lancar dan tepat sasaran.

"Kami berharap banjir bisa segera surut sehingga masyarakat Desa Sidorejo dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Bantuan dari Palang Merah Indonesia Lumajang ini diharapkan bisa membantu meringankan beban warga yang terdampak," ujar Nurhadi Santoso dengan penuh harap.

Aksi cepat tanggap ini merupakan bagian dari upaya PMI Lumajang untuk terus memberikan dukungan kepada masyarakat di saat-saat darurat, dengan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Bantuan yang disalurkan lebih dari sekadar respons tanggap darurat, tetapi juga merupakan wujud nyata dari kepedulian dan kebersamaan dalam melewati masa-masa sulit.

Di tengah bencana yang melanda, sinergi antara PMI, Pemerintah Kabupaten Lumajang, dan unsur Forkopimda menjadi kunci penting dalam meringankan beban yang harus ditanggung oleh masyarakat. Keterlibatan aktif pihak-pihak terkait dalam memberikan bantuan menegaskan komitmen untuk menjaga ketahanan masyarakat dan memastikan kesejahteraan para korban banjir di Lumajang.

Dengan adanya bantuan ini, besar harapan agar proses pemulihan dan penanganan pascabencana dapat berjalan dengan cepat dan efektif, sehingga warga Desa Sidorejo bisa segera kembali ke kehidupan normal. Bantuan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat akan terus berlanjut hingga situasi benar-benar pulih.

Penulis: Rini Jamilah 
Editor: M Nur Amin Zabidi

PMI Ponorogo bantu Korban Hujan Disertai Angin Kencang dan Petir Desa Kutu Wetan

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , , ,

lintas86.com, Ponorogo - Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Ponorogo, tepatnya di Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jetis, yang harus berjibaku dengan kerusakan akibat hujan disertai angin kencang dan sambaran petir. Kejadian yang terjadi pada Selasa, 28 Oktober 2025, ini mengakibatkan satu rumah milik Agus Santoso, warga Dukuh Krajan Timur RT/RW 03/01, mengalami kerusakan berat terutama pada bagian atap, akibat hantaman petir.

Fenomena cuaca ini semakin menguatkan seruan akan pentingnya kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang kian sering terjadi akibat perubahan iklim.

Kepala BPBD Kabupaten Ponorogo, Masun, menggarisbawahi bahwa insiden ini adalah salah satu contoh nyata dari dampak perubahan iklim yang perlu disikapi dengan serius.

Menanggapi situasi darurat tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo, bersama dengan perangkat desa setempat, bergerak cepat memberikan bantuan logistik kepada korban pada keesokan harinya, Rabu, 29 Oktober 2025. 

"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga Pak Agus serta menunjukkan bahwa di tengah musibah, kekuatan gotong-royong masyarakat tetap menjadi landasan yang kokoh," ungkap Yoga Muhammad Ali mewakili Ketua PMI Ponorogo saat dilapangan. Bantuan yang diberikan meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, matras dan hygiene kit yang diperlukan untuk mendukung pemulihan awal.

Selain di Desa Kutu Wetan, PMI Ponorogo juga mendistribusikan bantuan untuk para korban tanah longsor di Kecamatan Ngebel, Sawoo, Pulung, serta dampak sambaran petir di Kecamatan Balong. Upaya ini menunjukkan komitmen PMI yang kuat dalam aksi tanggap bencana dan memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak.

PMI Ponorogo saat distribusi bantuan bencana di Kecamatan Pulung, Balong, Ngebel dan Sawoo

Lebih dari sekadar memberikan bantuan material, PMI menggarisbawahi pentingnya edukasi berkelanjutan mengenai mitigasi bencana di tingkat lokal. Ini termasuk sistem peringatan dini yang efektif, perencanaan tata ruang yang memperhitungkan risiko lingkungan, dan kerjasama sinergis antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta masyarakat.

Dalam skala yang lebih luas, dedikasi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana yang dipicu oleh perubahan iklim. Hanya melalui kolaborasi yang erat, kita dapat membangun ketahanan bencana yang lebih kuat, menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan di masa mendatang.

Peristiwa di Desa Kutu Wetan adalah pengingat akan tantangan alam yang harus dihadapi dengan tegar dan bijaksana. Melalui kerja sama ini, kita berharap dapat menghadapi cuaca ekstrem yang semakin meningkat dengan lebih siap dan responsif.

Penulis: M Nur Amin Zabidi 
Editor: Redaksi

DPD Permadani Kota Magelang Kukuhkan 45 Wisudawan Bregada XXXIII

Posted by Redaksi | | Posted in , , , , , ,

lintas86.com, Magelang — Dalam suasana penuh kebanggaan, Ketua DPD Permadani Kota Magelang mengukuhkan 45 wisudawan Bregada XXXIII Permadani pada sebuah upacara yang berlangsung di Pendopo Pengabdian Walikota Magelang.
Sabtu, 18 Oktober 2025.

Wisudawan berasal dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari perangkat desa, pegawai swasta, wiraswasta, guru, dosen, hingga tenaga kepemudaan dan pelaku budaya, menunjukkan komitmen mereka untuk melestarikan budaya kota dan daerah sekitarnya.

Kepala DPD Permadani Kota Magelang, Susilo Anggoro, S.E., menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian para wisudawan.

Ia menegaskan bahwa prestasi ini bukan hanya tentang individualitas, melainkan cerminan kolaborasi antara komunitas budaya, institusi pendidikan, dan pemerintah daerah dalam membangun karakter melalui pelestarian budaya. 

“Wisudawan XXXIII bukan sekadar lulusan, melainkan agen-agen budaya yang akan membawa nilai-nilai luhur kita ke lingkungan masing-masing,” ujar Susilo dalam sambutannya.

Walikota Magelang, H. Damar Prasetyono, turut hadir dan menegaskan komitmen kota untuk menjadikan Magelang sebagai pusat budaya yang berkelanjutan.

 Ia menekankan pentingnya nilai unggah-ungguh, etika, dan gotong-royong sebagai fondasi pembentukan karakter generasi muda. 

“Budaya kita adalah identitas kita. Melalui program Permadani, kita dorong generasi muda untuk memahami, menghormati, dan melestarikan budaya dengan cara yang relevan bagi zaman sekarang,” katanya.

Ketua DPP Permadani, KRA. Dr. Suyitno Yogisworonagoro, M.Pd, dalam sambutannya menegaskan peran Permadani sebagai jembatan antara budaya tradisional dengan kebutuhan pembentukan karakter modern. 

Ia menyoroti pentingnya pendidikan budaya dalam kurikulum lokal dan program pelatihan bagi pengajar untuk memastikan keberlanjutan upaya pelestarian budaya.

 “Pendidikan budaya bukan sekadar hiburan, tetapi fondasi pembentukan identitas dan karakter bangsa,” ujarnya.

Pelaksanaan Wisuda dan Harapan ke Depan
Acara wisuda juga diwarnai dengan wejangan dan arahan dari para pemangku kepentingan pendidikan.  

Yohanes Eko Sarwono, S.Pd., yang menyampaikan pesan motivasi kepada para wisudawan agar terus menginspirasi lingkungan sekitar melalui tindakan nyata. 

Dalam laporan singkat, panitia menuturkan bahwa wisudawan XXXIII telah mengikuti berbagai program pelatihan budaya, termasuk pengenalan macapat dan adab budaya sebagai bagian dari Festival Tradisi Budaya Indonesia (FTBI) yang digelar oleh organisasi budaya setempat.

Dengan adanya momentum ini, diharapkan para wisudawan akan menjadi motor penggerak pelestarian budaya di Magelang maupun daerah sekitarnya. 

Upacara pengukuhan ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga identitas budaya kota sambil mempersiapkan generasi penerus yang peka terhadap nilai-nilai tradisi dan relevan dengan dinamika zaman. Magelang pun berharap momentum ini membangkitkan semangat komunitas budaya untuk terus berinovasi tanpa kehilangan akar budaya lokal.

Dilarang mengambil atau menayangkan ulang sebagian atau seluruh artikel ini untuk konten media sosial komersial tanpa izin dari redaksi. Untuk update cepat, akurat, dan terpercaya, ikuti lintas86.com melalui saluran WhatsApp di https://whatsapp.com/channel/0029VaDN14t6LwHsI1fAL91s(min)

    Blog Archive