lintas6.com, Aceh Tamiang - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Aceh, Murdani Yusuf, memimpin langsung aksi tanggap darurat bencana yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam upaya memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak, PMI Aceh mengerahkan berbagai bentuk bantuan logistik, layanan kesehatan, dan dukungan komunikasi yang terpadu dan cepat.
Sebagai langkah awal, PMI Aceh mengirimkan empat unit mobil tangki air bersih ke Aceh Tamiang, dua unit ke Kabupaten Aceh Timur, dan satu unit ke Kota Langsa. Air bersih ini sangat vital untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana, terutama di lokasi pengungsian dan permukiman yang mengalami kerusakan.
Selain air bersih, PMI Aceh juga membawa logistik bantuan dari PMI Pusat yang berisi kebutuhan dasar masyarakat seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan sanitasi. Bantuan ini dirancang untuk segera didistribusikan kepada warga agar dapat meringankan beban mereka di masa sulit.
PMI Aceh juga mengerahkan tenaga medis lokal yang diperkuat oleh tim medis dari PMI Solo, PMI DIY, dan Rumah Sakit PMI Bogor. Tiga unit ambulans mobile dioperasikan untuk memberikan layanan kesehatan keliling. Salah satu ambulans berasal dari PMI Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, yang turut mendukung pelayanan medis di wilayah terdampak.
Layanan kesehatan ini sangat penting untuk menangani berbagai kondisi medis yang muncul pasca bencana, mulai dari luka ringan hingga penyakit yang berpotensi meningkat akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Untuk mengatasi keterbatasan akses komunikasi di lokasi bencana, PMI Aceh membawa perangkat Starlink, sebuah teknologi satelit yang menyediakan akses internet cepat dan stabil. Bersama dengan genset sebagai sumber listrik cadangan, perangkat ini memungkinkan koordinasi yang lebih efektif antar tim lapangan dan pusat komando.
Dengan akses internet yang memadai, proses distribusi bantuan dan pemantauan situasi dapat berjalan lebih lancar dan responsif.
Ketua PMI Aceh, Murdani Yusuf, menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bentuk komitmen PMI untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat sasaran.
Ia juga menambahkan bahwa PMI Aceh akan terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan kebutuhan bantuan sesuai kondisi terbaru di lapangan.
PMI Aceh menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan memberikan pelayanan kemanusiaan hingga kondisi masyarakat terdampak kembali pulih. Dengan sinergi antara bantuan logistik, layanan medis, dan teknologi komunikasi, PMI Aceh berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi warga Aceh Tamiang dan sekitarnya.
Bantuan kemanusiaan yang cepat, tepat, dan terpadu adalah kunci untuk memulihkan kehidupan masyarakat pasca bencana. PMI Aceh menunjukkan bahwa solidaritas dan teknologi dapat berjalan beriringan demi kemanusiaan.
Sebagai langkah awal, PMI Aceh mengirimkan empat unit mobil tangki air bersih ke Aceh Tamiang, dua unit ke Kabupaten Aceh Timur, dan satu unit ke Kota Langsa. Air bersih ini sangat vital untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana, terutama di lokasi pengungsian dan permukiman yang mengalami kerusakan.
Selain air bersih, PMI Aceh juga membawa logistik bantuan dari PMI Pusat yang berisi kebutuhan dasar masyarakat seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan sanitasi. Bantuan ini dirancang untuk segera didistribusikan kepada warga agar dapat meringankan beban mereka di masa sulit.
PMI Aceh juga mengerahkan tenaga medis lokal yang diperkuat oleh tim medis dari PMI Solo, PMI DIY, dan Rumah Sakit PMI Bogor. Tiga unit ambulans mobile dioperasikan untuk memberikan layanan kesehatan keliling. Salah satu ambulans berasal dari PMI Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara, yang turut mendukung pelayanan medis di wilayah terdampak.
Layanan kesehatan ini sangat penting untuk menangani berbagai kondisi medis yang muncul pasca bencana, mulai dari luka ringan hingga penyakit yang berpotensi meningkat akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Untuk mengatasi keterbatasan akses komunikasi di lokasi bencana, PMI Aceh membawa perangkat Starlink, sebuah teknologi satelit yang menyediakan akses internet cepat dan stabil. Bersama dengan genset sebagai sumber listrik cadangan, perangkat ini memungkinkan koordinasi yang lebih efektif antar tim lapangan dan pusat komando.
Dengan akses internet yang memadai, proses distribusi bantuan dan pemantauan situasi dapat berjalan lebih lancar dan responsif.
Ketua PMI Aceh, Murdani Yusuf, menegaskan bahwa seluruh langkah ini merupakan bentuk komitmen PMI untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat sasaran.
“PMI Aceh bergerak secepat mungkin untuk membantu masyarakat terdampak pasca bencana. Pengiriman logistik, air bersih, layanan kesehatan, hingga dukungan komunikasi berupa 1 Unit Paket Lengkap Starlink dan juga Genset, kami lakukan secara terpadu agar penanganan di lapangan berjalan efektif,” ujar Murdani Yusuf.
Ia juga menambahkan bahwa PMI Aceh akan terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan kebutuhan bantuan sesuai kondisi terbaru di lapangan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan PMI kabupaten/kota, pemerintah daerah, serta PMI Pusat agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.
PMI Aceh menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan memberikan pelayanan kemanusiaan hingga kondisi masyarakat terdampak kembali pulih. Dengan sinergi antara bantuan logistik, layanan medis, dan teknologi komunikasi, PMI Aceh berharap dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi warga Aceh Tamiang dan sekitarnya.
Bantuan kemanusiaan yang cepat, tepat, dan terpadu adalah kunci untuk memulihkan kehidupan masyarakat pasca bencana. PMI Aceh menunjukkan bahwa solidaritas dan teknologi dapat berjalan beriringan demi kemanusiaan.
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi


