Fahrol Hidayat, Humas PMI Provinsi Aceh, menjelaskan bahwa pada hari pertama pelaksanaan layanan ini, sebanyak 68 orang telah mendapatkan pelayanan medis secara langsung. Angka ini menunjukkan betapa besar kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan pasca bencana.
"Kami sangat bersyukur atas kehadiran tim medis yang terdiri dari berbagai daerah, seperti Provinsi Aceh, PMI Kota Solo, RS PMI Bogor, Tim Medis Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta PMI Kota Bantul. Kolaborasi ini memperkuat upaya kami dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi warga Aceh Tamiang," ujar Fahrol.
Tidak hanya beroperasi di markas utama, pelayanan kesehatan PMI juga dilakukan secara mobile. Tim medis menggunakan dua unit armada ambulance untuk menjangkau desa-desa yang sulit mengakses fasilitas kesehatan akibat kondisi pasca bencana. Pendekatan ini dirancang agar bantuan medis dapat diterima secara merata dan tepat sasaran, terutama bagi warga yang tidak mampu atau kesulitan untuk datang ke pusat kota.
"Hari ini tim medis akan bergerak menggunakan dua unit armada ambulance untuk melayani warga di desa-desa secara langsung. Dengan demikian, warga yang membutuhkan pertolongan medis tidak perlu datang jauh-jauh ke pusat kota. Kami memastikan pelayanan kesehatan dapat dirasakan secara merata dan tepat sasaran," tambah Fahrol.
Kehadiran tim medis dari berbagai wilayah seperti PMI Kota Solo, RS PMI Bogor, dan Provinsi DIY menjadi bukti kuatnya sinergi antar daerah dalam menghadapi situasi darurat bencana. Sinergi ini tidak hanya mempercepat penanganan medis, tetapi juga meringankan beban masyarakat terdampak yang membutuhkan bantuan segera.
Fahrol menekankan bahwa kolaborasi lintas daerah ini adalah kekuatan utama dalam memberikan respons cepat dan efektif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat.
Fahrol juga mengajak masyarakat dan pemerintah setempat untuk terus mendukung dan bekerja sama dalam mengoptimalkan layanan kesehatan dan penanganan bencana.
"Kami berharap upaya ini dapat membantu memulihkan kondisi masyarakat dan mempercepat proses pemulihan wilayah pasca bencana," katanya.
Pelayanan kesehatan gratis yang digelar oleh PMI Aceh Tamiang merupakan bentuk nyata komitmen PMI dalam memberikan bantuan kemanusiaan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat terdampak. Dengan adanya layanan mobile dan dukungan tim medis lintas daerah, diharapkan masyarakat dapat segera pulih dan kembali beraktivitas normal.
PMI juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan selama masa pemulihan ini. Layanan kesehatan ini akan terus berjalan selama situasi darurat berlangsung untuk memastikan tidak ada warga yang terabaikan.
Layanan kesehatan PMI di Aceh Tamiang menjadi simbol solidaritas dan kepedulian antar sesama dalam menghadapi bencana. Semoga sinergi dan kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam memperkuat upaya kemanusiaan dan penanganan bencana di masa depan.
Dengan langkah cepat dan layanan yang menyentuh langsung masyarakat, PMI Aceh Tamiang membuktikan bahwa dalam situasi sulit sekalipun, kekuatan gotong royong dan kemanusiaan mampu menjadi penolong utama bagi mereka yang membutuhkan.
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi


