lintas6.com, Lumajang – Di tengah suasana pemulihan pasca-erupsi Gunung Semeru yang terjadi beberapa hari lalu, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lumajang melanjutkan upayanya untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat terdampak. Pada Sabtu, 22 November 2025, PMI menggelar aksi pembagian masker di jalur Piket Nol, Lumajang, sebagai langkah untuk melindungi masyarakat dari bahaya abu vulkanik yang masih menyelimuti beberapa wilayah.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian aksi cepat tanggap darurat yang telah dilakukan oleh PMI Lumajang sejak terjadinya erupsi pada 19 November 2025. Bencana ini tidak hanya membawa dampak langsung dalam bentuk kerusakan fisik, tetapi juga menyisakan kondisi lingkungan yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Abu vulkanik yang terbawa angin dapat menjadi ancaman serius bagi pernapasan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan.
Nurhadi Santoso, SP., Wakil Sekretaris PMI Lumajang, menegaskan pentingnya penggunaan masker sebagai tindakan preventif terhadap ancaman kesehatan yang mungkin timbul.
"Kami memahami bahwa abu vulkanik ini dapat membahayakan kesehatan warga. Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, terutama di area-area yang terdampak parah," ujarnya.
Pembagian masker di jalur Piket Nol difokuskan pada pengguna jalan dan masyarakat sekitar yang masih menjalankan aktivitas harian mereka. PMI memastikan bahwa masker yang dibagikan memenuhi standar kesehatan untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel berbahaya. Hingga siang tadi, ratusan masker telah dibagikan secara gratis kepada warga dan pengendara yang melintas.
Selain masker, PMI juga terus memantau situasi di lokasi-lokasi pengungsian dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menyalurkan bantuan-bantuan yang diperlukan. Aksi pembagian masker ini merupakan salah satu dari sekian banyak upaya PMI untuk memberikan perlindungan yang komprehensif kepada masyarakat. Langkah ini juga didukung oleh edukasi kepada warga mengenai bahaya abu vulkanik dan pentingnya langkah-langkah pencegahan.
Di sisi lain, penanganan lebih lanjut terhadap warga yang mengalami luka bakar dan korban terdampak lainnya juga terus dilakukan. Tim medis PMI bersama dengan instansi kesehatan setempat tetap bersiaga untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Dalam situasi seperti ini, keberadaan PMI sebagai garda terdepan dalam hal respon bencana menjadi krusial.
Dengan dedikasi dan kerja keras yang ditunjukkan oleh seluruh elemen PMI Lumajang, masyarakat diharapkan dapat menghadapi masa-masa sulit ini dengan lebih tenang dan merasa lebih terlindungi. Aksi ini tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak saat ini, tetapi juga menunjukkan komitmen PMI dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warga dalam jangka panjang.
PMI Lumajang bertekad untuk terus hadir dan bergerak memberikan bantuan hingga situasi benar-benar pulih. Harapannya, semua pihak dapat bersinergi demi mewujudkan pemulihan yang menyeluruh dan berkelanjutan bagi warga terdampak bencana di Lumajang. Kemandirian masyarakat dan kesiapsiagaan semua elemen menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan ini serta dalam menangani kemungkinan ancaman serupa di masa depan.
Penulis: Nur A.
Editor: Redaksi


