From our Blog

09 Mei 2025

Hari Palang Merah Internasional, PMI NTT Kampanye Kebersihan dan Mitigasi Hijau


lintas86.com, Kupang – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi Kampanye Kebersihan dan Mitigasi Hijau di Pantai Teluk Kupang, Oesapa, Kota Kupang, Jumat (9/5/2025). 

Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Mei.

Aksi ini melibatkan pengurus, staf, dan relawan PMI Provinsi dan Kota Kupang, serta didukung penuh oleh Pemerintah Kelurahan Oesapa, Ketua RW dan RT setempat. Sebanyak 30 peserta berpartisipasi dalam menanam 100 bibit mangrove di pesisir pantai.

Wakil Sekretaris PMI Provinsi NTT, Severinus Poso, dalam sambutannya menekankan pentingnya momentum Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional sebagai refleksi peran serta dalam pelayanan kemanusiaan.

Mengangkat tema "On the Side of Humanity," ia mengajak seluruh pihak untuk merenungkan apakah aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan telah berfokus pada kepentingan kemanusiaan itu sendiri.

"Dengan tema ini, kita diajak untuk melihat apakah aksi-aksi kemanusiaan kita terarah pada Pihak Kemanusiaan itu sendiri atau fondasi utama aksi-aksi kemanusian adalah Kemanusiaan," ujar Severinus Poso. 

Ia menegaskan bahwa kegiatan kampanye kebersihan dan mitigasi hijau di Pantai Oesapa merupakan salah satu cara untuk mendukung penghijauan, aksi adaptasi perubahan iklim, serta keberlanjutan dan keutuhan ciptaan.

Lurah Oesapa, Kiai Kia, A. Md., menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi atas dukungan PMI Provinsi NTT dalam upaya mitigasi hijau di wilayahnya. 

Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi antara Kelurahan Oesapa dan PMI telah terjalin sejak tahun lalu, termasuk aksi penanaman mangrove dalam rangka HUT PMI.

"Saya menyambut niat baik dari Palang Merah dan kami sudah menjalankan kegiatan bersama dengan PMI Provinsi NTT sejak tahun lalu. Tahun lalu kita melakukan aksi penanaman mangrove dalam rangka HUT PMI dan saat ini kita juga melakukannya dalam rangka Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ini merupakan langkah positif dan komitmen karena dilakukan secara berkala," ungkap Kiai Kia.

Lebih lanjut, Kepala Desa Oesapa menyatakan dukungan penuh masyarakat terhadap pelayanan kemanusiaan, termasuk rencana kolaborasi dengan PMI dalam kegiatan donor darah rutin.

Ia berharap kegiatan ini berjalan lancar dan dapat mewujudkan karya kemanusiaan yang berkelanjutan.

Koordinator pelaksana kegiatan, Adrian Jeharun, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki makna mendalam. 

"Pertama, aksi kemanusiaan harus terus dilaksanakan secara kolaboratif, melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga mitra, dan masyarakat. Kedua, dampak perubahan iklim sangat signifikan, sehingga pembangunan harus berkelanjutan dan mempertimbangkan solusi berbasis alam (nature based solutions). Ketiga, mangrove memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan manusia, seperti mengurangi dampak banjir, mencegah abrasi, serta menjadi tempat perlindungan dan perkembangan biota laut,". Ungkapnya

Kegiatan kampanye kebersihan dan mitigasi hijau ini merupakan wujud komitmen PMI NTT dalam melayani kemanusiaan dan menjaga lingkungan.

Melalui aksi ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menanam mangrove semakin meningkat, serta mempererat kerjasama antara PMI, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)

Pramuka SMPN 11 Magelang Gelar Kemah Akhir Tahun


lintas86.comMagelang – Gudep 02.055-056 yang berpangkalan di SMP Negeri 11 Magelang sukses melaksanakan kegiatan kemah akhir tahun di Buper Surya Buana Pakis, Kabupaten Magelang. 

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7 hingga 9 Mei 2025, dan dihadiri oleh 155 siswa kelas 7 yang didampingi oleh 29 Dewan Penggalang (DP) dari kelas 8.

Acara dibuka secara resmi oleh Wahyu Sujatmiko, S.Pd, Wakil Kepala Kesiswaan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa tujuan utama dari kegiatan kemah ini adalah untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh siswa selama kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada semester 1 dan 2. 

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih kemandirian siswa kelas 7 serta meningkatkan kemampuan kerja sama antar individu dalam kelompok.

Ahmad Sholikin, S.Pd, yang merupakan ketua panitia sekaligus Kepala Gudep, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman berharga bagi para peserta. 

"Kami ingin siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dapat mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya. 

Selama perkemahan, peserta mengikuti berbagai materi pelatihan seperti dinamika kelompok, tali temali, praktek pendirian tenda, memasak, api unggun, pentas seni tiap regu, ujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), baris berbaris, dan penjelajahan.

Salah satu momen menarik selama kemah adalah pentas seni yang ditampilkan oleh masing-masing regu. Setiap regu menunjukkan kreativitas dan bakatnya dalam berbagai bentuk seni, mulai dari musik hingga tari. Hal ini tidak hanya menghibur peserta, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kekompakan antar anggota regu.

Pada hari terakhir kegiatan, Kepala SMP Negeri 11 Magelang, Deni Kurniawan, S.Pd, dalam upacara penutupan menyampaikan harapannya agar semua peserta dapat mengamalkan dan menerapkan Tri Satya dan Dasa Darma dalam kegiatan sehari-hari mereka.

"Kami berharap pengalaman yang didapat selama kemah ini dapat menjadi bekal bagi kalian untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab," tuturnya.

Kegiatan kemah akhir tahun ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi siswa-siswa baru, tetapi juga mempererat hubungan antar siswa dan guru. 

Dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, seluruh peserta pulang dengan membawa kenangan indah serta ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan mereka ke depan.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMP Negeri 11 Magelang berharap dapat terus mengembangkan program-program ekstrakurikuler yang mendidik dan bermanfaat bagi siswa, serta menyiapkan generasi muda yang tangguh dan mandiri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)

08 Mei 2025

Hari Palang Merah Internasional, PMI Kupas Layanan Kemanusiaan di Ponorogo


lintas86.com, Ponorogo – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo merayakan Hari Palang Merah Internasional dengan cara yang unik dan informatif. Bekerjasama dengan Radio Songgolangit 99,2 FM, PMI menggelar talkshow bertajuk "Kupas Tuntas Pelayanan PMI!" pada Kamis, 8 Mei 2025, pukul 11.00 - 12.00 WIB. 

Acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Ponorogo tentang berbagai layanan yang ditawarkan oleh PMI Kabupaten Ponorogo.

Talkshow yang disiarkan langsung melalui frekuensi Radio Songgolangit ini menghadirkan Ketua Pengurus PMI Kabupaten Ponorogo, Drs. H. Luhur Karsanto M.Si., sebagai narasumber utama. 

Dalam perbincangan hangat tersebut, Drs. Luhur memaparkan secara rinci berbagai pelayanan yang disediakan PMI Kabupaten Ponorogo, melampaui stigma yang selama ini melekat hanya pada donor darah.

"PMI, selain memberikan layanan donor darah, juga memiliki pelayanan ambulance pasien, ambulance jenazah, dan Rumah Sehat PMI Kabupaten Ponorogo," jelas Drs. Luhur, membuka wawasan pendengar tentang cakupan pelayanan yang luas dari PMI.

Lebih lanjut, Drs. Luhur menekankan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan ambulance PMI. 

"Pelayanan ambulance Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo dapat diakses dengan menghubungi Call Center dengan nomor 0852 - 1381 - 8818," ungkapnya. 

Ia juga memberikan kabar gembira mengenai tarif ambulance yang sangat terjangkau, bahkan gratis untuk radius tertentu. 

"Untuk pengantaran jenazah radius 4 km gratis, diluar itu tarifnya terjangkau, misalnya ke kota Madiun hanya dikenakan tarif Rp. 10.000,00 per kilometer. Biaya ini hanya untuk BBM, sementara untuk tenaga dan lainnya, bebas biaya," tegasnya.

Komitmen PMI Kabupaten Ponorogo dalam melayani masyarakat tanpa pandang bulu juga ditegaskan oleh Drs. Luhur. 

"Bagi masyarakat yang kurang mampu, diberikan layanan secara gratis," imbuhnya.

 Ia mengakui bahwa untuk terus memberikan pelayanan yang optimal, PMI membutuhkan dukungan operasional dari berbagai pihak.

Salah satu topik yang menarik perhatian pendengar adalah mitos mengenai donor darah. 

Menanggapi pertanyaan masyarakat mengenai rasa sakit saat donor darah, Drs. Luhur memberikan penjelasan yang menenangkan. 

"Bagaimana orang terasa tergigit semut angkrang, saya rasa hampir seperti itu, ketika jarum ditusukkan sedikit sakit namun seterusnya terasa biasa saja. Justru setelah donor darah ini orang akan merasa candu, karena donor darah ini menyehatkan dan sel-sel darah terregenerasi," jelasnya.

Selain manfaat kesehatan, Drs. Luhur juga menyoroti nilai kemanusiaan yang terkandung dalam donor darah. 

"Pentingnya donor darah juga untuk nilai kemanusiaan, yaitu dapat menyumbangkan darah terhadap pasien, meskipun kita tidak mengetahui darah tersebut diberikan ini akan menambah nilai ikhlas pada diri kita," tuturnya.

Tidak hanya fokus pada pelayanan donor darah dan ambulance, PMI Kabupaten Ponorogo juga memiliki komitmen yang kuat dalam penanggulangan bencana. 

Drs. Luhur menyampaikan harapan agar PMI dapat memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana selambat-lambatnya 6 (enam) jam pasca kejadian. Untuk mewujudkan hal ini, PMI Kabupaten Ponorogo menjalin kerjasama erat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo.

Talkshow "Kupas Tuntas Pelayanan PMI!" ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Ponorogo tentang peran penting PMI dan mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan kemanusiaan. 

Melalui momentum Hari Palang Merah Internasional, PMI Kabupaten Ponorogo semakin memantapkan diri sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (pmi ponorogo/rik/min)

Peringati Hari Palang Merah Internasional, PMI Kota Kupang Gelar Simulasi Bencana Gempa


lintas86.com Kupang – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang menggelar simulasi bencana gempa bumi yang melibatkan puluhan siswa dan staf di SMK Negeri 2 Kota Kupang pada hari ini, Kamis, 8 Mei 2025. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 8 Mei, dengan mengusung tema "On the Side of Humanity" sebagai representasi komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Simulasi yang berlangsung di lingkungan sekolah ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan penting dalam menghadapi situasi darurat, khususnya gempa bumi. 

PMI Kota Kupang berupaya menanamkan budaya sadar bencana di kalangan pelajar, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang tangguh dan responsif dalam membantu diri sendiri dan orang lain saat terjadi bencana.

Ketua PMI Kota Kupang, Indra W. E. Gah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa simulasi ini lebih dari sekadar latihan teknis.

"Simulasi ini bukan hanya latihan teknis, tetapi juga suatu bentuk penguatan karakter kemanusiaan untuk tangguh dan peduli terhadap sesama," tegasnya.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.

Rangkaian kegiatan simulasi meliputi pemberian materi edukasi tentang gempa bumi, cara-cara evakuasi yang aman, teknik pertolongan pertama pada korban luka, serta koordinasi dengan tim tanggap darurat. 

Skenario simulasi dirancang semirip mungkin dengan kondisi nyata saat terjadi gempa bumi, sehingga para peserta dapat merasakan pengalaman yang lebih realistis dan memahami langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi panik dan mendesak.

PLT Kepala Sekolah SMK N 2 Kota Kupang, Lazarus Dara Nguru, menyambut baik inisiatif PMI Kota Kupang dalam menyelenggarakan simulasi ini. 

Ia menyatakan apresiasinya atas dukungan PMI dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah. 

"PMI terus mendukung pelaksanaan kegiatan seperti ini dan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah. Sehingga para siswa mendapatkan keterampilan dalam menyikapi kondisi darurat," ujarnya. 

Lazarus menambahkan bahwa keterampilan yang diperoleh siswa dalam simulasi ini akan sangat berguna, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar.


Kegiatan simulasi ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari:
  •  10 anggota Palang Merah Remaja (PMR) Wira dari SMKN 1 Kupang
  • 10 anggota PMR Wira dari MAN Kupang
  • 50 anggota PMR Wira dari SMKN 2 Kupang
  • Kepala Sekolah dan Guru SMKN 2 Kupang
  • Pembina PMR
  • Pengurus, pegawai, dan Relawan PMI Kota Kupang
  • Perwakilan dari PMI Provinsi NTT
Partisipasi aktif dari berbagai pihak menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Kota Kupang.

Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia menjadi momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi landasan gerakan kemanusiaan global. PMI Kota Kupang berkomitmen untuk terus bergerak aktif dalam pelayanan kemanusiaan, membangun solidaritas di tengah masyarakat, dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana. 

Melalui kegiatan seperti simulasi ini, PMI Kota Kupang berupaya mewujudkan ketangguhan bersama dalam menghadapi bencana, sesuai dengan semangat bersama yakni:

 "Siamo Tutti Fratelli" (Kita Semua Bersaudara).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (pmi ntt/min)


Palang Merah Kanada dan PMI Perkuat Kemitraan Kesiapsiagaan Bencana di Asia Pasifik


lintas6.comm, Jakarta – Palang Merah Kanada (Canadian Red Cross/CRC) telah menyelesaikan kunjungan strategis ke Palang Merah Indonesia (PMI) yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 10 Mei 2025 di Jakarta. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama dalam bidang kesiapsiagaan dan respons bencana di kawasan Asia Pasifik, wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Dipimpin langsung oleh Presiden dan CEO CRC, Conrad Sauvé, bersama Kepala Kawasan Asia Pasifik, Carla Taylor, delegasi CRC melakukan serangkaian pertemuan dan diskusi intensif dengan jajaran pimpinan PMI yang diketuai oleh Ketua Umum Jusuf Kalla. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara pimpinan CRC dan Duta Besar Pemerintah Indonesia, menunjukkan komitmen kuat kedua organisasi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks di kawasan.

"Asia Pasifik merupakan wilayah yang sangat rawan bencana dan dampak perubahan iklim, namun juga memiliki kekuatan besar dari kapasitas dan pengalaman Perhimpunan Nasional di kawasan ini," ujar Conrad Sauve. 

"Kami melihat potensi luar biasa untuk pertukaran teknis, pembelajaran bersama, dan penguatan solidaritas kemanusiaan.". Jelasnya

Kunjungan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya risiko bencana terkait perubahan iklim di kawasan Asia Pasifik. Berdasarkan World Risk Index 2024, enam dari sepuluh negara paling berisiko di dunia berada di Asia Pasifik, dengan Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi secara global. 

Fakta ini menggarisbawahi urgensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas respons bencana di tingkat nasional dan regional.

Selama kunjungan, CRC dan PMI berdiskusi mengenai prioritas bersama, memperjelas ruang lingkup kerja sama, serta merancang perencanaan strategis untuk kemitraan jangka panjang. 

Fokus utama diskusi meliputi peningkatan kapasitas PMI dalam merespons bencana, pengembangan program-program komunitas berbasis risiko, serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Selain itu, kedua organisasi juga menjajaki cara-cara untuk bersama-sama mendukung strategi investasi Indo-Pasifik Pemerintah Kanada, yang bertujuan untuk memperkuat keamanan, kemakmuran, dan ketahanan di kawasan. 

Kemitraan strategis antara CRC dan PMI diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian tujuan-tujuan tersebut, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Lebih lanjut, CRC dan PMI berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi regional dalam Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (RCM) di kawasan ASEAN. Hal ini diwujudkan melalui dialog dengan berbagai pihak terkait, termasuk AHA Centre (ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management), Sekretariat ASEAN, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), serta mitra regional lainnya seperti Palang Merah Amerika, ICRC (International Committee of the Red Cross), dan Palang Merah Australia. 

Diskusi ini berfokus pada kolaborasi dalam inisiatif regional, termasuk program ASEAN–BRACE yang didukung oleh Pemerintah Kanada, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat ASEAN terhadap bencana.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, menyambut baik kunjungan delegasi CRC dan menegaskan komitmen PMI untuk memperkuat kerja sama dengan CRC. 

"Kami percaya bahwa kerja sama erat dengan Palang Merah Kanada akan memperkuat kesiapsiagaan PMI dan kapasitas kami dalam merespons bencana, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat regional," ujar Jusuf Kalla.

Kunjungan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan strategis terkait komitmen jangka panjang, prioritas bersama, serta inisiatif pertukaran pembelajaran antar-perhimpunan nasional di Asia Pasifik. 

Melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, CRC dan PMI bertekad untuk membangun komunitas yang lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan bencana di masa depan.

Salah satu poin penting yang diharapkan dari kunjungan ini adalah pengembangan program-program pelatihan bersama bagi relawan PMI dan CRC, dengan fokus pada keterampilan yang dibutuhkan dalam respons bencana, seperti pertolongan pertama, manajemen pengungsian, dan koordinasi bantuan kemanusiaan. Selain itu, kedua organisasi juga akan menjajaki kemungkinan pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana, seperti penggunaan sistem peringatan dini berbasis satelit dan aplikasi mobile untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi di lapangan.

Dengan memperkuat kemitraan strategis antara CRC dan PMI, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih kuat dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan respons bencana di kawasan Asia Pasifik, serta memberikan perlindungan dan bantuan yang lebih efektif bagi masyarakat yang rentan terhadap dampak bencana. Kunjungan ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi bersama untuk membangun dunia yang lebih aman dan tangguh bagi semua. (pmi pusat/min)

07 Mei 2025

Zero Accident, PT Top dan Top Apparel Gelar Pelatihan P3K Bersertifikasi Kemenaker RI


lintas86.com, Wonogiri - ## Zero Accident, PT Top Apparel Gelar Pelatihan P3K Bersertifikasi Kemenaker RI untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja

Wonogiri – PT Top dan Top Apparel Ngadirojo Wonogiri menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang diakui oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI. 

Pelatihan intensif yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 5 hingga 7 Mei 2025, ini bertujuan untuk mewujudkan target zero accident di lingkungan perusahaan.

Kegiatan yang berkolaborasi dengan PT Surya Kusuma Nusantara ini merupakan langkah strategis untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menangani situasi kedaruratan dan kecelakaan kerja. 

Dengan memiliki tim P3K yang terlatih dan bersertifikasi, PT Top dan Top Apparel berharap dapat memberikan respons cepat dan tepat terhadap korban kecelakaan, sehingga meminimalkan dampak yang lebih serius.

Pelatihan ini menghadirkan fasilitator berpengalaman dari PMI Provinsi Jawa Tengah, yaitu Teguh Widodo dan Agung Cahyoko. 

Teguh Widodo menjelaskan bahwa peserta dibekali materi komprehensif yang mencakup berbagai aspek penting dalam P3K.

"Peserta pelatihan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai Anatomi dan Faal Tubuh Manusia, sehingga mereka dapat memberikan pertolongan yang lebih efektif. Selain itu, mereka juga dilatih dalam Bantuan Hidup Dasar (BHD) - Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk menyelamatkan nyawa pada kondisi henti jantung dan henti napas," jelas Teguh Widodo.

Materi lainnya meliputi penanganan Cedera Sistem Otot dan Rangka, Pendarahan dan Syok, Kedaruratan Medis (seperti serangan jantung, stroke, dan kejang), serta Luka Bakar dan Pemindahan Penderita.

Selain materi praktis P3K, peserta juga mendapatkan pembekalan mengenai dasar-dasar keselamatan kerja dan perundang-undangan terkait dari Pengawas Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Jawa Tengah, Suryadi.

 LHal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran karyawan mengenai hak dan kewajiban mereka dalam menjaga K3 di tempat kerja.

Untuk mengukur pemahaman dan keterampilan peserta, dilakukan uji kompetensi secara individu dan kelompok, serta ujian teori tertulis. Proses evaluasi ini memastikan bahwa peserta benar-benar kompeten dalam menerapkan P3K yang telah dipelajari.

Perwakilan dari PT Top dan Top Apparel menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam memberikan pertolongan pertama dan mewujudkan target zero accident.
 
"Dengan memiliki tim P3K yang terlatih, perusahaan berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi seluruh karyawan," ujarnya.

Rayhan Ilsabili, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan bahwa ilmu yang diberikan sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan untuk menolong orang lain. 

"Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami sebagai karyawan. Kami jadi lebih siap untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan di tempat kerja atau di lingkungan sekitar," ungkap Rayhan.

Pelatihan dan sertifikasi P3K ini merupakan wujud nyata komitmen PT Top dan Top Apparel Ngadirojo Wonogiri dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Dengan investasi pada pelatihan dan pengembangan karyawan, perusahaan berharap dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (pmi pusat/min)

PMI Lamongan Gelar Pembinaan Relawan: Persiapan Hadapi Tantangan Kemanusiaan di Masa Depan


lintas6.com, Lamongan – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lamongan menggelar pembinaan intensif bagi seluruh elemen relawan PMI di wilayahnya, meliputi Korps Sukarela (KSR), Tenaga Sukarela (TSR), dan Pembina PMR Unit Sekolah. 

Acara yang berlangsung pada hari Rabu, 7 Mei 2025, di Aula PMI Kab. Lamongan ini menjadi bukti komitmen PMI Lamongan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempersiapkan relawan untuk menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.

Pembinaan yang menargetkan para relawan hasil rekrutmen tahun 2025 dan para pembina PMR unit sekolah tingkat Mula, Madya, dan Wira ini, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan PMR di sekolah-sekolah serta memperkuat kapasitas relawan secara keseluruhan.

Ketua PMI Kab. Lamongan, Drs. Agus Suyanto, MM, dalam arahannya saat membuka acara, menekankan pentingnya peran relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan PMI. 

"Program pembinaan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pembinaan PMR di seluruh tingkatan. Kami berharap, melalui pembinaan ini, para relawan dan pembina PMR dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi masyarakat," tegasnya.

Acara yang diawali dengan laporan dari panitia pelaksana, menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H., CLMA Ketua Bidang Organisasi PMI Propinsi Jawa Timur, hadir memberikan materi pembekalan di bidang Keorganisasian Palang Merah Indonesia kepada para peserta. Kehadiran narasumber dari tingkat provinsi ini menunjukkan keseriusan PMI dalam memberikan pembinaan berkualitas.

Dalam pemaparannya, Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H., CLMA menekankan pentingnya pemahaman tentang struktur organisasi PMI, peran dan fungsi masing-masing bidang, serta kode etik relawan PMI. 

"Keorganisasian yang kuat adalah fondasi bagi keberhasilan sebuah organisasi. Oleh karena itu, para relawan dan pembina PMR harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang keorganisasian PMI," tegasnya. 

Pemahaman ini dinilai krusial agar relawan dapat bekerja secara efektif dan terkoordinasi dalam setiap aksi kemanusiaan.

Sesi kedua diisi dengan penyampaian materi bidang Sosial Kesehatan yang disampaikan oleh anggota Bidang Soskes dan Infokom PMI Kab. Lamongan.
 
Materi yang disampaikan meliputi pertolongan pertama, penanggulangan penyakit menular, dan isu-isu kesehatan lainnya yang relevan dengan tugas-tugas kerelawanan. 

Materi ini membekali relawan dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Wakil Ketua Bidang Organisasi PMI Propinsi Jawa Timur, Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H., CLMA mengiringi pernyataan pembukaan dengan menegaskan komitmen PMI Lamongan untuk lebih fokus dalam pembinaan PMR di sekolah-sekolah. 

"Kedepan akan lebih diintensifkan penataan di Unit PMR yang tersebar di sekolah. Sehingga siap mengikuti kegiatan Jumbara dan even-even PMR lainnya," ujarnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa PMI Lamongan tidak hanya fokus pada pembinaan relawan dewasa, tetapi juga berinvestasi pada pembentukan generasi muda yang peduli dan siap siaga.

Acara pembinaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas relawan PMI dan pembina PMR di Kabupaten Lamongan. 

Dengan peningkatan kapasitas dan kompetensi, diharapkan para relawan dan pembina PMR dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan, dan kegiatan sosial kemanusiaan lainnya di masyarakat.

Pembinaan Relawan (KSR, TSR, Pembina PMR) ini merupakan wujud nyata komitmen PMI Kab. Lamongan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal, profesional, dan berdedikasi tinggi untuk melayani masyarakat. 

Dengan relawan yang terlatih dan terampil, PMI Lamongan semakin siap dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan (min)

Muskab III PMI Sabu Raijua Sukses Digelar, Thobias Uly Terpilih Jadi Ketua!


lintas86.comSabu Raijua – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah sukses menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) III pada tanggal 7 Mei 2025 di gedung Dekranasda Menia.
 
Acara ini menjadi momentum penting untuk mendengarkan pertanggungjawaban Pengurus masa bakti 2019-2024 serta memilih formatur kepengurusan baru untuk masa bakti 2024-2029.

Muskab III ini dilaksanakan sebagai amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI yang mewajibkan musyawarah diadakan setiap lima tahun sekali. 

Agenda utama dalam musyawarah ini meliputi penetapan tata tertib, penilaian pertanggungjawaban pengurus sebelumnya, penetapan mekanisme pemilihan ketua, pemilihan ketua, pemilihan formatur, serta pembahasan hal-hal strategis terkait pengembangan PMI.

Ketua PMI Kabupaten Sabu Raijua masa bakti 2019-2024, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dan PMI Provinsi NTT. 

Beliau menekankan bahwa Muskab III ini adalah momen evaluasi kinerja selama lima tahun terakhir dan pemilihan ketua baru. 

"Saya menyampaikan ucapan terima kepada Pemda, Pimpinan dan Anggota DPRD, Perangkat OPD, TNI/POLRI, Mitra Kerja, dan tentunya para Dewan Kehormatan dan Para Pengurus, Staf dan Relawan PMI Kabupaten Sabu Raijua yang telah berkontribusi mendukung pengembangan dan pelayanan PMI selama lima tahun yang lalu," ungkapnya.

Sekretaris PMI Provinsi NTT, George M. Hadjoh, SH, yang mewakili Ketua PMI Provinsi, menyampaikan apresiasi kepada pengurus PMI Kabupaten Sabu Raijua masa bakti 2019-2024 atas dedikasi mereka dalam menjalankan organisasi dan layanan kepalangmerahan.
 
Sekretaris PMI Provinsi NTT saat ikuti acara Muskab ke-III PMI Sabu Raijau

"Atas nama Pengurus PMI Provinsi NTT, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pengurus PMI Kabupaten Sabu Raijua yang telah menjalankan roda organisasi selama lima tahun dengan berkolaborasi bersama Pemerintah, TNI/POLRI, Mitra Kerja dan Komunitas Masyarakat untuk meningkatkan efektifitas layanan kepalangmerahan khususnya bagi masyarakat Sabu Raijua," ujarnya. 

Beliau juga menambahkan pentingnya kolaborasi dan sinergitas dalam membumikan semangat kepalangmerahan di Sabu Raijua.

Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, turut hadir dan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Muskab III ini. 

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua saya menyambut baik serta memberikan apresiasi positif, atas terselenggaranya Muskab PMI ini. Melalui Muskab kita dapat mengambil hikmah bersama, khususnya bagi PMI agar senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap progam dan kegiatan yang telah dilaksanakan ataupun yang masih dalam progres," tegasnya. 

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara PMI, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung pelayanan kemanusiaan.

Puncak acara Muskab III adalah pemilihan Ketua PMI Kabupaten Sabu Raijua untuk masa bakti 2024-2029. Dalam proses pemilihan yang demokratis, Ir. Thobias Uly, M.Si terpilih sebagai Ketua PMI Kabupaten Sabu Raijua. 

Wakil Sekretaris PMI Provinsi NTT menyampaikan ucapan selamat kepada Thobias Uly dan berterima kasih kepada pengurus PMI Kabupaten Sabu Raijua masa bakti 2019-2024 atas pengabdian mereka. 

Dengan terpilihnya kepengurusan baru, diharapkan PMI Kabupaten Sabu Raijua dapat terus meningkatkan pelayanan kemanusiaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)

06 Mei 2025

PMI Boyolali Bantu Keluarga Kurang Mampu Lewat RTLH di Pembukaan TMMD, Simak Selengkapnya!


lintas86.com, Boyolali – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali hari ini turut berpartisipasi dalam upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang diadakan oleh Kodim 0724/Boyolali dilaksanakan di Lapangan Desa Kayen, Kecamatan Juwangi. Kegiatan pembukaan l diadakan pada hari Selasa, 06 Mei 2025 mulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Bupati Boyolali, Ketua Tum Penggerak PKK, Dandim Boyolali, Kapolres tokoh masyarakat, serta perwakilan dari PMI dan instansi terkait.

TMMD merupakan program terpadu antara TNI dan masyarakat dalam upaya mempercepat pembangunan daerah, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mendukung pelaksanaan program ini, PMI Kabupaten Boyolali berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada keluarga Wasilan, warga Desa Kayen yang membutuhkan perhatian khusus.

Sekretaris PMI Boyolali, Suharto S.E, didampingi oleh Slamet Haryanto, Kasi Pelayanan PMI, dan Aditya Drajat, staf PMI, telah melakukan koordinasi dan persiapan sebelum acara. 

Pada kesempatan tersebut, PMI menyerahkan bantuan RTLH senilai Rp. 15.000.000 kepada keluarga Wasilan, yang diharapkan dapat memberikan perbaikan kondisi tempat tinggal mereka, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga.

Suharto S.E menekankan pentingnya sinergitas antara PMI, TNI, dan masyarakat dalam upaya pembangunan desa. 

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling mendukung. Bantuan RTLH ini adalah bentuk kepedulian PMI terhadap masyarakat yang membutuhkan, dan semoga dapat membantu keluarga Wasilan merasa lebih nyaman di rumahnya,” ujarnya

Kegiatan pembukaan TMMD ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan sosialisasi dan pelayanan masyarakat lainnya, di mana PMI turut memberikan informasi terkait program-program kemanusiaan dan kesehatan yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Boyolali.

Dalam acara tersebut, PMI berkolaborasi dengan pihak lain untuk memastikan kelancaran acara dan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Dengan dikerahkannya tenaga relawan dan dukungan dari berbagai pihak, PMI berharap program TMMD dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Kayen dan sekitarnya.

Upacara pembukaan ditutup dengan harapan agar seluruh masyarakat, termasuk yang tidak mampu, dapat merasakan dampak positif dari program TMMD serta bantuan RTLH ini, sehingga ke depan dapat bersama-sama membangun desa menuju yang lebih baik.

"PMI Kabupaten Boyolali - Bersama Kita Melayani dan Mengabdi untuk Kemanusiaan"

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com Cepat akurat Terpercaya (min)

Category 5

Category 6

Category 7

 
Copyright © 2014 lintas6.com