![]() |
lintas86.com, Grobogan - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan menginisiasi langkah preventif melalui pelatihan Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Surveilans Berbasis Masyarakat (SBM).
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dini dan memberikan respons cepat terhadap penyakit yang memiliki potensi KLB di wilayah mereka.
Pelatihan ini diadakan pada 23-25 September 2025 di Markas PMI Kabupaten Grobogan, diikuti oleh 25 peserta yang meliputi kader, perangkat desa, SIBAT, dan relawan PMI.
Ketua PMI Kabupaten Grobogan, melalui Sekretaris Pengurus Djasman, S.Pd., menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang agar masyarakat dapat melakukan pemetaan risiko dan ancaman penyakit di desa masing-masing, sehingga dapat menentukan tindakan yang tepat untuk setiap kejadian.
"Kami melatih masyarakat untuk menjadi relawan yang mampu melakukan pemetaan terhadap faktor risiko atau ancaman penyakit yang berpotensi KLB di desa masing-masing," ujar Djasman.
Gesit Kristyawan, Kepala Seksi Pelayanan dan Kemitraan PMI Grobogan, menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas PMI sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian KLB.
Pelatih yang dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain Anggi Ardiyansah dari PMI Pusat dan Agung Cahyoko dari PMI Kabupaten Wonogiri.
Gesit berharap, melalui pelatihan ini, para peserta dapat memahami dan mengendalikan KLB dengan lebih baik, serta mengenal sistem surveilans kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Salah satu sistem yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah SATUSBM, sebuah platform yang memungkinkan peserta untuk melakukan deteksi dini dengan cara melaporkan tanda dan gejala penyakit potensial KLB.
Sistem ini juga mempersiapkan peserta untuk mengambil tindakan awal seperti merujuk kasus ke fasilitas kesehatan. Lebih lanjut, PMI Grobogan berkoordinasi dengan Puskesmas, Puskeswan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Peternakan setempat untuk memastikan tindak lanjut yang efektif.
Selain sistem SATUSBM, peserta juga diberikan pemahaman mengenai Perangkat Pengendalian KLB, yang terdiri dari Perangkat Penyakit, Perangkat Aksi, dan Perangkat Pesan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas peserta dalam mencegah dan mengendalikan KLB di komunitas mereka.
Anik, salah satu peserta dari Kedungjati, menyatakan kegembiraannya atas kesempatan mengikuti pelatihan ini meskipun harus menempuh jarak yang cukup jauh.
"Saya sangat senang sekali dapat mengikuti kegiatan pelatihan ini. Walaupun jarak yang harus ditempuh sangat jauh, saya tetap semangat. Pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat dalam mengendalikan penyakit-penyakit yang dapat mengakibatkan KLB," ungkap Anik.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen PMI Kabupaten Grobogan dalam memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan dan pelibatan aktif komponen masyarakat dalam pengawasan kesehatan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan koordinasi dan respons cepat dapat dioptimalkan untuk menanggulangi potensi KLB di daerah Grobogan.


